Hasan Al Banna (buku Ceramah-Ceramah Jum'at, 2006) mengatakan: "Tujuan yang sama (dari pemahaman Islam yang utuh - penulis) menyebabkan hati bersatu, cinta duniawi terangkat dari jiwa, kepentingan pribadi mati, dan mati pula segala makna kedengkian, iri, dendam dan emosi (ego)."
Argumen ini menegaskan besarnya kekuatan Islam dalam menentukan prilaku dan kecenderungan ekonomi, ketika ia dipahami dengan baik dan benar. Betul bahwa manusia memiliki kekuatan tersendiri dalam berprilaku ekonomi untuk kepentingan diri mereka, tetapi kekuatan dan daya tarik Islam didukung dengan kefitrahan yang ada pada setiap jiwa manusia, membuat ia kemudian lebih mengikatkan diri pada nilai-nilai keislaman. Oleh sebab itu, Islam sebagai sumber ilmu dan hukum, sebagai cahaya inspirasi sekaligus motivasi, menjadi objek pertama dan utama yang harus dikenali serta dipahami sebelum logika-logika ekonomi dalam Islam ingin disingkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar