Minggu, 28 Februari 2010

Rahasia Alam Itu Bernama Manusia


Manusia di luar sana sibuk “mengobong-obok” angkasa demi mendapatkan penggal-demi penggal rahasia alam semesta. Padahal kunci rahasia itu ada pada dirinya. Ya, kunci rahasia itu adalah manusia itu sendiri. Bagaimana bisa? Dengan logika Islam, rasionalitasnya adalah seperti ini.

Manusia adalah titik sentral jagad semesta. Alam ini diciptakan, dipersiapkan dan disediakan untuk manusia. Alam berevolusi jutaan tahun dari batu, mineral, tumbuh-tumbuhan sampai dengan hewan-hewanan pada hakikatnya bersolek diri untuk menyambut kedatangan makhluk sempurna yaitu manusia.

Alam dibentuk sekaligus membentuk diri dalam rangka menyediakan tempat bagi manusia, dimana manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya. Dengan begitu alam betul-betul harus sesuai dengan manusia. Terlebih lagi manusia hadir menjadi pemimpin semua penduduk alam (khalifah). Manusia menjadi pemimpin atas gunung dan lembah, tumbuhan dan hewan, daratan dan samudera, bumi dan langit, bulan dan bintang, semua isi alam semesta. Jadi yang menjadi tokoh utama kehidupan ini adalah manusia, bukan benda-benda alam yang lain.

Benda-benda alam hakikatnya ada karena manusia ada, bahkan waktu saja menjadi bernilai dan bermakna ketika ada manusia. Oleh sebab itu, wajar disimpulkan bahwa untuk memahami jagad semesta ini adalah memahami manusia. Karena manusialah alam semesta ini dihamparkan dengan begitu indah dan genap bilangannya. Sehingga, tujuan dan manfaat, fungsi dan kegunaan alam semesta, semuanya ditujukan bagi manusia. Dan dengan itu semua manusia terpelihara hidup dan kehidupannya, serta optimal kemanusiaannya dihadapan Tuhan Sang Penguasa Alam dan Manusia.

Tidak ada komentar: