Rabu, 17 Oktober 2012

duduk diam dan biarkan..

ada saat dimana kita harus duduk diam dan membiarkan semuanya berjalan di depan mata, menerima apa yang telah dan sedang terjadi. saat dimana kita tidak ditanya untuk melakukan "apa yang ingin" atau sekedar "apa yang dapat", tetapi ditanya untuk melakukan "apa yang musti". kedudukan "musti" menjadi lebih utama untuk dipatuhi daripada "ingin" dan "dapat".

oleh karenanya sedikit sisakan ruang di hati untuk menerima semua bentuk keikhlasan, baik itu berdalih patuh pada adat dan budaya maupun beralasan taat kepada adab dan norma.

mulailah percaya bahwa ada mekanisme yang sedang dan akan terus berlangsung di luar kontrol diri kita. mekanisme yang menyuguhkan peristiwa yang mungkin bertolak belakang atau sejalan dengan harapan dan cita-cita, atau bahkan yang menentukan arah dan tujuan hidup kita.

ketika semua ruang peristiwa sudah mampu kita jelajahi, ada saat dimana kita harus duduk diam dan biarkan semuanya terjadi.

inilah interpretasi saya terhadap pasrah dan ketawakalan yang menjadi prinsip hidup dan kehidupan..

4 komentar:

YOMAN mengatakan...

Assalamualaikum
Kang bagaimana kabarnya?
Kang boleh saya minta alamat emailnya?
Saya rizma riyandi rahman, Iseg 2010

YOMAN mengatakan...

Assalamualaikum
Kang bagaimana kabarnya?
Kang boleh saya minta alamat emailnya?
Saya rizma riyandi rahman, Iseg 2010

PENGURUS mengatakan...

alhamdulillah baik, silakan a_sakti@yahoo.com

PENGURUS mengatakan...

alhamdulillah baik, silakan a_sakti@yahoo.com