Judul di atas memang terinspirasi oleh kampanye salah satu TV berita internasional yang mengajak semua lapisan penduduk dunia untuk berkontribusi atau mengambil peran dalam pelestarian lingkungan dan perbaikan komunitas. Kampanye ini menarik, terlebih lagi jika kita melihat dari kacamata wajib kita yaitu Islam.
“Berdampaklah” dalam Islam bermakna pengokohan eksistensi diri berdasarkan “jejak-jejak” tingkah laku kita, ia juga berarti ajakan untuk berkontribusi pada kebaikan, pada lingkungan, pada manusia lain. Mari bertanya pada jiwa, apa dampakmu pada keluarga, tetangga, masyarakat, lingkungan, sejarah, agama, atau alam raya. Apakah dampakmu senyum, lega, bahagia? Atau malah membuat dunia semakin sempit, karena dampakmu adalah marah, kecewa atau kekacauan?
Kontribusi untuk berdampak dapat dalam berbagai bentuk; berdampak melalui harta kita, ilmu, tenaga, waktu atau sekedar melalui senyum. Jadi pada dasarnya semua manusia punya kesempatan yang sama untuk berdampak.
Atau kita sama sekali tidak memiliki dampak apa-apa pada siapa-siapa. Kalau sudah seperti ini berhati-hatilah, karena boleh jadi maknanya kita tidak eksis dalam kehidupan dan sejarah
Jadi sudah berdampakkah kita? Telah berdampakkah harta anda? Sudahkah harta anda telah memuliakan diri dan kehidupan anda dimata Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar