Sebenarnya saya tidak ingin menulis renungan ini di blog, tetapi setelah difikir kembali, mungkin juga ada manfaatnya pada waktu-waktu nanti, untuk cermin diri dan alat ukur sejauh mana kemunafikan diri saya pribadi.
Baru tadi ada seorang adik SMA bertanya atau mungkin lebih tepatnya konsultasi pada saya melalui SMS. Tidak tahu dari mana dia dapatkan no HP saya. Beliau bertanya bagaimana mengatasi rasa gugup yang selalu muncul ketika menghadapi masalah besar.
Dengan rasa yang berat saya menjawab kurang lebih seperti ini; kalau masalah itu muncul karena ulah kita, jangan lupa istighfar, tapi kalau bukan mungkin Tuhan sedang memperhatikan dan sayang kepada kita, jangan lupa hamdallah. Gugup itu datang dari rasa khawatir. Nah kalau sudah punya istighfar dan hamdallah, kenapa harus gugup?
Ya Allah, tidak jarang Tuhan menasehatiku dari lidahku sendiri...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar