Rabu, 22 Desember 2010

marhaban...

Assalamu'alaikum... Apa khabar? alhamdulillah saya baik, keluarga sehat. Maaf lahir bathin sebelumnya. Lama tidak bercengkrama dengan internet. Tidak sabar ingin berbagi rasa, pengalaman dan renungan selama saya berhaji kepada siapa saya yang berminat membaca dalam blog ini.

Banyak tulisan yang saya buat, baik bersifat pribadi maupun bersifat terbuka selama menempuh perjalanan haji kemarin, di Jeddah, Makkah, Arafah, Mina, Jabal Nur, atau di Madinah. Beberapa tulisan akan saya sharing dalam blog ini, tetapi tidak semuanya, karena beberapa tulisan memang sasarannya tunggal, hanya untuk saya.

Saya mulai dari yang paling akhir saja. Ini tulisan terakhir yang saya ingin sharing:

Haji betul-betul menyadarkan saya tentang hakikat dunia dan posisinya dalam hidup dan kehidupan. Saat ini tugas saya adalah menjaga kesadaran dari haji ini pada setiap detik sisa hidup saya.

ketika kesadaran dan semangat haji masih tinggi, mudah bagi saya untuk merasa kasihan pada diri sendiri atau manusia lain yang tertawa-tawa menikmati dunia dan kemegahannya atau mereka yang menangis tersedu-sedu karena tidak mendapatkannya. Dan saya sangat iri dengan mereka yang fokus pada akhirat, bersahaja di dunia, bergelimang amal shaleh serta disiplin pada setiap bentuk ibadah.

Semoga kesadaran dan semangat ini selalu terpelihara.

Itu tulisan singkat yang saya tulis begitu saya sudah berada di pesawat dari Madinah menuju Jakarta. Semoga Allah jaga saya dan saya tahu diri menjaga semua anugerah yang Beliau sudah limpahkan.

Pada tulisan-tulisan awal disana, saya merasa bahwa haji hakikatnya adalah jamuan Tuhan bagi hambanya. Menu jamuan itu tiada lain adalah pengampunan tanpa syarat bagi siapa yang meminta atas dosa-dosa mereka. Disana dibuka semua pintu langit untuk menerima dan melayani semua harapan, melalui gerbang-gerbangnya yang mulia, seperti Multazam, Hijir Ismail, Maqam Ibrahim dan Arafah.

Ya Haji adalah pesta besar bagi penduduk bumi dan langit, dimana tanah haram dipenuhi olah manusia dan malaikat. Dari lembah Haram yang berkah itu bergemalah talbiah, tahmid, takbir mengagungkan Allah yang Maha Agung. Berjuta-juta doa dikirimkan menuju langit tertinggi, ingin menggoyang singgasana arasy, diiringi oleh air mata dan pengharapan yang teramat sangat. Sementara malaikat memenuhi bukit dan lembah makkah membagi-bagikan ampunan dari Tuhan kepada siapa saja yang hadir. itulah sekelumit jamuan, interaksi pesta tanah haram.

Ayo tunggu apa lagi, segeralah berikhtiar untuk berhaji. Tidak tertarik untuk ikut dalam jamuan pesta Tuhan?!

Wassalam

1 komentar:

Rahnat Arafah. A mengatakan...

mubarak pak, semoga semngat and spirit ibadah haji terus istiqomah sekembalinya ditanah air tercinta.
semoga bener bener memperoleh haji yang mabarur, allahumma amien