Kamis, 13 November 2008

Negeri Islam yang Bahagia

Membaca posting seorang teman tentang paradigma pembangunan yang dimiliki oleh nagara Buthan; “Gross National Happiness is more important than Gross National Product”, yang didengungkan oleh Raja Buthan, membuat Buthan kini memiliki pencapaian cukup menari sebagai negara. Dengan pendapatan perkapita USD 1,400, Buthan menjadi negara paling berbahagia peringkat 8 di dunia (Penelitian Universitas Leicester UK tahun 2006), 9 tingkat lebih tinggi daripada Amerika Serikat yang memiliki pendapatan perkapita USD 41,800. 97% rakyat Buthan menyatakan bahagia, APBN-nya tidak dibebani pembiayaan militer karena lebih difokuskan pada program pelayanan medis dan pendidikan gratis bagi seluruh warga negara yang mengambil porsi 30% dari APBN-nya.

Mimpinya negeri Islam nan berkah ya mungkin seperti itu, negeri yang digerakkan oleh kesadaran pada pemberian maksimal kemanfaatan diri bagi manusia lain. Pembangunan ekonomi akhirnya dimotivasi oleh keshalehan diri dan kolektif. Kata Nabi, harta yang terbaik adalah harta yang berada di tangan orang shaleh, nah bayangkan kalau warga negara banyak yang shaleh. Pemimpinnya shaleh, orang kayanya shaleh, orang miskinnya shaleh, pemimpin akan menempatkan diri sebagai orang yang terakhir merasakan kenikmatan dan orang pertama yang merasakan kepahitan (sehingga ia menjadi pemimpin yang adil, pemimpin yang adil hingga syurga pun merinduinya, kata Nabi), orang kaya memaksimalkan kekayaannya untuk memberikan kemanfaatan buat orang lain dan terus bersemangat untuk menjadi manusia yang terbaik (manusia yang terbaik diantaramu adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lain, kata Nabi), orang miskin dengan kemiskinannya tetap menjaga izzah dan marwah dengan keterbatasannya, bahkan qona’ah untuk tetap dalam keadaan itu karena teringat sabda Nabi, ada segolongan manusia yang utama dan pertama masuk syurga di akhirat nanti, yaitu golongan miskin yang istiqomah (Islam dan Iman).

Bila ya negeri itu ada...

2 komentar:

Orang Melaka mengatakan...

Assalammualaikum.

Saya sudah lama meminati karya saudara. Saya harap saudara akan terus melontarkan idea yang bernas yang berasaskan kepada Al-Quran dan Sunnah. Semoga saudara terus sukses.

PENGURUS mengatakan...

Wa'alaikumussalam.

Saudari, ide tanpa ilmu ia menjadi ide yang liar, ilmu tanpa amal ia menjadi ilmu yang tak memiliki nilai, amal yang tak berjamaah menjadi amal yang hampa. Oleh sebab itu, mari satukan barisan, genggam semangat, tumpahkan pada medan dakwah dimana saja kita berada. tetapi dimanapun kita, kita selalu satu dalam doa, dalam iman dan Islam. Sampai nanti kita disatukan oleh negeri Islam yang tak lagi ada batas/had kecualu batas iman dan Islam, sampai kita dikumpulkan di negeri langit yang sejati, syurga firdaus pengisi harap dan mimpi...