Kamis, 28 Juli 2011

Kehidupan..


Saat menulis kalimat-kalimat ini, saya sedang dalam perjalanan dari Bandung menuju Jakarta. Kali ini saya ingin bertutur tentang renungan saya yang baru saja masuk dalam benak. Renungan tentang kehidupan, tentang kerumitannya, tentang peristiwa-peristiwanya yang begitu kompleks, tentang mekanisme sebab-akibatnya.

Saya membayangkan bahwa setiap manusia memiliki ruang-ruang peristiwanya yang begitu pelik dan dinamis. Satu manusia memiliki berbagai dimensi hidup yang harus menyita perhatiannya, baik itu ada pada aspek pribadinya, keluarganya, kerabatnya, lingkungan rumahnya, lingkungan kerjanya, pertemanannya, cita-cita dan harapannya maupun masa lalunya.

Semua dimensi kehidupan itu menyuguhkan masalahnya sendiri-sendiri. Apalagi seringkali antar dimensi kehidupan itu saling terkait dan memberikan tidak sedikit pula masalah. Misalnya masalah yang muncul dari interaksi keluarga dan kerabat, kerabat dan tetangga, tetangga dan pribadi, pertemanan dan lingkungan kerja, harapan dan keluarga atau pribadi dan masa-lalu.

Dengan banyaknya masalah hidup pada banyak dimensi kehidupan seorang manusia itu, maka mungkin wajar setiap satu pribadi memiliki beberapa karakter pergaulan, memiliki beberapa topeng untuk berinteraksi, mengikut variasi dimensi kehidupan yang ia miliki.

Saya merenungkan ini, karena beberapa kali pada hari ini saya harus selalu menyesuaikan emosi untuk berada pada beberapa dimensi kehidupan yang saya miliki. Dimensi kehidupan saya dikeluarga seperti mengurusi keperluan sekolah anak, ikut terlibat dalam penyelesaian masalah yang muncul di kerabat, atau berempati dengan masalah muamalah teman yang sedang kesusahan.

Memikirkan ini saya semakin maklum dengan semua tingkah polah manusia. Mereka yang tahan dan memiliki kesabaran, mungkin akan terlihat bijak menyikapi masalah-masalah yang timbul. Tetapi bagi mereka yang tidak tahan, mungkin akan bersikap sebaliknya. Bersyukur Tuhan menyebutkan kalau kesulitan dan kesusahan hidup itu menggugurkan dosa. Tuhan amat sangat bijaksana mengkompensasi semua kesulitan manusia dalam setiap dimensi kehidupan mereka, asal manusia menyikapinya kesulitan itu dengan baik, dengan sabar yang cukup, dengan prasangka baik yang selalu ditujukan pada Sang Maha Kuasa.

Mari terus pahami dunia dengan semua kerumitannya, semoga dengan pemahaman itu kita semakin bijaksana, semakin sabar dengan semua yang telah ditetapkan Tuhan bagi kita.

Tidak ada komentar: