Rabu, 19 November 2008

Global Financial Crisis: Amerika Semakin Remuk

Fantastis! Indeks Dow Jones nyungsep lebih dari 5%, terkapar di bawah 8000, artinya kondisi pasar mundur layaknya tahun 2003-an. Sehari sebelumnya testimoni tiga CEO perusahaan otomotif terkemuka; General Motors, Chrysler dan Ford Motors sudah menyampaikan jeritan hati industri otomotif Amerika, dan mereka menghiba kepada pemerintah untuk di bailout tidak kurang dari USD 25 billion, jika tidak guncangan industri ini akan melengkapi kesengsaraan domestik US yang sudah megap-megap dengan angka pengangguran 7,7%.

Meskipun jadi di bailout industri otomotif US tetap akan menambah panjang antrian penganggur dengan rencana me-lay off ratusan bahkan ribuan pegawainya pada tahun 2009. Sementara itu, respon pasar terhadap rencana PHK 53.000 pegawai Citigroup mempergelap awan badai yang masih menggantung di pasar keuangan US. Saham Citigroup terpuruk signifikan diiringi bayang-bayang deflasi pasar secara keseluruhan.

Amerika Serikat, nasibmu kini. Ups, maaf ini baru awal. Terjun bebas belum sampai di dasar krisis. Dengan begitu, diperkirakan khabar-khabar buruk masih akan terus kita dengan setidaknya hingga akhir semester pertama tahun 2009. Karena biasanya krisis keuangan dipasar modal akan berlanjut dulu ke perbankan dalam perjalannya menuju dasar krisis, dan di Amerika Serikat, krisis sudah menyentuh real sector.

Terlepas dari kisruh itu, saya masih penasaran dengan kondisi pasar credit card perbankan US. Berdasarkan info dan logika keuangan, sewajarnya kisruh likuiditas dan real sector akan menghantam pasar credit card perbankan dengan lebih telak. Bayangkan jika ternyata kondisi mortgage juga terjadi di pasar credit card ini, dengan kecenderungan accountibility dan transparency yang amburadul serta prilaku credit system yang complicated, Insya Allah badai akan semakin mengganas di belantara keuangan US. Ok then, fasten your seatbelt everybody.

Tidak ada komentar: