Terima kasih mas Rahmadan, jadi tertarik saya menulis apakah sudah waktunya masing-masing kita mengidentifikasi kebutuhan kita sesungguhnya.
Jika memang kita butuh motor, mungkin mio lebih baik dari motor gede (moge); inova sudah lebih dari cukup daripada jaguar atau mercy; biaya perawatan motor dan mobil sudah cukup daripada terus menambah-nambah atau berganti-ganti asesoris mereka; 1 handphone sudah memenuhi kebutuhan daripada 2 atau 3 HP; adakah yang lain???
lihatlah lemari kita, berapa set pakaian yang selama berbulan-bulan tidak kita pakai. cek di rak sepatu, berapa pasang sepatu kita yang terus teronggok disana. lihat kotak simpanan jam tangan kita, berapa banyak yang akhirnya hanya jadi koleksi dan sekedar menyedapkan mata. lihat giwang dan kalung yang kita punya, ternyata tidak pernah digunakan karena kita berkerudung. tengok sepeda gunung kita, nyatanya tak pernah beranjak sejak kita pindahkan dari toko bahkan sudah berniat untuk menambah dengan jenis sepeda yang sedang tren. periksa T-Shirt, baju atau jaket kita yang setiap tahunnya bertambah karena pemberian kantor pada acara-acara tertentu, ternyata secara rutin kita tetap membeli barang itu di mall-mall yang kita ziarahi.
Duh Gusti, ternyata orang-orang lapar disekitar kami terpelihara ada karena prilaku kami yang mengutamakan hobby, belanja kami karena bosan, atau sekedar keluar uang karena iseng, yang semua itu kami lakukan hanya untuk memuaskan mau kami...
what should we do now?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar