Minggu, 30 November 2008

Konsep Tabungan dalam Islam

Keteladanan merupakan bentuk tafsir dari pemahaman terhadap suatu prinsip atau nilai-nilai. Dalam hal ini keteladanan Rasulullah SAW dan para Sahabat beserta ulama-ulama terdahulu dapat dijadikan referensi shahih dalam mencari definisi dan interpretasi atas suatu konsep Islam (khususnya ekonomi) dalam kehidupan modern. Keteladanan ini yang bagi saya dapat menjelaskan banyak hal mengenai banyak isu dalam bidang Ekonomi Islam.

Banyak yang bertanya kepada saya, seperti apa konsep tabungan dalam Islam ketika saya banyak memberikan contoh keteladanan para Sahabat dalam memperlakukan hartanya. Banyak Sahabat yang terkesan tidak melakukan aktifitas "saving" dalam definisi modern yang sangat terkait dengan potensi investasi. Para Sahabat lebih banyak memperlihatkan prilaku zuhud dan qona'ah dalam bentuknya yang ekstrem, yaitu tidak meninggalkan sisa hartanya dalam bentuk "saving".

Alasannya akan sangat tidak relevan, jika kita mengajukan dalih bahwa aplikasi fund intermediary belum berkembang pada masa itu. Dengan begitu, alasan yang sangat mungkin dikedepankan adalah, bahwa penyisihan harta (deposit - D)) dalam prilaku Islam memiliki dua motif; berjaga-jaga (saving - S) dan investasi (Investment - I), diluar konsumsi dan amal shaleh.

D = S + I

bukan seperti yang selama ini diformulakan konvensional:

D = S = I


Selain itu, alasan yang juga cukup valid untuk di ajukan adalah begitu ketat dan tingginya prilaku para Sahabat yang percaya dengan janji-janji Allah SWT. Janji-janji yang menjadi pedoman tersebut diantaranya: Allah SWT akan lipat-gandakan rizki seseorang yang membelanjakan hartanya di jalan kebajikan atau Allah tidak akan memberikan cobaan (yang berisiko memakai harta, jiwa dan tenaga dimasa yang akan datang) kepada seseorang di luar kemampuan orang tersebut.

Dengan demikian, salah satu jalan untuk melancarkan rizki (harta) dalam perspektif para sahabat bukan malah menyimpannya tetapi MEMBELANJAKANNYA! Tentu saja dalam bentuk belanja kebajikan. Disamping itu, penyisihan harta dalam bentuk tabungan tidak akan berlebih-lebihan karena mereka percaya bahwa Allah SWT tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan dirinya.

Tidak ada komentar: