Senin, 12 April 2010

APA KHABAR?

dua minggu lebih saya tinggalkan blog ini. saya tidak menulis apapun di dalamnya. bukan karena sedang tidak menulis tetapi banyak topik tulisan yang terhenti ditengah jalan... mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama saya bisa upload tulisan-tulisan itu.

sekarang ini saya hanya ingin menyampaikan beberapa pelajaran yang saya dapat pada dua pekan lebih ini. saya lebih dari dua pekan lalu saya bersilaturahim dengan teman-teman Fossei di Bandar Lampung. dalam perjalanan ke sana saya merenungkan banyak hal; alam, laut, semangat, idealisme, macam-macam... terima kasih buat teman-teman Fossei disana, bahakan disana saya juga berjumpa Fossei dari Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu... hmmm kekuatan masa depan yang saya reka-reka kedahsyatannya... Ya Allah jagalah mereka dalam keistiqamahan, perjuangan dan keteguhan mereka dalam barisan kebaikan ini....

setelah itu dua pekan penuh saya mengikuti training sertifikasi perbankan grade 5 yang diselenggarakan oleh kantor saya. satu renungan yang membuat saya bertanya-tanya; begitu memabukkankah keuangan/perbankan konvensional dengan riba dan maysirnya, sampai-sampai sertifikasi perbankan yang saya ikuti sejak grade 1 sampai dengan 5 hampir 80% materinya adalah optimalisasi aplikasi-aplikasi riba dan maysir (spekulasi). berseloroh saya pada beberapa teman yang mulai stress dengan materi-materi matematika rumit keuangan derivatif, berterima kasihlah pada syariah, karena dengan syariah insya Allah materi "beginian" ga mungkin ada, karena haram secara transaksi hahahaha...

dan terakhir, sejak kemarin (ahad) saya silaturahim dengan para pemerhati ekonomi syariah di Palu. mencoba meyakinkan beberapa kalangan, bahwa ekonomi syariah layak menjadi pilihan kebijakan pengembangan ekonomi daerah. bahkan menjadi nilai-nilai dasar dalam pengembangan masyarakat. mengamati apa yang ada di masyarakat Palu dan alamnya, saya semakin percaya bahwa perjuangan ekonomi Islam ini masih panjang, masih membutuhkan banyak pejuang...

teman-teman Fossei, bersiaplah. anda pasti sudah melihat medan laga yang sepi dari pahlawan atau pejuang kebaikan. maka tampillah menjadi mereka, dimana pedang utamanya adalah ketauladanan-ketauladanan. "pedang" itu harus diayunkan menebas semua musuh berupa keserakahan, kemalasan, ketamakan, kerakusan, budaya yang salah, aturan hukum yang parah, dan lain sebagainya, sehingga nanti bebaslah jiwa-jiwa manusia dari kemilau dunia. namun kini yang anda harus persiapkan adalah mengasah "pedang"-mu setajam mungkin, jikalau tiba masanya "pedang" itu siap untuk diayunkan...

5 komentar:

Willy Mardian mengatakan...

Terima Kasih pak atas tebaran semangatnya !!!

Saidah mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
desuka_kholutfita mengatakan...

semoga apa saja yg saya dapat dari Anda bermanfaat untuk saya.....
amin

hellan aja mengatakan...

semoga kita semua dimudahkan dalam mensyiarkan dan mengamalkan Ekonomi Islam ini,,, semangat...........

syahdatie mengatakan...

Allahu Akbar!!!....
jaya ekonomi islam...:)