Kini waktunya pembuktian janji-janji setia. Janji yang digumam dan dibisikkan di depan multazam dan hijr ismail, di raudhah dan disetiap kesadaran ketika di kedua tanah haram. Apakah janji-janji itu akan menjadi ikrar yang mulia atau sekedar menjadi omong kosong yang sia-sia. Saatnya komitmen diuji, dan saatnya harus tegas untuk setia dengan janji-janji setia.
Saya sendiri sadar kalau saya akan sampai pada masa sulit untuk lulus dalam ujian-ujian komitmen. Tetapi saya yakin Tuhan bersama saya, dan kali ini Beliau lebih dekat dengan saya, meski semua ujian ini adalah kehendak-Nya. Sungguh, siap atau tidak siap, ujian ini akan datang pada waktunya. Akankah ujian ini memuliakan saya atau malah menghinakan, itu semua tergantung pada saya.
Ingat ali, bukit dan gunung tanah haram yang baru kau ziarahi itu jauh dari pemandangan hijau yang menyedapkan mata, ia tandus, namun ketika kau pandangi lamat-lamat hamparannya, nikmati susunannya dan renungkan kesyahduannya dalam selimut kabut pagi dan senja, bukit dan gunung yang tandus itu menyuguhkan keindahan yang berbeda. Maknanya, dibalik ujian yang kau rasakan kering itu, dibaliknya ada keindahan yang tidak kalah nikmatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar