Selasa, 04 Mei 2010

Future Direction of Islamic Banking/Finance


Dibawah ini ringkasan tulisan Pak Mulya E. Siregar yang men-summary tulisan Prof. DR. Volker Nienhaus on International Seminar “Changing Landscape of Islamic Finance: Eminent Challenges and Future Directions”; Khartoum, Sudan 5 April 2010 , yang berjudul “Islamic Finance and Financial Crisis: Implications for Islamic Banking”. Tulisan ini sangat bermanfaat sekali khususnya bagi para pemerhati perbankan syariah dan umumnya bagi pejuang ekonomi Syariah. Mudah-mudahan semakin menambah wawasan dan semangat.

1. Dari krisis global yang terjadi, banyak pihak berharap bahwa penerapan Islamic Finance dapat mencegah terjadinya krisis, karena dalam operasional Islamic Financial Institution (IFI):
a. tidak ada interest-bearing debt contract,
b. ada real asset backing of finance,
c. ada risk sharing antara financier dan entrepreneur serta
d. tidak ada debt trading.
Sehingga secara keseluruhan dalam Islamic Finance tidak ditemui excessive leverage dan risk accumulation, melainkan superior systemic stability (yg meliputi efficiency, stability dan justice). Dengan demikian melalui Islamic Finance diharapkan akan terjadi peningkatan wealth.

2. Namun dalam praktek Islamic Finance banyak ditemui structure products yang di klaim telah sharia compliance. Pada dasarnya produk-produk tersebut tidak dapat diterima secara umum, namun beberapa Sharia Board dan Sharia Scholar mengakui ke shariahan produk tersebut. Diantara produk-produk tersebut adalah: Tawarruq and Comodity Murabahah, Collateralized Debt Obligations, Short Selling, Profit Rate Swaps dan Total Return Swaps.

3. Pada kenyataannya ketika produk-produk Islamic Finance tersebut diterapkan akan mengakibatkan terjadinya unrestricted liquidity (Tawarruq and Comodity Murabahah), speculation (Collateralized Debt Obligations dan Short Selling) dan sharia conversion (Profit Rate Swaps dan Total Return Swaps), sehingga pada gilirannya tidak memberikan peningkatan wealth dan juga dapat mengakibatkan systemic anomalies dan systemic vulnerability.

4. Implikasi dari butir 3, dapat mengakibatkan arah Islamic Finance sbb.:
a. Pada tahap awal akan terjadi Systemic Commingling, dimana Islamic Finance berinteraksi dengan Conventional Finance, yang dilanjutkan dengan Islamic Finance melakukan emulation (mimic / peniruan) akan produk-produk yang ada di Conventional Finance.
b. Pada tahap selanjutnya akan terjadi Systemic Inclusion, dimana Islamic Finance berintegrasi dengan Conventional Finance, sehingga terjadi absorption Islamic Finance dalam operasi Conventional Finance, yang pada akhirnya sulit untuk membedakan antara produk Islamic Finance dan produk Conventional Finance. Hal ini terjadi karena beberapa hal, al.: adanya kompetisi dari bank-bank konvensional, adanya demand akan emulated products, lebih tingginya profit dari structure products, sharia scholar yang mengutamakan legalistic approach dari pada substansi ekonomi Islam dan unfavouravble regulatory environment.

5. Sehubungan dengan hal tersebut diatas untuk menjaga Islamic Finance tetap sesuai dengan butir 1, maka kedepan perlu di pertahankan Systemic Coexistence dimana Islamic Finance tetap dapat berinteraksi dengan Conventional Finance, namun dengan tetap menjaga perbedaan yang ada (distinction).

6. Systemic Coexistence dapat berlangsung dengan baik bila adanya global liquidity management infrastucture, adanya non-discriminatory regulations and tax rules dan corporate governance structure.

7. Hal-hal yang dapat mendorong dipertahankannya Systemic Coexistence adalah: comparative disadvantage of emulation, demand for genuine Islamic financial innovations, higher risk of leverage products, nilai-nilai syariah dan substansi ekonomi Islam serta improved market and regulatory environment.

4 komentar:

Ikhwah Fillah mengatakan...

Tulisannya bagus…kalau sempat kunjungi http://unand.ac.id

Willy Mardian mengatakan...

pak, ba[pak ada dokumen asli tulisan Prof Volker ttg Islamic Financial Engineering gak ?? seperti yang ada di blog bapak ini

PENGURUS mengatakan...

ada di internet akhi, browsing aja di web-nya IFSB ato IDB

Tamalogic mengatakan...

Syukron For the Info.. Blognya bagus Akhi