Kamis, 25 Februari 2010
Orientasi Pembangunan Ekonomi Publik
Kewajiban sistem zakat secara tersendiri sudah memberikan indikasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan “ke arah mana” pembangunan ekonomi publik dalam Islam. Nature sistem zakat baik pada pengumpulan maupun pendistribusiannya menjadi inspirasi utama pembangunan ekonomi publik. Sistem zakat menempatkan golongan masyarakat dhuafa dan mereka yang tidak memiliki kapasitas untuk aktif dalam ekonomi menjadi titik sentral pembangunan ekonomi publik.
Secara umum ekonomi publik Islam bertujuan meng-cover kelompok masyarakat yang paling rentan untuk lalai terhadap tujuan pembangunan manusia/ekonomi, yaitu penghambaan kepada Tuhan yang Maha Agung. Kelompok masyarakat yang lemah secara ekonomi akan banyak memiliki alasan untuk lalai melakukan kewajibannya kepada Tuhan. Oleh sebab itu, ekonomi publik Islam menjadi buffer instruments paling akhir untuk menjaga ekonomi barada di atas rel pembangunan ekonomi yang benar.
Misi pembangunan ekonomi publik mengacu pada misi atau tujuan ekonomi Islam, yaitu tujuan Islam itu sendiri; mengembalikan atau menjaga manusia pada fungsi kemanusiaannya. Apa itu? Beribadah kepada Allah SWT. Sesuai dengan berita Tuhan dalam Qur’an, bahwa tidak diciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah. Dalam paradigma dasar inilah kerangka berfikir ekonomi publik membangun. Sehingga hakikat ekonomi publik sebenarnya adalah pembebasan manusia dari ketidakberdayaan pada kondisi untuk tidak beribadah.
Urgensi paradigma atau kerangka fikir ini tergambar pada krusial dan sentralnya peran zakat sebagai instrumen utama ekonomi. Pentingnya zakat dalam ekonomi itu seperti pentingnya shalat dalam beribadah.
Selanjutnya secara fisik ekonomi, keberadaan instrumen ekonomi publik bukan hanya meningkatkan tingkat keterlibatan ekonomi masyarakat dhuafa, tetapi secara kualitas, instrumen tersebut mendorong tingkat kesadaran masyarakat dalam beribadah. Kendala ekonomi yang kerap menjadi alasan utama dari kelalaian ibadah sepatutnya dapat diselesaikan oleh ekonomi publik. Oleh sebab itu, pada tingkat tertentu keberhasilan ekonomi publik dapat terlihat pada dua variabel ini; yaitu tingkat keterlibatan ekonomi masyarakat dan tingkat kesadaran beribadah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar