Kemarin ketika saya sedang mengisi pelatihan ekonomi Islam, terlintas dalam benak saya pertanyaan yang sebenarnya sudah seringkali ditanyakan oleh mereka yang awam tentang keuangan syariah, yaitu; apa beda bunga dengan bagi hasil?
Karena sudah terlalu sering saya menjelaskan, jadi bosan juga menjawab dengan jawaban yang itu-itu saja. akhirnya muncul di fikiran saya jawaban lain seperti ini:
Bunga itu seperti takdir yang ingin diciptakan oleh manusia. Manusia yang menentukan bunga sebagai tambahan dari sebuah utang seakan-akan ingin menjadikan dirinya seperti Tuhan. Karena dengan menentukan bunga manusia seakan akan mampu menentukan takdir ekonomi pada masa yang akan datang.
Dengan menetapkan bunga tertentu, manusia memastikan bahwa ekonomi pada waktu jatuh tempo harus berkembang minimal sebesar bunga itu. Lewat konsep bunga manusia mau menyamai Tuhan. Dengan bunga manusia (seakan) bisa menentukan masa depan bagi kekayaannya.
Padahal masa depan ekonomi itu bisa naik, bisa turun. Bisa untung bisa buntung. Seperti itulah masa depan dibuat Tuhan. Ekonomi naik dan turunnya bergantung pada kehendak-Nya. Nah konsep bagi-hasil itu konsep ekonomi yang melebur dan menyatu dengan kehendak Tuhan. Kalau Tuhan berkehendak ekonomi untung maka berbagi untunglah pelakunya, kalau buntung maka saling menanggung rugi lah mereka.
Jadi perbedaan konsep bunga dan bagi hasil itu seperti perbedaan antara dua manusia yang berbeda lakon. Yang satu manusia yang ingin memerankan Tuhan dan yang satu lagi manusia yang ingin menjadi hamba Tuhan. Beda banget kan?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar