Selasa, 01 Februari 2011

Semua Tiran Berakhir Terhina!!


Hosni Mubarak mencoba mengulur waktu. Setelah mengeluarkan jurus rombak kabinet dan pengangkatan wakil presiden tidak “dibeli” rakyat yang kini sedang marah, terakhir Mubarak mengeluarkan jurus janji untuk tidak mencalonkan diri pada pemilu September 2011, tetapi ia akan mengawal proses reformasi hingga pemilu tersebut. Inti jurus ini adalah Mubarak ingin menghibur dengan pengumuman bahwa ia akan lengser setelah pemilu. Dasar tiran, logikanya sama saja dimana-mana. Masih ingat jurus-jurus Suharto ketika beberapa saat sebelum tumbang?

Kemarahan rakyat hanya bisa di sejukkan dengan mundurnya Mubarak tanpa syarat. Jika tidak dipenuhi, maka logika itu akan semakin menguat melalui perubahan intensitas marah menjadi murka. Dan jika itu yang terjadi, maka kita akan lihat rakyat akan menggunakan jurus yang lebih dahsyat. People power yang tak terkendali boleh jadi akan menjadi kemungkinan yang sangat besar untuk terjadi. yang dikhawatirkan adalah anarkhi, dan Mubarak akan membayar mahal atas kedegilannya.

Mubarak masih berfikir bahwa dia masih punya nilai di mata rakyatnya sehingga ia mengira permohonannya masih didengar. Padahal kalimat yang masih bisa didengar oleh rakyat dari Mubarak cuma satu kalimat, yaitu; “saya mundur sebagai presiden”.

Pelajar berharga bagi kita semua. Berhati-hatilah dengan keburukan, ketika keburukan itu sudah melingkupi kita sekian lama, fikiran kita sudah tidak bisa “waras” lagi untuk sekedar membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang salah mana yang benar. Lihatlah apa yang terjadi pada diri setiap tiran. Tidak heran Tuhan menyatakan dalam firman-Nya yang intinya menyuruh manusia belajar dari kesudahan orang-orang terdahulu. Nah kesudahan tiran hampir merata sama skenarionya; dihinakan oleh rakyatnya!!

Tidak ada komentar: