Minggu, 23 Maret 2008

SILABUS MAKROEKONOMI ISLAM

Pertemuan 1
Islamisasi Ilmu Pengetahuan
Pendahuluan
Agama dan Ilmu
Agama dan Ekonomi
Pengajaran Ilmu
Islamisasi Ilmu Pengetahuan

Pertemuan 2
Islam Sebagai Sistem
Definisi & Kedudukan Islam
Islam Sebagai Konsep Hidup dan Kehidupan
Ekonomi Islam Sebagai Rangkaian Sistem Kehidupan

Pertemuan 3
Islam Dalam Ekonomi
Definisi Ekonomi
Masalah Ekonomi
Mengenal Manusia
Kefitrahan Alam & Manusia
Islam & Kefitrahan
Iman & Prilaku
Prilaku Ekonomi


Pertemuan 4
Karakteristik Perekonomian Islam
Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam
Paradigma & Filosofi Ekonomi
Kedudukan Harta (Masalah Utama Ekonomi)
Aplikasi-Aplikasi Ekonomi

Pertemuan 5
Parameter – Parameter Ekonomi
Nilai/Norma Vs Hasil Pembangunan
Keimanan Vs Pertumbuhan
Kestabilan Sosial Vs Kestabilan Ekonomi

Pertemuan 6
Struktur & Siklus Ekonomi
Prilaku Ekonomi Individu & Kolektif
Implikasi Pelaksanaan Ketentuan Zakat
Implikasi Pelarangan Riba
Variabel Pertumbuhan Ekonomi

Pertemuan 7
Konsumsi Agregat
Kedudukan Iman dalam Konsumsi
Kedudukan Syariah dalam Konsumsi
Konsumsi Golongan Muzakki
Konsumsi Golongan Mustahik

Pertemuan 8
UTS


Pertemuan 9
Investasi

Konsep Investasi dalam Islam
Pasar Projek Usaha Vs Pasar Uang untuk Investasi
Kedudukan Iman dalam Investasi
Peran Wakaf dalam Investasi

Pertemuan 10
Belanja Pemerintah & Ekspor-Impor
Konsep Belanja Pemerintah dalam Islam
Peran Infak – Sedekah dalam Belanja Pemerintah
Ekspor – Impor & Nilai Tukar

Pertemuan 11
Kebijakan-Kebijakan Ekonomi dalam Islam

Sasaran Pembangunan Ekonomi Islam
Peran dan Fungsi Negara
Instrumen-Instrumen Kebijakan
Urgensi Dakwah/Pendidikan dalam Ekonomi

Pertemuan 12
Kebijakan Fiskal Islam

Konsep Fiskal dalam Ekonomi Islam
Instrumen-Instrumen Fiskal Islam
Kedudukan Instrumen Fiskal dalam Perekonomian

Pertemuan 13
Kebijakan Moneter Islam
Implikasi Pelarangan Riba pada Perekonomian
Definisi Moneter dalam Ekonomi Islam
Kebijakan Uang Beredar
Kedudukan Uang dalam Ekonomi Islam
Sejarah & Rezim Uang

Pertemuan 14
Keseimbangan Umum Ekonomi
Konsep Keseimbangan Umum dalam Ekonomi Islam
Sektor Barang & Jasa sebagai Aktifitas Puncak Ekonomi
Kedudukan Investasi & Uang Berededar
Pengaruh Kebijakan Fiskal – Moneter pada Keseimbangan Umum
Kasus-kasus Ketidakseimbangan

Pertemuan 15
Infrastruktur Ekonomi Islam
Al Hisbah
Bait Al Mal

Pertemuan 16
UAS

Sabtu, 22 Maret 2008

FOUNDAMENTAL ISLAMIC ECONOMICS I (Mikroekonomi Islam)

Tujuan Umum:
Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pondasi dasar ekonomi Islam baik secara keilmuan maupun aplikasinya.

Tujuan Khusus:
Mahasiswa mampu mengembangkan dan menganalisa konsep-konsep mikroekonomi yang ada dalam ekonomi Islam baik secara ilmu maupun aplikasinya.

Referensi:
Yusuf Qardhawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, Robbani Press, Jakarta, 1997.
Muhammad Akram Khan, An Introduction To Islamic Economics, International Institute of Islamic Thought (IIIT) and Institute of Policy Studies, Islamabad, 1994.
Readings in Microeconomics in Islamic Perspectives, Longman Malaysia, 1992.
Mohammad Nejatullah Siddiqi, Role of the State in the Economy: An Islamic Perspective, The Islamic Foundation, Leicester, 1996.
Mohammad Umer Chapra, Pengharaman Bunga Bank: Rasionalkah? Analisa Syar’I dan Ekonomi dibalik Pengharaman Bunga Bank, Shari’ah Economics & Banking Institute (SEBI), Jakarta, 2002.
Ali Sakti, Ekonomi Islam: Jawaban Atas Kekacauan Ekonomi Modern, Aqsa Publishing – Paradigma, Jakarta, 2007.

Bobot Nilai:
Assignment 20%
Performance 10%
Mid-Test 30%
Final Test 40%

Jadwal Perkuliahan

Pertemuan I
Overview Ruang Lingkup Mata Kuliah

Pertemuan II
Landasan Dasar Ekonomi Islam:
Konsep Ilmu dalam Islam
Islam sebagai konsep hidup dan kehidupan:
Ekonomi Islam merupakan rangkaian dari Sistem Islam

Pertemuan III
Sejarah Ekonomi Islam & Pemikiran Ekonomi Islam:
Sejarah Ekonomi Pre & Post Kenabian, Islam Klasik, Kontemporer, Pemikiran-Pemikiran Sistem Ekonomi; regulasi, instrumen, kebijakan, institusi dll., Tokoh-Tokoh Pemikir Islam dan Karya Mereka.

Pertemuan IV
Karakteristik Ekonomi Islam dan Komparasi Sistem I:
Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, Komparasi Sumber, Paradigma, Instrumen, Institusi, dll.

Pertemuan V
Karakteristik Ekonomi Islam dan Komparasi Sistem II:
Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, Komparasi Sumber, Paradigma, Instrumen, Institusi, dll.

Pertemuan VI
Prilaku Ekonomi Islam I: Konsumsi & Permintaan

Pertemuan VII
Prilaku Ekonomi Islam II: Produksi & Penawaran

Pertemuan VIII
Mid Test (UTS)

Pertemuan IX
Mekanisme Pasar I: Struktur Pasar & Mekanismenya

Pertemuan X
Mekanisme Pasar I: Al Hisbah & Implikasinya

Pertemuan XI
Harga Faktor Produksi: Struktur Usaha Ekonomi

Pertemuan XII
Peran dan Fungsi Baitul Mal dan Negara dalam Mekanisme Pasar

Pertemuan XIII
Keseimbangan Pasar

Pertemuan XIV
Review pre-UTS

Pertemuan XV
Review Post-UTS

Pertemuan XVI
Final Test

FOUNDAMENTAL ISLAMIC ECONOMICS II (Makroekonomi Islam)

Tujuan Umum:
Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pondasi dasar ekonomi Islam baik secara keilmuan maupun aplikasinya.

Tujuan Khusus:
Mahasiswa mampu mengembangkan dan menganalisa konsep-konsep makroekonomi yang ada dalam ekonomi Islam baik secara ilmu maupun aplikasinya.

Referensi:
Yusuf Qardhawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, Robbani Press, Jakarta, 1997.
Muhammad Akram Khan, An Introduction To Islamic Economics, International Institute of Islamic Thought (IIIT) and Institute of Policy Studies, Islamabad, 1994.
Mohammad Nejatullah Siddiqi, Role of the State in the Economy: An Islamic Perspective, The Islamic Foundation, Leicester, 1996.
Mohammad Umer Chapra, Pengharaman Bunga Bank: Rasionalkah? Analisa Syar’I dan Ekonomi dibalik Pengharaman Bunga Bank, Shari’ah Economics & Banking Institute (SEBI), Jakarta, 2002.
Ali Sakti, Ekonomi Islam: Jawaban Atas Kekacauan Ekonomi Modern, Aqsa Publishing – Paradigma, Jakarta, 2007.

Bobot Nilai:
Assignment 20%
Performance 10%
Mid-Test 30%
Final Test 40%

Jadwal Perkuliahan

Pertemuan I
Perkenalan dan Ruang Lingkup Mata Kuliah

Pertemuan II
Simulasi Makroekonomi

Pertemuan III
Masalah-Masalah Dasar Makroekonomi

Pertemuan IV
Konsep-Konsep Dasar Makroekonomi I:
Tujuan Makroekonomi, Ruang Lingkup Makroekonomi, Siklus Ekonomi,


Pertemuan V
Konsep-Konsep Dasar Makroekonomi II:
Pendapatan Nasional, Keseimbangan Umum

Pertemuan VI
Al Hisbah dan Pasar

Pertemuan VII
Implementasi Zakat Dalam Sistem Ekonomi

Pertemuan VIII
Mid Test (UTS)

Pertemuan IX
Pelarangan Riba Dalam Sistem Ekonomi (Sistem Keuangan Islam)

Pertemuan X
Kebijakan-Kebijakan Ekonomi I: Kebijakan Fiskal Islam

Pertemuan XI
Kebijakan-Kebijakan Ekonomi II: Kebijakan Moneter Islam

Pertemuan XII
Keseimbangan Umum Ekonomi

Pertemuan XIII
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Dunia

Pertemuan XIV
Bangunan Ekonomi Islam

Pertemuan XV
Review

Pertemuan XVI
Final Test

Senin, 17 Maret 2008

SILABUS DASAR-DASAR EKONOMI ISLAM

Pertemuan 1
Islamisasi Ilmu Pengetahuan
Pendahuluan
Agama dan Ilmu
Agama dan Ekonomi
Pengajaran Ilmu
Islamisasi Ilmu Pengetahuan

Pertemuan 2
Islam Sebagai Sistem
Definisi & Kedudukan Islam
Islam Sebagai Konsep Hidup dan Kehidupan
Ekonomi Islam Sebagai Rangkaian Sistem Kehidupan

Pertemuan 3
Kedudukan Akidah, Akhlak & Syariah Dalam Ekonomi
Akidah & Ekonomi
Mengenal Allah
Mengenal Rasulullah
Konsekwensi Akidah

Pertemuan 4
Kedudukan Akidah, Akhlak & Syariah Dalam Ekonomi
Akhlak & Ekonomi
Akhlak Kepada Allah
Akhlak Kepada Manusia
Sejarah Amal/Prilaku Ekonomi

Pertemuan 5
Kedudukan Akidah, Akhlak & Syariah Dalam Ekonomi

Syariah & Ekonomi
Definisi & Kedudukan Syariah
Kaidah – Kaidah Syariah: Ibadah & Muamalah
Konsekwensi Syariah

Pertemuan 6
Kebutuhan Versus Keinginan

Mengenal Manusia
Kefitrahan Alam & Manusia
Islam & Kefitrahan
Iman & Prilaku

Pertemuan 7
Karakteristik Perekonomian Islam
Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam
Paradigma & Filosofi Ekonomi
Kedudukan Harta (Masalah Utama Ekonomi)

Pertemuan 8
UTS

Pertemuan 9
Islam Dalam Ekonomi
Definisi Ekonomi
Masalah Ekonomi
Prilaku Ekonomi

Pertemuan 10
Zakat & Ekonomi
Hakikat Ketentuan Zakat
Zakat & Kestabilan Sosial
Zakat & Pertumbuhan Ekonomi

Pertemuan 11
Riba & Ekonomi
Hakikat Pelarangan Riba
Hubungan Riba & Zakat
Riba & Keserakahan
Riba & Pertumbuhan Ekonomi

Pertemuan 12
Norma Prilaku Ekonomi

Norma Prilaku dalam Konsumsi
Norma Prilaku dalam Produksi
Norma Prilaku dalam Distribusi
Tidak Bermewah-Mewah
Kriteria Transaksi yang Dilarang
Hakikat Pelarangan
Jual-Beli Barang Haram
Maysir (Judi & Spekulasi)
Gharar

Pertemuan 13
Infrastruktur Ekonomi Islam
Al Hisbah
Bait Al Mal

Pertemuan 14
Parameter – Parameter Ekonomi
Nilai/Norma Vs Hasil Pembangunan
Keimanan Vs Pertumbuhan
Kestabilan Sosial Vs Kestabilan Ekonomi

Pertemuan 15
Capita Selecta
Perkembangan & Isu Terkini

Pertemuan 16
UAS

Minggu, 16 Maret 2008

SILABUS PERBANKAN SYARIAH (dasar)

Pertemuan 1
Dasar - Dasar Ekonomi Islam (A)
Definisi & Hakikat Ekonomi dalam Islam
Prilaku Ekonomi dalam Islam
Urgensi Intermediasi/Distribusi Sumber Daya
Sejarah Praktek Ekonomi Islam

Pertemuan 2
Dasar - Dasar Keuangan Islam I (A)
Definisi, Fungsi & Hakikat Harta dalam Islam
Definisi, Fungsi & Hakikat Uang dalam Islam
Urgensi Pelarangan Riba dalam Perekonomian
Prilaku Ekonomi terhadap Harta & Uang
Sejarah Uang dalam Islam

Pertemuan 3
Dasar - Dasar Keuangan Islam II (A&B)
Arsitektur Keuangan Islam
Hakikat & Fungsi Sektor Keuangan Islam
Perbankan
Asuransi
Pasar Modal
Hubungan Sektor Keuangan & Riil

Pertemuan 4
Dasar Perbankan Syariah I (Buku Fikih & B)
Dasar - Dasar Fiqh Muamalah
Haramnya Riba
Jenis & Klasifikasi Transaksi dalam Islam

Pertemuan 5
Dasar Perbankan Syariah II (B)
Sejarah Bank
Sejarah Perbankan Islam
Aplikasi Perbankan Syariah Kontemporer
Konsep Operasional Bank Syariah
Fungsi Perbankan Syariah dalam Perekonomian

Pertemuan 6
Produk-Produk Bank Syariah I (B)
Produk Pendanaan
Time Deposits
Saving Deposits
Investment Deposits

Pertemuan 7
Produk-Produk Bank Syariah II (B)
Produk Pembiayaan Berbasis Jual Beli
Murabahah
Salam
Ishtisna
Ijarah
Simulasi

Pertemuan 8
UTS

Pertemuan 9
Produk-Produk Bank Syariah III (B)
Produk Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil
Mudharabah
Musyarakah
Simulasi

Pertemuan 10
Produk-Produk Bank Syariah IV (B)
Produk Jasa
Kafalah
Hiwalah
Wakalah
Ijarah (Save Deposit Box)
Simulasi

Pertemuan 11
Produk-Produk Bank Syariah V (B)
Perkembangan Produk Bank Syariah Mutakhir
Produk-Produk Bank Syariah Luar Negeri
Commodity Murabaha
Tawarruk
Bay Al Dayn
Bay Al Innah
etc

Pertemuan 12
Peran Sosial Bank Syariah (A & B)
Pengelolaan Dana Sosial
Zakat, Infak, Shadaqah dll
Corporate Social Responsibility
Pemberdayaan UMK

Pertemuan 13
Pengelolaan Sistem Keuangan/Perbankan (Internet)
Fungsi Otoritas Perbankan (Bank Sentral)
Fungsi Otoritas Fatwa (Dewan Syariah Nasional)
Fungsi Lembaga Arbitrase (Basyarnas)
Fungsi IFSB (rekomendasi ketentuan Internasional)

Pertemuan 14
Ketentuan Perbankan Syariah (General) (C)
Kelembagaan
Permodalan
Sumber Daya Manusia
Tingkat Kesehatan

Pertemuan 15
Capita Selecta (Internet)
Perkembangan & Isu Terkini

Pertemuan 16
UAS

A = Ali Sakti, Analisis Teoritis Ekonomi Islam: Jawaban atas Kekacauan Ekonomi Modern, Aqsa Publishing, 2007
B = Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah, Rajawali Pers, 2007
C = Himpunan Ketentuan Perbankan Syariah, DPbS - BI

Materi Perbankan Syariah lanjutan akan memuat:
1. Operasional Detail Produk-Produk Dasar Perbankan Syariah; pencatatan, perhitungan bagi hasil dan margin
2. Bentuk-Bentuk Penerapan Produk-Produk Dasar Perbankan Syariah
3. Variasi Praktek Produk-Produk Perbankan
4. Kabijakan Moneter dalam Perbankan Syariah
5. Ketentuan-Ketentuan Detail Perbankan Syariah
6. Perbandingan Sistem & Praktek Perbankan Syariah Indonesia - Negara lain

Selasa, 04 Maret 2008

Ekonomi Munafik

Betul-betul memalukan, ada manusia mati karena kelaparan diantara mereka ternyata beritanya tak dianggap lebih dahsyat dari berita polah keserakahan manusia. Gemanya tenggelam oleh kabar gonjang-ganjing kerakusan pemimpin-pemimpin bangsa. Karena boleh jadi kabar kerakusan itu mempengaruhi proses kerakusan yang sedang dilakukan oleh masing-masing warga bangsa. Padahal berita kematian itu sinyal yang keras dan jelas dari Tuhan seperti apa wajah bangsa.

Ada yang mati diantara kita karena tidak cukup makan, karena tidak ada yang bisa dimakan! Dimana kita saat itu?! Apa artinya kesantunan dan kecerdasan yang kita punya? Dimana solidaritas agung yang selalu kita dengungkan kita miliki sebagai bangsa? Mau membangun apa bangsa ini? Bukankah lapar adalah masalah pertama manusia sejak pertama ia menghuni dunia? Bukankah ketika masalah ini masih ada bermakna kita sebagai bangsa manusia belum beranjak kemana-mana dalam pembangunan hidup dan kehidupan?

Lihat saja, acara kuliner, tamasya, property, gaya hidup di sederet TV yang begitu menggoda. Acara-acara yang mempertontonkan sejauh mana kepuasan manusia dapat dilayani. Fenomena itu semakin menunjukkan bahwa batasan kepuasan manusia adalah tak terhingga. Bayangkan ditengah-tengah kemegahan itu, ada yang mati diantara kita! Ada yang tak sanggup untuk sekedar mendapatkan sepiring nasi untuk diri dan keluarganya!! Terlaknat kita semua!!!

Tolong lebih jeli lihat sekitar kita. Bahkan pada waktu yang tak berbeda, ada manusia yang tertekan hanya karena rumahnya tak seluas alam semesta. Ada yang tega membelanjakan hartanya yang berlimpah hanya untuk memanjakan binatang peliharaannya. Ya Allah, sementara untuk tetangga, untuk saudaranya yang meratap lapar ia jawab dengan ”mereka jangan dimanja, tidak usah kasi ikan, kasih pancing saja.” Di lain gang kehidupan, ada orang yang memanjakan dirinya dengan rumah yang luasnya sampai-sampai tak pernah ia tahu kamarnya ada berapa, atau sekedar mengunjungi semua sudut rumahnya, karena ternyata ia lebih suka menghabiskan waktunya di kamar-kamar hotel yang cuma satu kamar! Ia beli motor besar dan mobil mewah hanya untuk dilihat orang, sehingga hakikatnya untuk membuat orang melihat dirinya ia membayar lebih dengan membayar harga barang mewah itu.

Pasar pun merespon dengan terus menyediakan segudang barang pada tingkat harga yang selangit. Barang-barang yang bahkan jauh dari imajinasi manusia-manusia pinggiran, tetapi itu ada. Tak salah jika sebuah buku mengklaim bahwa zaman ini, peradaban ini adalah zaman atau peradaban keserakahan. Lihat manusia zaman ini, lihat peradabannya; katanya manusia humanis, beradab, modern, ternyata tidak lebih seperti srigala atau bahkan lebih buruk. Lihat peradabannya, bagaimana mungkin disebut peradaban agung, ketika hari-harinya bergelimpangan manusia-manusia miskin terkorban dalam ketiadaan.