Senin, 03 Januari 2011

Angkuh...

Saya tidak begitu banyak tahu tentang sombong. Karena sejauh ini saya selalu memelihara diri ini dari sifat tidak terpuji itu. Dari tahu saya yang sedikit itu, salah satunya setahu saya sombong itu pakaian Tuhan. Tetapi belakangan saya merasa bahwa saya mulai sombong. Arogan pada kata-kata dan angkuh pada sikap-sikap.

Kemarin lusa saya diminta menyampaikan materi keuangan Islam pada forum kuliah umum di STEI Tazkia. Setelah menjelaskan konsep tabungan dalam Islam, merespon pertanyaan seorang mahasiswa, seorang mahasiswi bertanya, salah satu pertanyaannya; berapa jumlah tabungan bapak? Sepintas pertanyaan ini sederhana bahkan terkesan remeh. Tetapi kok perasaan saya mengatakan bahwa pertanyaan ini cukup dalam untuk diri saya.

Ketika menjelaskan konsep tabungan dalam Islam, saya menjelaskan filosofi preferensi tabungan dalam Islam menggunakan prilaku sejarah dari sahabat-sahabat Nabi yang mulia. Dimana para sahabat itu kebanyakan tidak begitu concern dengan tabungan, mereka lebih mengoptimalkan menyebarkan kemanfaatan harta mereka daripada menimbun-nimbunnya, sekalipun dengan alasan berjaga-jaga. Jawaban mereka terkesan seragam ketika ditanya; bagaimana untuk anak-istrimu, bagaimana dengan kebutuhan 3 hari lagi, dan pertanyaan sejenis itu, jawabannya; bukankan masih ada Allah yang telah menetapkan rizki bagi hamba-Nya?

Sehingga tabungan dalam Islam sebenarnya bukan masalah boleh tidak boleh tetapi masalah sebanyak apa seseorang mau menimbun harta dengan dalih tabungan. Preferensi berjaga-jaga dengan harta pada dasarnya tergantung kebutuhan, dan kebutuhan relatif nominalnya tetap, sehingga menabung sepatutnya memiliki batas maksimal atau given subject to time. Atau bahkan bisa saja tidak ada karena memperhitungkan tingkat kebergantungan (keimanan) manusia kepada Tuhannya. Dia yakin bahwa Tuhannya akan memberikan apa-apa yg dibutuhkannya. Hartanya tidak akan negatif oleh bencana yang tiba-tiba, karena dia yakin Tuhan tidak akan pernah memberikan ujian diluar kemampuan dirinya, termasuk kemampuan hartanya.

Oleh karena jawaban seperti di atas itu (mungkin), mahasiswi tadi ingin mengkonfirmasi prilaku menabung saya dengan pesan-pesan kebaikan Islam dalam menabung yang saya sampaikan. Konfirmasi, apakah lisan saya sejalan dengan amal saya. Tersenyum lebar saya setelah menyadari itu. Tetapi yang saya khawatirkan adalah pertanyaan itu muncul dari kesan orang diluar saya yang melihat saya arogan atau angkuh dengan pesan-pesan yang saya sampaikan. Kalau anda juga mau tahu jawaban saya untuk pertanyaan mahasiswi itu, jawaban saya: saya punya sekian rupiah yang cukup untuk perpanjangan kontrak rumah saya pada bulan januari ini dan kebutuhan sekolah anak-anak yang juga mulai harus dikeluarkan januari ini.

Saya beberapa kali mulai menyadari, beberapa kali menyampaikan contoh atau penjelasan menggunakan diri sendiri sebagai studi kasus. Boleh jadi ada sebagian menangkap kesan bahwa saya sudah begitu bagusnya menerapkan prilaku ekonomi Islam. Duh, kesadaran ini cukup mengganggu renungan saya. Makanya artikel ini saya tulis. Saya ingin mengingatkan diri sendiri, berhati-hatilah dengan lisan, kesombongan itu begitu mudahnya tergelincir melalui kata-kata. Maafkan saya.

1 komentar:

Lady Mia mengatakan...

Selamat Tahun Baru semuanya,

Nama saya Mia Aris.S. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 JUTA) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.

Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com

Anda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com.
Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.