Senin, 31 Januari 2011

Nation in Waiting


Judul diatas adalah judul yang sama yang pernah ditulis oleh seorang jurnalis barat tentang Indonesia pada awal tahun 1998. Tulisan itu merujuk keadaan yang semakin genting ketika negeri ini memasuki akhir bulan April dan awal bulan Mei. Kondisi carut marut ekonomi, politik hingga meluas menjadi kerusuhan sosial membuat Indonesia ketika itu menjadi pusat perhatian dunia. Dan saat ini judul artikel tersebut sangat sesuai ditujukan untuk Mesir.

Meski dipicu oleh jasmine revolution yang meledak di Tunisia, pada dasarnya akar masalah Mesir identik dengan banyak negara muslim yang lain di dunia, yaitu kungkungan tiran yang kemudian memelihara dan membudayakan praktek korupsi, nepotisme, ketimpangan hukum, pengekangan politik dan tabiat tiran lainnya. Hasilnya tentu sudah sangat bisa ditebak, kemiskinan, kesenjangan, ketidakadilan. Oleh sebab itu, memunculkan harapan besar jika kondisi perubahan melalui penyingkiran tirani, tengah berlangsung di negara-negara muslim.

Ibarat bisul, maka kondisi Mesir tengah menunggu bisul itu pecah. Istilah ini diperkenalkan oleh Amin Rais pada masa reformasi dahulu, dan istilah ini beliau ulang lagi untuk Mesir ketika beliau diwawancara oleh Tvone semalam. Mesir sedang menjalani takdirnya. Negari para Nabi julukan Mesir berdasarkan sejarah besar masa lalunya. Saat ini julukannya adalah negeri pergerakan Islam, mengingat banyak gerakan Islam modern lahir dari sana. Dan kini pergerakan-pergerakan itu mendapatkan cahaya terang untuk menuntaskan misinya.

Mesir merupakan negara dengan kemampuan sumber daya terbesar di Timur Tengah. Peran Mesir dalam percaturan politik, budaya dan ekonomi bahkan menjadi soko guru penting Timur Tengah. Oleh sebab itu, apa yang kini terjadi disana, akan menjadi perhatian dunia. Saat-saat genting inilah yang menjadi masa-masa krusial bagi langkah selanjutnya dari sejarah Mesir atau bahkan negara-negara Muslim Arab.

Mari perhatikan dengan seksama. Karena dalam pergolakan Mesir ini ada hikmah yang memberikan nafas baru bagi kita yang sudah sekian lama sibuk dalam menyupayakan sebuah obsesi besar Islam. Keping-keping puzzle yang tengah kita rangkai tidak bisa mengabaikan dinamika dunia Islam, karena memang ruang lingkup perjuangan Islam tidak dibatasi oleh teritori Indonesia. Meski sejauh ini apa yang nanti terjadi di Mesir, akan menyuntikkan darah segar, harapan besar, semangat baru, bahwa perjuangan sebentar lagi sampai pada tujuannya.

Ini tulisan pembuka, dari sedemikian banyak ide yang muncul di kepala saya memperhatikan apa-apa yang terjadi di negeri Mesir. Hampir setiap malam kini saya setia mengikuti berita langsung tentang Mesir dari stasiun TV Al Jazeera. Ada banyak pertanyaan yang menggantung di benak saya tentang perjuangan dunia Islam, dan kini samar-samar saya merasa dapat temukan jawabannya melalui pergolakan Mesir.

Tidak ada komentar: