Aku heran kepada orang yang percaya terhadap pastinya maut,
tetapi ia masih sombong dan membanggakan diri.
Aku heran terhadap orang yang mengetahui hari perhitungan,
tetapi ia masih sibuk menumpuk-numpuk harta.
Aku heran terhadap orang yang faham bahwa ia pasti masuk lubang kuburan
tapi ia masih sanggup tertawa terbahak-bahak.
Aku heran kepada orang yang yakin terhadap hari akhirat,
tetapi ia masih berpanjang-panjang dalam kesenangan dan lalai.
Aku heran kepada orang-orang yang mengerti bahwa dunia ini fana,
tapi ia masih terus saja menambatkan hati kepadanya.
Aku heran kepada orang yang pintar bicara,
tetapi bodoh di dalam menyelami pengertian.
Aku heran kepada orang yang hari-harinya habis untuk membicarakan aib orang lain
tetapi ia lupa melihat cacatnya sendiri.
Aku heran kepada orang yang sadar bahwa Aku memperhatikan tingkah lakunya
kapan dan dimanapun saja tetapi tetap saja ia durhaka.
Aku heran kepada orang yang tahu bahwa ia akan mati sendirian dan masuk kuburan sendirian, tapi masih saja ia menggantungkan kebahagiaan kepada senda gurau dan main-main dengan banyak orang.
EMHA Ainun Najib, Isyarat Zaman (1) “Allah Merasa Heran”
Kalau tidak salah syair di atas yang disusun oleh Emha berasal dari penggalan Hadits Qudsi yang memiliki banyak tuntunan. Seringkali sebuah nasehat akan mengena pada seseorang, sampai pada hatinya, karena pilihan kata yang tepat, suasana hati yang terbuka pada apa saja, lingkungan diri yang hening dan membawa ketentraman atau karena memang seseorang itu memang tengah haus akan sebuah tuntunan. semoga nasehat ini sampai kepada hati-hati kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar