Kamis, 26 Januari 2012

Seri Global Crisis: US, nation in waiting?


Sebelumnya saya pernah menyampaikan kalau kita saat ini dan waktu yang akan datang harus membiasakan diri menyaksikan agenda-agenda tidak biasa yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin negara maju, misalnya seperti agenda Presiden US Barack Obama. Setelah sebelumnya menghadiri dan menyaksikan penandatanganan perjanjian jual beli 230 pesawat antara Boeing dan maskapai penerbangan Indonesia Lion Air, baru-baru ini Obama melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan manufaktur yang tergolong perusahaan kecil di beberapa negara bagian US. Salah satu perusahaan yang dikunjungi adalah perusahaan Conveyor Engineering and Manufacturing di Cedar Rapid, Iowa yang “hanya” mempekerjakan 80 karyawan.

Beberapa pakar mengatakan bahwa kunjungan itu tidak lepas dari propaganda atau kampanye Obama dalam menghadapi pemilihan Presiden US yang akan dilangsungkan pada bulan November tahun ini. Namun pesan kuat yang juga secara implisit ingin disampaikan dari kunjungan ini adalah kampanye penyelamatan ekonomi US yang terancam oleh tingkat pengangguran yang tinggi (8,5%), sehingga dibutuhkan awareness dan upaya dari semua kalangan untuk menurunkan tingkat ancaman itu. Apalagi ancaman lebih besar yaitu krisis utang masih belum sepenuhnya teratasi. Utang US kini mencapai USD 2 triliun. Agenda kunjungan ini sebenarnya secara tidak langsung menunjukkan pula tingkat keparahan kesulitan ekonomi yang dihadapi perekonomian US. Ketidakbiasaan agenda seorang presiden negara adidaya ekonomi mengunjungi unit usaha sektor riil, kecil pula, memberikan indikasi arah kebijakan ekonomi yang sepintas tidak beda dengan negara berkembang atau emerging market; pro-jobs dan pro-poverty alleviation.

Sebelumnya Obama menawarkan kebijakan peningkatan pajak bagi kelompok masyarakat kaya, reformasi pajak yang membuat perusahaan swasta US lebih memilih berproduksi di dalam negeri, kebijakan suku bunga rendah bagi kepemilikan rumah dan diplomasi perdagangan yang tidak adil (merugikan US) khususnya dengan pesainya dari China. Kebijakan-kebijakan tersebut semakin menunjukkan madzhab kebijakan yang lebih pro-sektor riil, padahal US telah puluhan tahun mendapatkan keuntungan besar dari booming sektor keuangan. Dalam pidatonya di depan kongres pada selasa lalu Obama terkesan memberikan indikasi akar masalah arah kebijakan ekonomi selama ini, dan memaparkan pula respon kebijakan yang dianggap sebagai obat ampuh dari morat-maritnya ekonomi mereka.



Seperti yang dikutip dari The Guardian, obama mengatakan: "Kita tidak akan kembali kepada ekonomi yang lemah akibat outsourcing, utang yang besar, dan keuntungan keuangan yang semu. Malam ini, saya ingin berbicara bagaimana kita bisa bergerak maju dan menjabarkan cetak biru bagi ekonomi yang dibangun untuk bertahan lama - ekonomi yang dibangun berdasarkan produksi, energi, dan kemampuan bagi pekerja Amerika dan pembaharuan bagi nilai-nilai Amerika." Bagi anda pemerhati diskursus pemikiran atau madzhab ekonomi, maka kebijakan Obama bernuansa madzhab neo-klasik yang mempercayai pertumbuhan ekonomi yang baik bersandar pada produktifitas, tingkat teknologi dan kapitalisasi modal. Tidak heran kini manuver kebijakan ekonomi Obama ada pada sektor riil, kerena memang akar masalah krisis saat ini hanya akan diobati oleh pembangunan lebih konsisten pada sektor ekonomi produktif, instead of kebijakan yang berkesan kosmetik pada sektor keuangan, seperti penguatan bemper likuiditas (i.e bailout) yang sebenarnya menguras banyak uang publik dan memunculkan ketidakseimbangan lanjutan, atau bahkan berpotensi menyulut kesenjangan antara penikmat bailout dan pembayar bailout. Wallahu a’lam.

Rabu, 25 Januari 2012

Silabus Mata Kuliah: Business Ethics and Governance in Islamic Financial Institutions

Pertemuan 1
Definisi Ekonomi Islam & Peran Lembaga Keuangan Syariah
a. Definisi, visi dan misi ekonomi dalam Islam
b. Bisnis dalam Islam
c. Peran lembaga keuangan syariah
d. Sejarah dan perkembangan lembaga keuangan syariah

Sources: A, B & C

Pertemuan 2
Memahami Peran & Fungsi Ethics, Sharia Governance dan Corporate Governance dalam Operasi Lembaga Keuangan Syariah
a. Peran moral Islam dalam prilaku ekonomi
b. Peran hukum Islam/syariah dalam sistem ekonomi
c. Pengaruh moral dan hukum Islam/syariah dalam lembaga keuangan syariah
d. Ruang lingkup Ethics, Sharia Governance dan Corporate Governance dalam Operasi Lembaga Keuangan Syariah

Sources: A, B, C & D

Pertemuan 3
Memahami Operasional Dasar Lembaga Keuangan Syariah
a. Sejarah dan perkembangan lembaga keuangan syariah di dunia dan indonesia
b. Operasional dasar bank syariah
c. Operasional dasar asuransi syariah

Sources: A & E

Pertemuan 4
Memahami Operasional Dasar Lembaga Keuangan Syariah
a. Operasional dasar pasar modal syariah; saham dan sukuk
b. Operasional dasar pegadaian syariah
c. Operasional dasar lembaga keuangan syariah lainnya

Sources: A & E

Pertemuan 5
Memahami Tata-Kelola dan Pengaturan Lembaga Keuangan Syariah
a. Konsep dasar Corporate Governance dalam Islam
b. Corporate Governance & perangkatnya dalam lembaga keuangan syariah
c. Ruang lingkup Corporate Governance dan Sharia Governance
d. IFSB Standard No 10, Guiding Principles on Sharia Governance, 2009

Sources:D & H

Pertemuan 6
Memahami Tata-Kelola dan Pengaturan Lembaga Keuangan Syariah
a. Perangkat Corporate Governance dalam lembaga keuangan syariah
b. Peran regulasi dan pengawasan
c. Infrastruktur pendukung pelaksanaan Corporate Governance
d. IFSB Standard No 3, Guiding Principles on Corporate Governance, 2006

Sources: D & G

Pertemuan 7
UTS

Pertemuan 8
Memahami Ethics dalam Islam
a. Definisi ethics dalam Islam
b. Definisi ethics dalam ekonomi
c. Motivasi bisnis dalam ekonomi Islam

Sources: B & C

Pertemuan 9
Memahami Ethics dalam Ekonomi dan Lembaga Keuangan Syariah
a. Peran ethics dalam lembaga keuangan syariah
b. Perangkat atau infrastruktur pendukung aplikasi ethics dari internal lembaga keuangan syariah; bank dan non-bank.

Sources: B & C

Pertemuan 10
Memahami Ethics dalam Ekonomi dan Lembaga Keuangan Syariah
a. Perangkat atau infrastruktur pendukung aplikasi ethics dari eksternal lembaga keuangan syariah
b. Peran regulasi dan pengawasan dari otoritas

Sources: B & C

Pertemuan 11
IFSB Standard No 9, Guiding Principles on Conduct of Business

Sources: G

Pertemuan 12
IFSB Standard No 9, Guiding Principles on Conduct of Business

Sources: G

Pertemuan 13
Tata Kelola Ethics, Sharia Governance dan Corporate Governance dalam Operasi Lembaga Keuangan Syariah di industri keuangan syariah Indonesia

Sources: F, G, H & I

Pertemuan 14
UAS

Referensi
A. Ali Sakti, Analisis Teoritis Ekonomi Islam; sebagai jawaban atas kekacauan ekonomi modern, Aqsa Publishing, 2007.
B. Mushtaq Ahmad, Business Ethics in Islam, International Institute of Islamic Thought, Islamabad – Pakistan, 1995.
C. Syed Nawab Haider Naqvi, Perspectives on Morality and Human Well-Being; a contribution to Islamic Economics, The Islamic Foundation, 2003.
D. Muhammad Umer Chapra and Habib Ahmed, Corporate Governance In Islamic Financial Institutions, Islamic Development Bank, ‏2002.
E. Saiful Azhar Rosly, Critical Issues in Islamic Banking & Finance, Danamas, 2007.
F. IFSB Standard No 3, Guiding Principles on Corporate Governance, 2006.
G. IFSB Standard No 9, Guiding Principles on Conduct of Business, 2009.
H. IFSB Standard No 10, Guiding Principles on Sharia Governance, 2009.
I. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/33/PBI/2009 dan SE Ekstern No.12/13/DPbS tahun 2010.

Seri Global Crisis: EURO Rating



posisi rating indonesia satu kelompok dengan Italia dan Irlandia, tetapi dengan outlook stable, pertumbuhan positif-tinggi, pengangguran rendah, budget defisit rendah dan rasio utang kurang dari 30%. indonesia jangan sampai kehilangan momentum!

Menghabiskan Energy


Membaca berita-berita dinamika Islam yang terjadi, baik di dalam negeri maupun luar negeri, ternyata ada fakta yang menarik yang perlu lebih jauh direnungkan. Dalam list berita tersebut, ternyata banyak sekali berita yang memaparkan keburukan-keburukan dari kelompok-kelompok Islam lain dalam upaya mereka berdakwah, baik keburukan dalam lembaga kelompok itu entah konflik internal, keburukan anggota-anggotanya atau gaya berdakwah maupun hasil-hasil dakwah yang tidak baik seperti penolakan masyarakat, kegagalan dakwah dan lain sebagainya.

Dengan kata lain, kebanyakan berita dunia Islam ternyata dipengaruhi sekali oleh posisi sang penulis atau posisi kelompok si penyampai berita. Dalam dinamika pergerakan Islam dimana kelompok-kelompok dakwah dikotak-kotakkan berdasarkan nilai-nilai dominan yang berbeda, strategi pengembangan Islam yang tidak sama atau focus pergerakan yang bervariasi, membuat paparan berita pergerakan Islam sangat beragam dan membuka potensi memberitakan informasi tentang upaya atau proses dakwah kelompok Islam lain. Berita tersebut disajikan baik dengan bahasa pemaparan fakta maupun berupa berita analisa.

Masalahnya adalah ketika penyampaian berita itu, baik itu pemaparan fakta maupun analisa, menggunakan bahasa negative yang diinspirasi oleh perbedaan kelompok Islam. Misalnya berita dunia Islam yang memaparkan kegagalan partai salafi, konflik internal ikhwanul muslimin, ketidak-jelasan sikap hizbut tahrir, kepasifan jama’ah tabligh dan lain sebagainya. Berita-berita semacam inilah yang sudah mengganggu fikiran saya, dan kemudian membuat saya sedikit berargumen terhadap berita-berita seperti ini.

Pertanyaan yang muncul dibenak saya pertama kali adalah apa tujuan berita-berita seperti ini, apa ingin menyampaikan bahwa kelompok itu buruk kelompok ini baik, atau bahkan ingin berpesan bahwa dakwah Islam itu buruk semuanya tanpa terkecuali. Berita semacam ini malah memperdalam friksi diantara kelompok dakwah, mematikan semangat untuk berdakwah, menutup pintu untuk berkontribusi. Berita dunia Islam semacam ini tidak saling menyemangati untuk saling berlomba berbuat baik, atau memotivasi dan menginspirasi untuk kerja-kerja dakwah selanjutnya. Seharusnya berita dinamika dakwah optimal untuk merangsang orang lain untuk ikut terlibat dalam kerja-kerja dakwah.

Dengan kata lain, berita dunia islam semacam ini hanya menghabiskan energy, dimana sepatutnya energy itu tersalurkan untuk kerja-kerja lain yang lebih bermanfaat dalam perbaikan ummat. Lucu kan jika kita anggap kelompok-kelompok Islam itu seperti kelompok-kelompok yang ingin menuju satu tujuan yang sama namun menggunkaan kendaraan yang berbeda, tetapi berita semacam tadi seperti ingin mengatakan kepada orang-orang dipinggir jalan bahwa kendaraan kelompok lain itu buruk, padahal kendaraan anda saja sudah tidak bisa mengangkut orang itu karena penuh. Seharusnya semua kelompok Islam bersyukur dengan banyaknya kendaraan maka akan semakin banyak kendaraan yang tersedia yang bisa mengantarkan ummat di pinggir jalan untuk sampai pada tujuan hidup yang dibenarkan Tuhan.

Pada saya terkadang berita-berita negative tentang kelompok Islam tertentu oleh kelompok Islam yang lain, memberikan kesan satu kelompok Islam bersikap lebih keras kepada kelompok Islam lain tetapi bersikap tidak keras kepada kelompok non-Islam yang jelas-jelas memusuhi Islam dan merugikan ummat. Mari berfikir jernih, ditengah ummat membutuhkan banyak pendekar-pendekar dakwah, ternyata sesama pendekar harus habis energy-nya untuk saling menjelek-jelekkan di depan ummat, dengan cara memberitakan kepada publik keburukan-keburukan mereka masing-masing. Kalaupun apa yang pendekar lakukan itu betul, tapi setelah itu, masih cukupkah energy yang tersisa untuk diberikan pada ummat?

Selasa, 24 Januari 2012

jikalau..

lepas ashar tadi tiba-tiba mampir di lintasan fikiran saya satu pertanyaan yang menggoda saya untuk terus membayang-bayangkan apa jawabannya. pertanyaannya adalah kalau saja saat ini kita terima kabar gembira, bahwa Nabi datang kembali ke dunia, apa yang akan kita lakukan?

untuk saya, yang terfikirkan hanyalah segera bergegas dengan segala cara yang ahsan, berusaha untuk berjumpa dengan Beliau, dimanapun Beliau berada. ingin menatap wajahnya, menyampaikan rasa cinta dan rindu, dan yang terpenting sekedar dekat dengannya. betul-betul merasa selain dekat dengannya, seisi dunia menjadi tidak penting.

jika diperkenankan oleh Beliau, saya ingin mengeluh betapa dunia ini berat tanpa Beliau; ujian, cobaan, godaan, semuanya..

Senin, 23 Januari 2012

Seri Global Crisis: European Credit Rating


Hmmm... outlook negatif, mampu sampai kapan? sudah menjadi kelaziman jika risiko negaranya meningkat maka risiko unit usaha domestiknya akan bernasib sama. sebentar lagi tentu kita akan lihat penurunan rating lembaga keuangan negara-negara itu secara masif diturunkan.

Selasa, 17 Januari 2012

Seri Global Crisis: Situasi Krisis Eropa Memburuk, Please Do Nothing!


Situasi krisis Eropa memburuk. Statement ini tentu pas-pas saja untuk menjelaskan secara singkat kondisi terakhir dari krisis Eropa. Seperti kekhawatiran yang telah saya tulis sebelumnya, penurunan credit rating pada banyak negara Eropa khususnya negara utama (ekonomi besar) seperti Prancis dan Austria, akan memberikan preseden dan sentimen negatif terhadap kemampuan Eropa secara kolektif. Dan kemampuan kolektif itu diwakili oleh peran the euro zone's current bailout fund, yang berasal dari European Financial Stability Facility (EFSF). Dan kekhawatiran itu ternyata menjadi kenyataan. Sandard & Poor (S&P) tidak membutuhkan waktu lama untuk kemudian memutuskan penurunan credit rating EFSF.

Setelah Jum’at, 13 Januari 2012 S&P menurunkan credit rating secara serentak 9 negara Eropa, Selasa, 17 Januari 2012 kemarin S&P menurunkan credit rating dari bailout fund-nya EFSF dari AAA menjadi AA+. Dengan kondisi dimana hanya 4 negara (dari 17 negara Eurozone pengguna mata uang tunggal euro), yaitu Finlandia, Jerman, Luxembourg dan Belanda, yang masih memiliki credit rating AAA, maka akan cenderung membuat creditor semakin waspada, bahkan dapat dikatakan pesimis terhadap kemampuan bayar Eropa atas kebijakan-kebijakan bailout mereka. Kondisi ini dapat dimaknakan bahwa dana talangan akan sangat bergantung pada kemampuan bayar masing-masing negara anggota Eurozone. Tentu situasi ini sangat mengkhawatirkan Yunani yang dalam beberapa bulan kedepan membutuhkan kembali dana talangan karena akan jatuh temponya surat utang mereka.

Jika situasi tidak membaik, tentu akan ada kebijakan-kebijakan domestik yang bersifat dramatik yang dilakukan oleh masing-masing negara Eropa dalam rangka memproteksi kepentingan mereka. Terlebih jika secara kolektif Eropa tidak mampu lagi mengelola dan melakukan tindakan bersama dalam payung European Union (EU). Logikanya begini; ketika kesulitan likuiditas pada krisis keuangan lembaga keuangan komersil sektor swasta terjadi (2008), maka hal yang paling logis dan rasional untuk dilakukan adalah bailout pemerintah. Dan ketika krisis yang sama terjadi pada kemampuan likuiditas pemerintah terjadi (2011), maka salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah talangan bersama pada tingkat regional (EFSF dengan bailout fund-nya). Namun kini jika secara kolektif kawasan itu cenderung mendapatkan masalah likuiditas secara bersama-sama, apa yang harus dilakukan? Haruskah masalah itu akhirnya menjadi tanggungan semua negara di dunia?

Dulu ketika kronologi itu terjadi di Asia Tenggara pada tahun 1997-1998, kebijakan dana talangan atau boilout negara-negara maju begitu ampuh menahan laju contagion krisis untuk menyebar dan meluas. Kala itu kebijakan bailout diikuti pula dengan klausul-klausul penghapusan utang dan penundaan pembayaran utang (perpanjangan tenor utang-reschedule). Nah kini saat negara-negara maju itu yang mengalami krisis dengan kronologi yang sama sepertinya akan menghadapi jalan buntu karena mereka tidak memiliki jalan keluar seperti saat negara Asia Tenggara dulu menghadapi krisis. Status negara maju membuat Eropa menjadi kesulitan untuk mengikuti jejak penanganan krisis yang sering terjadi di negara-negara emerging market. Ga mungkin juga kan Eropa minta penghapusan utang atau rescheduling utang dari para creditor?

Jalan keluar untuk krisis Eropa yang terfikirkan oleh saya sejauh ini adalah “do nothing”. Ya, yang disebut jalan keluar bagi Eropa adalah pembusukan sistem, dan biarkan pembusukan itu berlangsung sempurna. Jangan lakukan apapun, karena jika melakukan sesuatu apapun bentuknya, hal itu hanya akan memperpanjang waktu dari proses pembusukan dan itu tentu akan semakin penderitaan yang harus ditanggung mereka. Memang konsekwensi dari jalan keluar “do nothing” ini adalah masa yang sulit bagi Eropa.

Namun, mengapa harus dengan pembusukan? Karena akar masalah dari Eropa saat ini terletak pada sistem dan prilaku ekonomi dari pemerintah, masyarakat sampai pelaku bisnis. Jadi yang harus dilakukan adalah perubahan sistem dan prilaku ekonomi. Pembusukan sebenarnya adalah proses perubahan menuju aplikasi sistem dan prilaku ekonomi yang baru. Perubahan yang sempurna dan baik hanya dapat dilakukan melalui pengalaman yang memunculkan proses adaptasi. Perubahan melalui proses pemaksaan baik pada sistem maupun prilaku akan memunculkan penolakan yang tidak kalah keras atau bahkan memancing konflik. Tetapi harus diakui jika ingin cepat keluar dari krisis memang Eropa harus merubah sistem ekonomi khususnya keuangan mereka. Pertanyaannya; apa mereka mau? Terlebih lagi prilaku mereka. Duh ga terbayang jika perubahan itu dramatik terjadi.

Perubahan sistem dan prilaku ekonomi seperti apa yang dibutuhkan? Wah jawaban untuk pertanyaan ini tinggal dilihat bagaimana perspektif ekonomi Islam menjelaskan tata-kelola sistem dan prilaku ekonomi. Tetapi secara singkat pada sistem ekonomi perlu perubahan dari konsep utang berbasis interest (bunga) dan spekulasi (judi) dalam sistem keuangan menjadi konsep produktif (riil) berbasis jual-beli. Sementara pada prilaku ekonomi diperlukan perubahan-perubahan paradigma prilaku dan aturannya dari prilaku yang mengakomodasi greediness (nilai-nilai kepuasan berbasis individual) menjadi prilaku yang mengedepankan altruisme (nilai-nilai kepuasan kolektif). Wallahu a’lam.

Senin, 16 Januari 2012

Seri Global Crisis: Mengapa Jerman berbeda..

tergoda saya untuk sedikit bercerita tentang ekonomi Jerman yang relatif berbeda dengan negara-negara kawasan Eropa yang tengah "sakit". Jerman menjadi negara Ekonomi terbesar di Eropa, dan ditengah badai krisis fiskal di kawasan itu, Jerman mampu bertahan sehat serta memiliki outlook yang stabil.

tapi saya tidak ingin bercerita tentang Jerman menggunakan bahasa ekonomi, tetapi bahasa sepak bola. kenapa? karena saya teringat beberapa bulan yang lalu ketika menonton TV hiburan di satu maskapai penerbangan. acara yang saya tontong mengulas dunia sepakbola Eropa, membahas komparasi kondisi liga di Eropa khususnya Inggris, Italia, Spanyol dan Jerman.

seorang praktisi bola di jerman memaparkan dengan singkat perbedaan-perbedaan itu. dan paparannya begitu pas sehingga cukup bagi saya untuk mendapatkan gambaran mengapa ekonomi Jerman berbeda dengan kebanyakan negara Eropa.

pakar itu mengatakan liga di Inggris begitu mewah dengan dengan jumlah transfer pemain dan gajinya yang menjulang tinggi. itu terlihat hampir disemua klub. tetapi kebijakan itu tidak mempertimbangkan kemampuan bayar dan kemampuan liga dalam meningkatkan penghasilan, sementara melimpahnya pemain asing membuat Inggris hanya harum namanya di level klub (liga) tetapi tidak di level tim nasionalnya.

sedangkan Italia gebyar liga beberapa tahun terakhir ini ingin mengikuti jejak inggris, jumlah transfer yang tinggi dan bertaburnya bintang pesepak bola asing. tetapi lihat jumlah penonton yang menyaksikan pertandingan di stadion, minim sekali, sehingga tidak heran jika akan ada masa klub dan liga akan menghadapi kesulitan keuangan, terlebih jika gaya manajemen yang dilakukan adalah berhutang ke bank untuk menutupi biaya pemain.

kondisi yang tidak berbeda juga terlihat di spanyol, baik jumlah transfer dan gaji pemain, tetapi yang relatif menonjol dari liga spanyol adalah gegap gempita mewahnya liga hanya terkonsentrasi pada segelintir klub, yaitu Barcelona dan Madrid. tidak heran kampiun liga hanya bergantian diantara mereka.

sementara liga sepak bola Jerman sedikit berbeda hampir disemua aspek. manajemen liga dilakukan betul-betul bersandar pada kemampuan liga, baik pemasukan dari penonton, marchendise atau keterlibatan penonton (fans club) dalam memiliki saham sebuah klup sepak bola. sehingga nilai transfer tidak terlalu tinggi, gaji pun begitu. tingkat kehadiran penonton diketahui paling tinggi diantara liga-liga yang ada di Eropa. atmosfer persaingan akhirnya relatif merata, kampiun liga tidak melulu bayer munchen sebagai klup paling kesohor di Jerman, terakhir Leverkusen dan Werder Bremen mampu mendominasi papan atas liga Jerman, dan kini ada Borussia Dortmund dan Schalke04. sementara Tim Nasionalnya mampu menjaga konsistensi untuk selalu berada di lever tertinggi persaingan kompetisi baik di level Eropa maupun dunia.

tergambar kan mengapa ekonomi Jerman juga berbeda? its a matter of attitude and system.

Minggu, 15 Januari 2012

Seri Global Crisis: Credit Rating 9 Negara Eropa Amblas!


Sabtu dinihari saat sedang asyik mengikuti berita dunia di layar CNN dan Aljazeera, acara kedua stasiun berita itu di-interupt dengan breaking news, yaitu pengumuman downgrading untuk credit rating 9 negara Eropa oleh Standard & Poor. Wah, mengejutkan sekali. 2 negara Eropa terkemuka kena penurunan, Prancis dan Austria sebesar satu notch dari AAA menjadi AA+. Sementara 7 negara Eropa lainnya, seperti Malta, Slovakia dan Slovenia juga menderita satu notch downgrade sedangkan Portugal, Italia, Spanyol dan Siprus dipangkat dua notches. Yang cukup menjadi perhatian adalah credit rating Italia (BBB+) yang telah berada di kelompok rating paling bawah dari himpunan rating yang terklasifikasi investment grade. Sementara itu Portugal telah terpental dari investment grade atau dapat dikatakan masuk dalam klasifikasi “junk-bonds”.

Selain itu S&P juga memberikan informasi sisa dari 16 negara yang diawasi credit rating-nya tidak mengalami perubahan. Negara tersebut diantaranya adalahi Belgia, Estonia, Finlandia, Jerman, Irlandia, Luxembourg dan Belanda, dimana semua negara ini memiliki outlook yang negatif kecuali Jerman. Maknanya kedepan negara-negara tersebut memiliki potensi mengalami penurunan credit rating juga. Dalam siaran pers-nya, S&P mengatakan; "Today's rating actions are primarily driven by our assessment that the policy initiatives that have been taken by European policy makers in recent weeks may be insufficient to fully address ongoing systemic stresses in the euro zone,"

Meski sedikit membuat heboh Eropa, pengumuman S&P ini sebenarnya tidaklah mengejutkan. Mengingat pada bulan Desember S&P sudah mengingatkan ada potensi credit rating 15 negara Eropa akan mengalami downgrading berdasarkan perkembangan ekonomi mereka. Penurunan dan status credit rating 16 negara Eropa ini memiliki implikasi yang beragam. Tetapi yang akan lebih diperhatikan oleh pasar global adalah implikasinya pada upaya perbaikan kondisi Eropa. S&P seakan memberikan informasi kecenderungan yang ada di Eropa, bahwa perbaikan terhadap krisis belum lagi terjadi. Perbaikan apalagi pemulihan yang diharapkan, belum akan terjadi dalam waktu dekat ini.

Indikasi itu, misalnya alih-alih menguatkan dan menopang negara-negara Eropa yang sedang krisis, Prancis sebagai negara ekonomi terkuat kedua Eropa setelah Jerman malah mengalami pemburukan kondisi keuangan, ini yang pertama sejak tahun 1975. Program bailout yang diandalkan untuk mengatasi krisis utang negara-negara Eropa akan terasa semakin berat dilakukan, dengan credit rating mereka yang baru ini. Credit rating yang rendah maknanya semakin tinggi risiko dan semakin mahalnya biaya, hal ini tentu membuat dealing dengan creditors semakin tidak mudah. Penurunan status ini juga memungkinkan tertekannya the euro zone's current bailout fund, yang berasal dari European Financial Stability Facility. Pesimisme saat ini sangatlah beralasan, karena jangankan mengupayakan negara-negara yang terinfeksi krisis lainnya, menyelesaikan masalah Yunani sebagai negara awal yang menderita krisis saja masih jauh dari berhasil. Bahkan sepertinya kondisi Yunani semakin dekat dengan kebangkrutan (meski secara de-facto Yunani sudah dapat dikategorikan bangkrut).

Kita akan lihat jurus apa lagi yang akan dikeluarkan oleh EU menyikapi kondisi seperti ini. Sebelumnya para pakar ekonomi dan politik sudah memprediksikan jika krisis ini tidak dapat tuntas dalam waktu cepat, maka potensi masalah akan menyebar bukan hanya ekonomi tetapi juga politik. Masalah serius yang “menakutkan” adalah pecahnya kongsi Uni-Eropa, dimana kondisi itu akan berpotensi berujung pada destabilitas kawasan Eropa.

Kamis, 12 Januari 2012

Prestasi!

Pagi ini jika anda belum memiliki bahan renungan atau mungkin belum berniat merenung, mari sama-sama kita fikirkan tentang apa itu prestasi. Beberapa kali kita dihadapkan pada satu situasi dimana lingkungan kita begitu memuliakan orang-orang yang berprestasi; di kantor, di lingkungan tetangga, di keluarga, di pergaulan pertemanan atau ditingkat yang lebih tinggi semisal nasional atau global. Prestasi itu entah di bidang ilmu pengetahuan, olah raga, kewirausahaan, organisasi, politik, hukum dan bidang sosial-budaya. Simbol atau ukurannya mungkin berupa gelar, titel juara, kesuksesan usaha, jabatan prestisius organisasi, jabatan politis, promosi, kondite kerja atau gelar dan pencapaian tertentu secara sosial dan budaya.

Yang saya ingin ajak anda adalah merenungkan pertanyaan ini; jikalau kita memang berprestasi, benarkah itu semua prestasi kita seorang? Betulkah hanya kita seorang yang layak disanjung-sanjung? Sehingga kita begitu bangga, saat melihat banyak orang yang menatap kita dengan raut wajah penuh kekaguman. Saya ingin mengajak anda kepada satu kesadaran yang berbeda, perspektif yang tak sama dan biasa. Boleh jadi jawabannya tidak! Boleh jadi anda atau saya jika mendapatkan prestasi, itu bukanlah pencapaian atas usaha kita seorang. Prestasi itu hanyalah akibat dari akumulasi sebab oleh banyak faktor, baik yang mampu kita kendalikan maupun yang tidak mampu kita kendalikan.

Coba fikirkan, gelar master, doktor atau profesor yang kita dapatkan itu boleh jadi tidak lepas dari peran istri anda yang begitu sabarnya melayani anda, mengusahakan sekuat mungkin agar anda leluasa menyelesaikan studi anda. Istri andalah yang setiap malam sekuat tenaga mengajak main anak-anak anda agar tidak mengganggu anda menyelesaikan tahap demi tahap studi anda. Bahkan tidak jarang istri anda juga ikut browsing di internet dan literatur untuk membantu menyediakan bahan bagi anda. Nah, ini baru peran istri, bagaimana dengan orang tua, dari dana hingga doa-doa mereka, bagaimana pembimbing anda, ustadz anda, sahabat anda? Dan jangan lupa peran Tuhan anda, yang memang Beliaulah yang melancarkan semuanya, dari menjaga diri anda, menyediakan dan memudahkan semua yang anda butuhkan, menginspirasi dan memotivasi istri, pembimbing, ustadz, sahabat untuk membantu anda, sampai dengan menjawab setiap kalimat-kalimat doa anda.

Kalau sudah seperti itu, masih merasa berhakkah anda atas decak kagum lingkungan anda hanya ditujukan untuk anda seorang? Renungan dan pertanyaan yang sama juga ditujukan pada prestasi-prestasi dibidang lain, seperti olah raga, kewirausahaan, organisasi, politik, hukum dan bidang sosial-budaya. Bahkan ada faktor-faktor yang tidak terduga yang membuat kita dinobatkan sebagai orang yang berprestasi, misalnya kita menjuarai olah raga mungkin hanya disebabkan orang yang lebih jago, kuat, lihai dari kita tidak dapat bertanding karena sakit. Atau anda mendapat promosi karena orang yang sepatutnya promosi sudah keburu pindah kerja, anda menduduki posisi anggota legislatif karena menggantikan anggota lain yang meninggal dunia.

Disini saya sama sekali tidak ingin men-demotivasi siapa saja anda yang sudah berprestasi. Tetapi sekedar ingin memberikan kesadaran lain dalam hal prestasi. Kesadaran ini yang akan menjaga kita untuk selalu humble, bersahaja dengan semua yang kita alami dan miliki. Kesadaran ini memelihara kita untuk selalu memiliki sifat qona’ah dan zuhud dalam waktu yang bersamaan. Atau sebaliknya, kesadaran pada logika tadi, akan tetap mampu menjaga motivasi kita untuk terus berusaha meski prestasi itu belum dapat kita raih dan miliki.

Selasa, 10 Januari 2012

komunitas "normal" vs komunitas "abnormal"

baru saja saya mengisi sebuah formulir keikutsertaan saya dalam satu organisasi. dalam formulir atau borang itu ada isian yang sepintas remeh tetapi kalau difikirkan lebih lama, ternyata cukup menarik untuk direnungkan lebih jauh.

isian yang saya maksud adalah kolom isian facebook, twitter dan pin BB. pada ketiga kolom itu saya isi sama, yaitu kosong. ya, saya tidak memiliki alamat facebook, twitter dan juga tidak memiliki blackberry.

setelah difikirkan lebih jauh, tiga perangkat itu, sepertinya menjadi perangkap wajib manusia modern yang fashionable dan up-to-date dengan kondisi terkini. manusia modern yang statusnya akan "normal" jika mereka memiliki 3 perangkat itu. artinya memiliki 3 perangkat itu memposisikan pemiliknya menjadi manusia lazim dan masuk dalam komunitas umum masyarakat modern.

zaman yang sudah menobatkan informasi sebagai "panglima" ini memang sangat-sangat wajar mensyaratkan facebook, twitter dan BB sebagai perangkat yang wajib dimiliki.

jika memang itulah syarat masuk dalam komunitas umum masyarakat modern, maka saya secara sadar mengambil posisi untuk tidak masuk dalam komunitas itu. apa alasannya? tidak ada alasan yang pasti, mungkin saya yang tidak memiliki cukup banyak waktu untuk setiap hari dealing dengan perangkat-perangkat itu, atau mungkin karena saya tidak begitu nyaman menunjuk-nunjuk dan menonjolkan eksistensi diri atau terjebak pada diskusi-diskusi tidak jelas dengan kalimat-kalimat status atau features yang lainnya. atau mungkin saya sangat sadar kemampuan diri, sehingga jalan terbaik bagi saya adalah menjaga jumlah eksposur terhadap cobaan dan godaan atas kerja-kerja utama saya.

meski saya tahu, akan banyak alasan pula bahwa perangkat itu dapat dijadikan alat menyebarkan kemanfaatan dan kebaikan. tapi seperti itulah posisi saya, mungkin itu refleksi kelemahan saya. wallahu a'lam. namun yang ingin juga saya sampaikan adalah, saya sendiri memiliki persepsi apa yang disebut masyarakat "normal". tentu berdasarkan paradigma dan keyakinan yang saya anut. masyarakat "normal" versi saya tentu akan dibangun pula atas perangkat-perangkat wajibnya, kelaziman pada sifat dan sikap, termasuk budaya prilaku baik sendiri maupun interaksi.

anda tentu juga memiliki alasan dan penyikapan sendiri terhadap 3 perangkat ini. sah-sah saja, wajar dan silakan menyikapinya. yang pasti setiap hal akan menjadi begitu nyaman untuk dilakukan jika dibalik itu ada sekian alasan yang kuat untuk membenarkan apa-apa yang dilakukan, dan kitapun nyaman dengan alasan-alasan tersebut.

Minggu, 08 Januari 2012

Tahniah Bapak Anwar Ibrahim


saya tidak pernah berjumpa personally dengan Anwar Ibrahim, saya tahu beliau dari berita saja, atau cerita teman-teman pergerakan baik di Malaysia dan Indonesia serta sumber terdekat yaitu istri saya (yang dulu ketika study di KL pernah terlibat dalam gerakan jalanan saat reformasi Malayssia dimulai). dengan mengandalkan informasi-informasi itu ditambah dengan intuisi hati, sejauh ini saya menyimpulkan beliau pemimpin yang baik. dan saya berharap beliau segera mendapatkan takdir baiknya, yaitu menjadi pemimpin, sebenar-benarnya pemimpin.

pagi ini satu lagi berita yang membahagiakan saya terima, Beliau baru saja dibebaskan dan dibersihkan namanya atas satu fitnah (dari sekian fitnah yang telah bergulir). semoga lindungan Allah SWT dan keberkahan-Nya selalu tercurah kepada beliau.

tapi kok saya masih tetap yakin, beliau akan sampai pada takdir baiknya itu, takdir yang memang sudah dipersiapkan bagi orang-orang baik. yaitu menjadi pemimpin orang-orang baik dan mengajak orang yang belum menjadi baik. semoga takdir itu tidak terlalu lama.

ASIA will dominate the world? masa sih!?


membaca kembali komentar saya atas berita yang muncul dalam website berita detik.com, membuat saya kembali berfikir. tidak terlalu lama saya kemudian sedikit curiga dengan kesimpulan saya sendiri. betulkah Asia seistimewa itu?

dengan tingkat pemerataan kue ekonomi yang masih belum merata, tingkat pengangguran yang masih terbilang tinggi, budaya birokrasi yang tidak bisa dikatakan rapih, dan gurita korupsi disemua aspek kehidupan berbangsa masih menyelimuti, masa sih Asia dengan simbol-simbol kemegahan ekonominya merefleksikan hegemoni baru dalam percaturan ekonomi global?

jangan-jangan itu cermin ketidak-becusan pemimpin dalam mengelola ekonomi atau ketidak-pedulian golongan kaya negeri mereka dalam menyikapi golongan-golongan rakyat dibawah mereka. gedung-gedung pencakar langit itu melambangkan ketidak-mampuan penguasa ekonomi mengidentifikasi mana belanja yang lebih bermanfaat. norma-norma ekonomi yang mereka anut adalah norma pengusungan reputasi, keangkuhan dan arogansi, norma pembusungan dada yang menunjuk kemampuan dan kekuasaan diri.

kalau fakta ini dibalik fenomena menjamurnya gedung-gedung tinggi itu, percayalah gedung itu lebih hina dari sampah, karena sampah saja mampu menghidupi golongan dhuafa. sementara gedung tinggi itu hanya tanda semakin dalamnya jurang kesenjangan antara kaya dan miskin.

saya masih tetap berpendapat yang perlu dilihat bukan megahnya gedung itu, tapi lihat pada manusia-manusia yang menghuni gedung. semakin bersahajakah mereka, semakin bermanfaatkah mereka? semakin tinggi gedung yang mereka tinggali, apa memang semakin dekatkah mereka dengan Tuhan yang bertahta di langit di atas mereka?

Jumat, 06 Januari 2012

ASIA will dominate the world?

dibawah ini susunan peringkat gedung tertinggi di dunia nanti di tahun 2020. menariknya, semuanya di ASIA!!!

 Kingdom Tower, Jeddah dengan tinggi 1.000 meter.
 Burj Khalifa, Dubai dengan tinggi 828 meter
 Ping An Finance Center, Shenzhen dengan tinggi 660 meter
 Seoul Light DMC Tower dengan tinggi 640 meter
Signature Tower Jakarta dengan tinggi 638 meter
 Shanghai Tower dengan tinggi 632 meter
 Wuhan Greenland Center dengan tinggi 606 meter
 Makkah Royal Clock Tower Hotel dengan tinggi 601 meter
 Goldin Finance, Tianjin dengan tinggi 597 meter
 Lotte World Tower, Seoul dengan tinggi 555 meter
 Doha Convention Center and Tower dengan tinggi 551 meter
 One World Trade Center, New York dengan tinggi 541 meter
 Chow Tau Fook Guangzhou dengan tinggi 530 meter
 Chow Tai Fook Binhai Center dengan tinggi 530 meter
 Dalian Greenland Center dengan tinggi 518 meter
 Pentominimum, Dubai dengan tinggi 516 meter

tidak ada yang spesial mungkin, tetapi memang sepintas dapat didisimpulkan dengan cepat, pusat-pusat bisnis, geliat ekonomi ASIA akan semakin dominan pada masa depan ekonomi global. tapi layakkah untuk disimpulkan ekonomi ASIA akan menguasai dunia, mmmm.., we will see..

Rabu, 04 Januari 2012

renungkan..


sekali lagi jika kita terlalu asyik dengan dunia kita sendiri atau terlalu berlebihan mengasihani diri, atau suntuk dengan semua yang ada di sekitar kita, fikirkan dan renungkan kembali, cermati gambar ini..

Sejarah adalah Skenario Tuhan


Merangkai peristiwa masa lalu menjadi suatu cerita sejarah yang diurutkan berdasarkan usia mungkin bermanfaat bagi kita untuk mengetahui benang merah takdir yang diinginkan Tuhan atas masing-masing diri kita. Menyatukan penggalan-penggalan kisah hidup, kejadian atau apapun namanya, dengan mempertimbangkan peristiwa-peristiwa sebabnya, boleh jadi akan memberikan gambaran baru tentang kisah hidup kita yang mungkin selama ini persepsi sejarah hidup lebih banyak didominasi oleh daya ingat pada kejadian-kejadian tertentu. Padahal kejadian-kejadian tertentu itu dapat saja hadir karena kekecewaan dan trauma yang mendalam sehingga tidak mampu membaca substansi, pelajaran atau hikmah dibalik kejadian.

Salah satu skenario hidup saya yang mulai saya dapat pahami adalah jalan hidup di dunia kerja dan pengajaran ekonomi Islam. Meski di awal pendidikan sekolah, saya mampu berprestasi baik dan terkesan mudah bagi saya untuk memilih jalur bidang pendidikan keahlian untuk karir di dunia eksakta (fisika, matematika atau biologi), seperti engineering atau kedokteran, namun ternyata kehendak Tuhan berbeda. Sedemikian rupa peristiwa yang melingkupi saya di rangkai oleh Tuhan dengan begitu sempurna untuk “membelokkan” apa yang telah menjadi preseden atas diri dan masa depan saya.

Dari hasil ujian nasional yang tidak memuaskan, tes kemampuan yang memberikan hasil diluar harapan, ketidak-menentuan ekonomi yang menghalangi karir yang diinginkan, motivasi yang menipiskan semangat dan merubah harapan sampai sakit yang memunculkan ikhlas menerima apa saja kehendak Tuhan atas masa depan, semua itu membentuk dan mengarahkan jalan hidup pada periode penting kehidupan saya. Dan sampailah saya pada jalan hidup yang saat ini saya tempuh. Sejarahnya begitu berliku.

Sepintas mungkin kita akan menganggap semua peristiwa-peristiwa itu sebagai suatu kebetulan. Tetapi jika diingat kembali, dan direnungkan lebih dalam mungkin kita akan tersenyum merenungkan apa-apa yang sudah terjadi. Saya masih ingat bagaimana beberapa hasil ujian nasional saya rusak hanya karena ketika itu saya kerjakan dalam keadaan menahan sakit diperut. Siapa yang memberikan sakit itu dan mengapa diberikan pada saat ujian itu? Ketika menjalani tes kemampuan untuk masuk perguruan tinggi, belajar intensif jauh hari sebelumnya ternyata tidak menjamin meluluskan saya untuk masuk pada jurusan yang saya minati. Tetapi untuk tes kelayakan untuk jurusan yang tidak terfikirkan sebelumnya, tanpa belajar saya mampu mendapatkannya. Apa penjelasan rasionalnya?

Ketika ingin mengkoreksi kegagalan mendapatkan jurusan yang saya minati di perguruan tinggi, saya ulangi tes tersebut pada kesempatan berikutnya, tetapi sakit membuat saya tidak maksimal menjalani dan menyelesaikan tes itu. Akhirnya saya harus menerima dan menjalani apa yang ada didepan mata, tanpa lagi menuntut dan “ngotot” dengan apa yang selama ini menjadi keinginan. Setelah sarjana dapat diraih ternyata saya pun tidak bisa langsung bekerja karena situasi krisis yang membuat dunia kerja menjadi sangat sempit untuk begitu banyak lulusan sarjana. Dan kondisi itu kembali memaksa saya mengambil pilihan sekolah kembali tanpa juga punya kebebasan sempurna untuk memilih sekolah apa, yang saya tahu status sebagai mahasiswa (kembali) lebih baik dari pada status pengangguran.

Begitulah cerita singkat, bagaimana Tuhan “menggiring” saya untuk terlibat dalam bidang keilmuan Ekonomi Islam ini. Tidak pernah sekalipun ada dibenak saya ketika sekolah dulu ada di ranah keilmuan dan karir di bidang ini. Namun pelajarannya adalah, saya kehendak Tuhan diatas semua kehendak. Dan Tuhan memberikan skenario hidup yang baik pada saya. Tinggal kini pertanyaannya adalah; mampukah saya membuktikan bahwa saya juga orang baik yang amanah menjalankan kehendak Tuhan ini.

Pastinya anda memiliki cerita dan skenario Tuhan bagi masing-masing anda. Jika begitu, mampukah semuanya berakhir dengan keikhlasan menerima dan menangkap kebaikan-kebaikan Tuhan berupa peristiwa-peristiwa berbentuk musibah atau anugerah.

Selasa, 03 Januari 2012

sekali lagi tentang waktu..


menunggu waktu? bukankah waktu selalu ada dimana saja, kapan saja? mengapa harus menunggu? kalaupun harus ditunggu, menunggu apa? waktu tidak mampu menyelesaikan masalah, tidak pula mampu memberikan sesuatu atau mewujudkan harapan dan cita-cita. waktu hanya memberikan informasi bahwa masih ada kesempatan untuk upaya apapun, atau sebaliknya informasi bahwa kesempatan itu sudah tidak ada lagi. waktu juga memberikan informasi bahwa saat telah atau belum tiba untuk suatu usaha. disamping itu waktu juga akan menjadi variabel perhitungan untuk ukuran-ukuran hidup lainnya. jadi, esensinya waktu tidak memiliki apa-apa, yg kemudian membuat dia layak untuk ditunggu. itulah waktu, ia melekat pada semua yang ada di dunia ini, usia misalnya. uniknya waktu hanya berguna untuk manusia, meski waktu mengena untuk semua yang ada di kolong alam semesta.

Cita-Cita Lama

Sampai sekolang menengah pertama, jika saya ditanya apa cita-cita saya, saya akan dengan sangat percaya diri menjawab; wartawan! Mengapa? Wah, panjang jawabannya. Tetapi singkatnya, ini juga seingat saya saat ini, menjadi wartawan itu sangat menantang, selalu bergerak mencari berita, pergi ke banyak tempat, ketemu banyak orang dan mengetahui banyak hal. Pikir saya profesi wartawan itu mengkombinasikan berbagai kegiatan yang saya suka, travelling, membaca dan menulis. Sebagai wartawan dituntut memiliki banyak skill, negosiasi, diplomasi, mengolah kata, mobility, cekatan dan banyak lagi.

Melihat wartawan yang berjibaku mengejar berita dari lorong-lorong sempit perumahan kumuh, flat-flat mewah di apartemen politisi yang megah sampai front-front terdepan dari perang, konflik sosial-etnis, dan kerusuhan, membuat saya iri dengan pekerjaan mereka.

Secara filosofis, konsistensi wartawan terletak pada berita dan penyebarannya. Kepentingan mereka hanya pada diseminasi informasi. Tetapi lebih dalam dari itu semua, wartawan merupakan corong dari semua kebenaran dan kebaikan. Mereka dapat menyajikannya berupa berita, hikayat, cerita atau sekedar informasi singkat, namun esensi yang ingin disampaikan adalah pelajaran, prinsip kebenaran dan kebaikan, serta hikmah dibalik informasi-informasi itu.

Kerja wartawan memberikan kesempatan untuk mendapatkan banyak pelajaran dan hikmah. Mereka bagaikan pengembara pencari kebenaran hidup. Dari berita yang diliput mereka akan temukan hakikat-hakikat hidup. Merekalah yang pertama sekali mengetahui apa yang saat ini sedang terjadi dari banyak peristiwa. Bergantung pada mereka pula pelajaran yang dapat diambil oleh masyarakat yang menkonsumsi sajian berita mereka.

Mungkin hal ini yang membuat saya terus bergairah untuk “bercerita” di blog ini. Blog ini menjadi alat saya untuk menumpahkan rasa juga kata, menyampaikan informasi sekaligus hikmah dari sudut pandang saya. Siapa tahu mencerahkan siapa saja yang baca. Atau setidaknya manusia lain mengetahui ada sudut pandang seperti yang saya punya, dan kemudian maklum dengan pandangan itu.

OUTLOOK PERBANKAN SYARIAH 2012



Rifki Ismal, Ascarya dan Ali Sakti

Perkembangan Terkini
Setelah mengalami perlambatan pertumbuhan akibat terimbas krisis Amerika Serikat tahun 2008/2009, pertumbuhan industri perbankan Syariah di Indonesia menunjukkan trend yang terus meningkat semakin pesat, dan pada akhir September 2011 pertumbuhan aset mencapai 47.8% (yoy) atau Rp123.4 trilliun, tertinggi sejak tahun 2005. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan pembiayaan yang diberikan (PYD) pada waktu yang sama bahkan lebih pesat lagi, masing-masing mencapai 53.0% (yoy) atau Rp97.8 trilliun dan 52.3% (yoy) atau Rp92.8 trilliun, dengan FDR (financing to deposits ratio) 95.7%. Sebagai perbandingan, pertumbuhan aset perbankan konvensional pada waktu yang sama mencapai 22.2% (yoy), atau Rp3371.5 trilliun, dengan LDR (loan to deposits ratio) 81.4%.

Kinerja perbankan Syariah dilihat dari BOPO (biaya operasi dibagi pendapatan operasi), ROA (return on assets) dan NPF (non-performing financing), juga menunjukkan peningkatan. Pada akhir September 2011, BOPO, ROA dan NPF masing-masing mencapai 77.5%, 1.8% dan 2.0%. Sementara itu, CAR (capital adecuacy ratio) berada pada posisi yang aman 15.3%, sedangkan ROE (return on equity) mengalami penurunan ke 17.1%. Kinerja perbankan Syariah tersebut lebih baik dari kinerja perbankan konvensional, kecuali untuk ROA dan ROE, karena masih pesatnya ekspansi.

Tantangan Kedepan
Krisis keuangan Amerika Serikat yang bermula dari krisis subprime mortgage pada tahun 2007 belum juga usai, masih menyisakan masalah fiskal yang berkepanjangan dan proses pemulihan yang berjalan lamban, sehingga IMF dalam World Economic Outlook September 2011 menurunkan prediksi pertumbuhan ekonominya untuk tahun 2011 dan 2012 masing-masing menjadi 1.5% dan 1.8%.

Sementara itu, beberapa negara Eropa, seperti Yunani, Portugis, Irlandia, Spanyol dan Italia, mulai mengalami krisis utang yang lebih sulit penyelesaiannya karena besarnya utang, banyaknya negara yang terlibat dan tidak disiplinnya pemerintah negara-negara euro-zone tersebut dalam menjalankan kewajibannya. IMF juga menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa untuk tahun 2011 dan 2012 masing-masing menjadi 1.6% dan 1.1%. Bahkan, menurut ADB Eropa dapat mengalami resesi di tahun 2012.

Ke dua krisis di kawasan Amerika Serikat dan Eropa tersebut akan mewarnai perkembangan ekonomi Global tahun 2012, termasuk Indonesia. pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2012 diperkirakan akan melambat karena melambatnya pertumbuhan ekspor yang akhirnya berdampak pada melambatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga. ADB-pun telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 dari 6.8% menjadi 6.5%, dan bahkan dapat turun lagi menjadi 5.5% apabila kawasan Amerika Serikat dan Eropa mengalami resesi mendalam.

Namun demikian, pemerintah Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi tahun 2012 diperkirakan 6.7%, karena sedikitnya ada 4 hal yang mendukung, yaitu: 1) Pertumbuhan konsumsi domestik yang masih kuat; 2) Minat investor asing yang masih meningkat, termasuk pada sektor Industri, karena fundamental perekonomian yang kuat, iklim investasi yang membaik dan sovereign credit rating Indonesia yang telah berada pada posisi investment grade; 3) Upaya pemerintah untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur dengan MP3EI (Master plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia); dan 4) Penurunan inflasi yang memberikan ruang untuk penurunan suku bunga. Dua hal yang perlu diwaspadai yang dapat meningkatkan tekanan inflasi pada tahun 2012 dari sisi penawaran adalah kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) dan TDL (tarif dasar listrik). Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 ini hanya dikalahkan oleh Cina (9.0%) dan India (7.5%).

Dampak Makro Ekonomi terhadap Perbankan Syariah
Krisis Amerika Serikat dan Eropa tentu saja akan berdampak langsung maupun tidak langsung ke perbankan Indonesia, dari sisi likuiditas, permodalan, aset dan perkreditan/pembiayaan, karena sistem keuangan Indonesia masih didominasi oleh perbankan. Namun demikian, dampak langsung karena adanya eksposur luar negeri yang hanya sekitar Rp100 triliun tidak besar karena hanya sekitar 3% dari aset perbankan nasional, diperkirakan akan relatif kecil sekali. Secara umum, kondisi perbankan nasional yang cukup kuat direfleksikan oleh tingginya rasio penggunaan dana nasabah dengan distribusi kredit ke sektor usaha produktif. Seperti yang telah disebutkan di atas LDR perbankan nasional mencapai lebih dari 81% dimana FDR perbankan syariah mencapai 95,7%.

Kondisi lain yang diperkirakan akan berpengaruh signifikan terhadap sektor perbankan nasional pada tahun mendatang adalah membaiknya posisi credit rating Indonesia yang saat ini telah berada pada posisi investment grade. Posisi ini didapat Indonesia dari international credit rating pada akhir tahun ini, meski dirasakan terlambat namun tetap saja kondisi ini monumental sekaligus fenomenal bagi Indonesia. Pada satu sisi, kini posisi credit rating Indonesia telah sejajar dengan negara maju dan yang lebih menggembirakan adalah ditengah kecenderungan krisis global dimana banyak negara maju yang harus mengalami penurunan credit rating, Indonesia mampu meningkatkan posisi daya-saingnya. Secara umum hal ini akan menambah kepercayaan investor asing terhadap sektor keuangan nasional khususnya industri perbankan. Posisi ini diperkirakan akan menurunkan biaya umum yang harus ditanggung oleh perbankan nasional termasuk perbankan syariah Indonesia.

Sementara itu, dampak langsung krisis Amerika Serikat dan Eropa ke perbankan Syariah sangat minim karena portfolio pembiayaan perbankan Syariah masih kecil (Rp92.8 triliun per September 2011) dan eksposur portfolio pembiayaan hampir semuanya berupa pembiayaan usaha di sektor riil domestik, hampir tidak ada eksposur pembiayaan usaha perdagangan luar negeri. Jikapun ada diperkirakan dampaknya tidak langsung (second round effect).

Proyeksi Pertumbuhan Perbankan Syariah 2012
Berdasarkan kondisi dan analisa lingkungan makro industri perbankan syariah nasional, dilakukan analisis proyeksi perbankan syariah nasional pada tahun 2012. Perhitungan proyeksinya menggunakan pendekatan analisis: (i) econometric approach (time series model) dengan historical series untuk menangkap pola behavior dan pattern perbankan syariah; (ii) forecasting time series model untuk memperkirakan pertumbuhan total asset. Perhitungan proyeksi tersebut berdasarkan tiga asumsi yaitu: (i) moderat dimana pertumbuhan in line dengan program pengembangan yang sedang dilakukan dan upaya-upaya yang dilakukan bank syariah, (ii) pesimis apabila asumsi skenario moderat tidak terealisasi dan, (iii) optimis apabila perkembangan yang terjadi lebih promising dari yang direncanakan.

Asumsi-asumsi tersebut secara detil antara lain sebagai berikut: (a) moderat: jumlah bank syariah tidak bertambah namun kinerjanya tetap meningkat, pola pembiayaan tetap didominasi trade based financing, target utama pembiayaan masih SMEs. Kondisi ekonomi domestik masih stabil dan mendukung kinerja sektor riil; (b) pesimis: kinerja bank syariah mengalami perlambatan karena dampak krisis global kepada perekonomian domestik, turunnya pembiayaan dan competitiveness bank syariah; (c) optimis: jumlah bank syariah bertambah, ekonomi domestik tidak terpengaruh oleh gejolak ekonomi global, kinerja sektor riil tetap positif dan bank syariah tetap competitif dengan bank konvensional.

Sementara itu teknis perhitungan yang dilakukan secara garis besarnya adalah sebagai berikut: (i) Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dengan historical data dari Desember 2000 sampai dengan Oktober 2011; (ii) proses modeling dilakukan untuk variabel total aset bank syariah dan bank nasional dengan tahapan-tahapan: identifikasi variable, estimasi model, evaluasi model dan forecasting model; forecasting model menghasilkan future values dari Oktober 2011 sampai dengan Desember 2012 karena tingkat akurasi model time series sangat tinggi dalam jangka pendek.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan menggunakan asumsi-asumsi tadi diperkirakan secara moderat perbankan syariah nasional akan tumbuh 36% pada tahun 2012. Namun jika ada kondisi yang tidak diharapkan terjadi seperti dampak krisis global ternyata lebih buruk dari yang diperkirakan, maka secara pesimis tahun depan pertumbuhan perbankan nasional diperkirakan sebesar 29%. Sementara itu, sebaliknya jika ternyata ada kondisi-kondisi yang lebih baik terjadi pada tahun depan seperti bertambahnya bank syariah dan kinerja ekonomi domestik yang menguat signifikan, tahu depan secara optimis perbankan syariah nasional akan tumbuh sebesar 45%.

Diluar perkembangan fisik, baik yang saat ini tengah berlangsung maupun nanti, diharapkan pada tahun-tahun mendatang perkembangan industri perbankan syariah nasional juga semakin memperlihatkan keberkahannya berupa kemanfaatan bagi masyarakat usaha mikro-kecil dan juga dhuafa. Oleh karena itu, mungkin sebaiknya diperkenalkan pula variabel atau angka perkembangan berupa derajat kemanfaatan ini sebagai parameter kemanfaatan perbankan syariah nasional bagi masyarakat yang selama ini tidak terjangkau oleh industri perbankan yang terbilang mapan. Perlu bantuan kontribusi pihak-pihak lain seperti para akademisi dalam merumuskan ukuran-ukuran tersebut, sekaligus mengawasi peran perbankan syariah nasional pada aspek-aspek khusus seperti itu. Semoga usaha-usaha pengembangan industri ini oleh pihak-pihak terkait, semakin dimudahkan oleh Allah SWT, sehingga perbankan syariah nasional mampu berperan signifikan dalam perkembangan perbankan nasional dan lebih luas lagi dalam mendukung perekonomian nasional.

what to do..

mudah-mudahan foto dibawah itu sejenak menghentikan obrolan kita tentang wisata kuliner mana lagi yang perlu disinggahi, hobi apa yang mengasyikkan, tempat nongkrong mana lagi yang belum didatangi. ya sebentar diam dan berfikir apa yang sudah kita lakukan untuk sekedar empati dengan keadaan mereka..

Senin, 02 Januari 2012

what to do..

Spesial..

Kalau ada pertanyaan seperti ini; apakah anda spesial? Kapan anda merasa spesial? Bagaimana rasanya menjadi spesial? Apa jawaban anda? Mungkin sebelum menjawab anda akan berfikir-fikir dulu; memangnya apa yang spesial dari diri saya? Kapan aja ya saya merasa spesial? Spesial macam apa sih? Tapi yang pasti spesial itu memiliki kenyamanan tersendiri, manis dirasa tetapi sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.

Spesialnya manusia mungkin sepatutnya tidak perlu dipertanyakan, karena manusia terlahir sudah membawa spesial mereka masing-masing. Setiap manusia merupakan bagian dari rangkaian puzzle alam semesta, meniadakan satu saja manusia maka alam menjadi tampak tidak sempurna. Lihat dan pelajarilah, tidak ada satupun manusia di dunia ini memiliki duplikasinya, sejak zaman bermula hingga nanti ia berakhir. Tiap manusia sudah ditakdirkan memiliki posisinya masing-masing dalam sejarah dan kehidupan, entah itu posisi dikasihani, dcaci maki maupun dipuja-puji (untuk pernyataan ini saya yakin tidak semua anda setuju). Itu mengapa saya katakan tiap manusia, tiap anda, itu spesial.

Namun begitu, dalam perjalanan hidup tetap saja ada masa-masa dimana setiap manusia merasa dan dipandang spesial baik oleh dirinya sendiri maupun oleh orang lain. Saya sendiri memperkirakan spesial itu datang ketika saya atau anda, merasa berbeda dengan manusia kebanyakan. Misalnya seperti; ketika kebanyakan teman anda mencontek saat ujian sementara anda tidak, anda pasti merasa spesial. Ketika hampir semua kolega anda merokok, ketika semua rekan bisnis anda merasa biasa saja “bermain” dengan riba, ketika teman-teman anda mampu berbohong tanpa ada rasa bersalah, ketika tetangga-tetangga anda merasa lumrah untuk ghibah dan bergunjing, sementara anda tidak, tidakkah anda rasakan manisnya spesial itu?

Atau ketika rasa bosan menguasai sendi dan pori-pori tubuh anda, tetapi anda tetap bekerja maksimal, ketika amarah dan benci sudah ada disetiap aliran darah, tetapi anda masih bisa tersenyum dan memelankan kata-kata, ketika sabar telah mencapai destinasi batasnya, tetapi anda masih mampu menahan diri dengan canda dan tawa, ketika semua alasan mendukung anda untuk berhenti dari semua hal, tetapi anda masih saja bergerak menyebarkan kebaikan, bukankah waktu-waktu itu anda pantas digelari spesial?

Perkiraan saya orang-orang istimewa biasanya memiliki spesialisasi dalah hal-hal semacam ini. Mereka menjadi spesial karena telah menjadi manusia yang tidak lazim, tidak lumrah dan tidak biasa. Nah, kalau anda atau saya ingin menjadi istimewa, mengapa saat ini masih duduk diam?

Bosan..

Pagi ini berita apa yang anda baca? Penembakan misterius di Aceh, pasangan gay yang tewas karena keracunan, TKW di tanah suci meninggal karena kurang gizi, politisi yang sibuk gerilya mencari tokoh untuk menang pemilu 2014, Suriah yang tidak berhenti tumpahkan darah rakyatnya, Eurozone yang masih kritis perekonomiannya, cerita sex yang tidak pernah habis menariknya, atau masih sibuk dengan ramalan 2012 dari karir anda, keluarga, bisnis, percintaan sampai kiamat dunia. Atau anda lagi bingung membalas tidaknya sms yang baru anda baca dan terima, entah dari teman dekat atau jauh, pacar gelap atau terang, ibu kandung atau ibu tiri. Atau mungkin anda tidak dan belum peduli dengan semua itu, karena anda baru saja bangun tidur.

Tidak jelas memang tulisan saya ini mau bicara tentang apa dan mengarah kemana. Saya hanya ingin menyampaikan fakta dihadapan mata masing-masing kita, bahwa begitu banyak dan bervariatifnya realita dihadapan kita, baik itu yang berhubungan langsung dengan diri dan kehidupan kita maupun yang tidak terkait sama sekali. tetapi meski tidak ada hubungannya dengan kita, realita itu tetap saja menyita perhatian, kita fikirkan, atau bahkan menghabiskan energi untuk kita gosipkan bersama siapa saja yang mau kita ajak bicara.

Jadi terkadang sebaik apapun teraturnya hidup anda, urusan yang anda tangani terkadang masih menunjukkan bahwa anda tidak teratur. Sayapun begitu. Seringkali saya terpesona dengan kemampuan manusia, menerima dan mencerna semua realita dan fakta hidupnya, kadang sedikit menyedihkan, konyol, unik dan lucu. Satu kali seseorang bisa menangis tersedu-sedu karena musibah keluarganya tetapi beberapa menit kemudian dia sudah tertawa bersama teman-teman nongkrongnya. Satu waktu seseorang begitu khusyuknya di hamparan sajadah dalam musholla yang hening dan sepi, tetapi beberapa waktu berselang ia sudah asyik dengan maksiat kembali.

Begitu rumit. Sulit untuk mengatakan manusia itu hipokrit karena tidak juga selamanya ia konsisten dalam kemunafikannya. Tetapi sulit pula mengatakan ia baik, karena kebaikannya selalu diinterupsi dengan amat mudah oleh dosa-dosa. Saya suka bertanya dalam diri sendiri, siapa sebenarnya manusia ini? Siapa saya ini? Kenapa saya diberikan jasad seperti ini? Kejadian dan takdir seperti yang sudah saya alami? Kemampuan dan ketidakmampuan seperti yang saya rasakan? Kalau pertanyaan-pertanyaan itu sudah datang di benak saya, selalu saja saya merasa asing dengan diri dan semua yang ada dihadapan saya. Kalau sudah seperti ini, dunia begitu membosankan.

Minggu, 01 Januari 2012

waktu..

meski waktu itu sangat penting, tetapi eksistensi waktu sangat terikat dengan eksistensi manusia. waktu itu ada dan menjadi penting karena ada manusia dan dianggap penting oleh manusia. sementara untuk semua yang di luar manusia, waktu menjadi tidak relevan, tidak penting.

semut tidak membutuhkan pengetahuan tentang waktu, mereka sudah tahu kapan harus mencari makan, berkoloni dan saling membantu. pohon durian dan rambutan juga tidak membutuhkan waktu kapan harus berbuah dan kapan tidak, karena musim dan kelaziman itu sudah menyatu dengan siklus organik dalam dirinya. air dan udara juga tidak membutuhkan waktu kapan dia harus mengalir dan bergerak menjadi angin, karena mereka lebih terikat pada hukum gravitasi dan kelembaban.

yang membutuhkan waktu itu manusia. dengan mengenal dan berhitung-hitung dengan waktu, maka manusia dapat mengkira-kira usia dan harapannya, merencana hidup dan mengisinya, mengkalkulasi kapan memulai dan kapan selesai. waktu membuat hidup manusia menjadi terukur, sistematis dan menuju efisien. menggunakan waktu manusia juga mengenal diri, ruang dan zaman kehidupannya. karena waktu manusia mampu mengelola hidup dan kehidupannya, mengenal lingkungan dan kelazimannya.

begitu pentingnya waktu bukan? terserah anda berhitung-hitung menggunakan basis waktu yang berbeda-beda; basis bulan atau matahari. esensinya waktu dibutuhkan dan penting untuk manusia. tetapi tidak jarang manusia berlebihan memperlakukan waktu. karena posisinya yang penting seringkali angka-angka waktu dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa dunia. waktu menjadi variabel independen dari kejadian dan takdir. padahal waktu hanya alat pengenal dari proses perjalanan alam dan manusia.

begitulah waktu, dikenali, diabaikan dan dipuja-puji. nah, mungkin tahun baru sebagai penggal-penggal waktu yang dirayakan, merupakan bentuk apresiasi manusia pada keberadaan waktu.