Bahrain! Bahrain kini memanas. Jalan-jalannya dipenuhi pemuda dengan semangat dan maksud yang sama dengan saudara mereka di Tunisia, Mesir, Yaman, Yordania dan Aljazair. Timur Tengah kini betul-betul menjadi pusat perhatian dunia. Kawasan ini memang sejak dahulu menjadi pusat peradaban dunia, dan kini mereka berontak dari keterpurukannya, sudah jenuh menjadi inferior dan nasibnya selalu menjadi boneka peradaban lain.
Hey, saya jadi ingat, sebelum saya tulis artikel ini, saya mendapat arahan agar tidak meninggalkan hotel tempat saya menjalani kursus pasar modal syariah sekaligus tempat saya menginap, karena ada kerusuhan diluar hotel. Kemudian saya cari informasi apa yang sebenarnya terjadi melalui berita di TV, saya baru tahu, melalui channel di CNN dan BBC, ada ribuan masa anti pemerintah Iran yang sedang melakukan unjuk rasa di jalan-jalan kota Teheran.
Sebentar tadi Menteri Luar Negeri US Hillary Clinton, memberikan komentar apa yang terjadi di Teheran, meski saya tahu komentar US terhadap Iran selalu banyak bumbunya, mendramatisir. Berbeda dengan komentar mereka terhadap Mesir. Wajar, mereka memang memiliki kepentingan kuat menggulingkan rejim di Iran karena selama ini tidak pernah mendukung kebijakan (kemauan) US. Clinton menyebut rejim Iran hipokrit (munafik) terhadap apa yang sedang terjadi. Rejim Iran di satu sisi mendukung kebebasan yang tengah terjadi di Mesir tetapi tidak melakukan hal yang sama terhadap rakyatnya.
Tersenyum saya melihat kelakuan US lewat menteri luar negerinya ini, bukankah US juga menunjukkan prilaku yang sama, bukankah US sudah membiarkan tiran-tiran negeri arab menindas rakyat mereka berdekade-dekade, sepanjang tiran itu melayani kemauan US dalam kebijakan luar negerinya di kawasan Timur Tengah. Mereka bahkan memberikan bantuan dana triliunan US dolar bagi para tiran itu untuk terus menindas rakyatnya selama tiran-tiran itu menjaga hegemoni politik dan ekonomi US serta memelihara superioritas yang selama ini menjadi symbol hegemoni mereka, yaitu israel.
Sesama hipokrit silakan saling mendahului, silakan saling tuduh, silakan bongkar aib masing-masing, karena memang kalian sebentar lagi akan musnah. Kalian akan habis ditelan gelombang kebaikan. Kalian akan menjadi sejarah, sejarah buruk yang pantas untuk dihina dan diabaikan. Sejarah yang tidak akan diikuti oleh generasi setelah ini.
Ayo lihat peta dunia, eropa dan amerika sebagai peradaban yang kini tengah memimpin dunia tengah sakit, mereka menderita kanker kronis dalam system ekonomi mereka. Ini belum termasuk komplikasi pada system social mereka yang semakin kehilangan nilai-nilai moral yang setelah ini boleh jadi semakin memperburuk kondisi mereka. Peradaban barat akan musnah, dan perlahan-lahan kini sedang berlangsung. Diluar barat peta dunia tidak memiliki konsentrasi peradaban lain kecuali Islam. Afrika masih bergelut dengan masalah dalam negerinya masing-masing. Asia berkompetisi mengisi kekosongan mesin pertumbuhan akibat melemahnya perekonomian barat. Tetapi jika blok-blok berdasarkan kawasan geografis itu kita abaikan, maka akan Nampak jelas embrio peradaban baru tengah tumbuh, yaitu Islam.
Lihat Indonesia, sebagai Negara berpopulasi muslim terbesar didunia, ia telah menjadi salah satu Negara demokrasi terbesar, dengan stabilitas pertumbuhan ekonomi dan potensi sumber daya yang amat sangat kaya, ia bakal menjadi sumber bahan bakar kebangkitan peradaban Islam dan menjadi motor penggerak negeri muslim disekitarnya. Alihkan pandangan ke Turkey, demokrasi yang diupayakan terus menerus oleh bangsa turkey, kini berbuah pada tampilnya generasi muda Islam memimpin negeri itu, dan dengan usaha yang keras, perlahan nampak kemajuan Turkey secara ekonomi, politik dan hokum. Bahkan kini dalam interaksi politik dunia Turkey memainkan peran krusial. Secara halus turkey mengalihkan focus perhatian aliansi sosio-ekonomi-politik dari Eropa ke Asia dan kawasan utara Afrika. Terkesan yang dilakukan Turkey adalah melakukan konsolidasi negeri-negeri Islam. Kita akan lihat kedepan apakah arah itu akan semakin nyata.
Setelah itu lihat negeri-negeri Islam yang kini tengah terjebak dalam konflik Afghanistan, Checnya, Irak dan Somalia serta Pakistan yang perlahan terseret di dalam kawasan konflik. Negara-negara itu sedang mencoba menemukan arah perjuangannya. Tetapi bagi saya konflik di Negara-negara itu menjadi tempat untuk memperjelas batas benar dan salah, memperjelas siapa lawan dan siapa kawan, dan menjadi laboratorium terbuka bagi pejuang-pejuang masa depan. Meski sepatutnya difikirkan bahwa ummat Islam di negeri-negeri itu juga layak secepatnya merasakan kesejahteraan. Tetapi dibalik konflik saya yakin ada pembelajaran dari Allah atas ummat disana. Setidaknya kita melihat ummat di beberapa Negara itu menjadi lebih dekat dengan agamanya. Militansi atau loyalitas yang boleh jadi susah didapatkan di negeri-negeri muslim yang tenang dan aman. Kita akan lihat dan buktikan posisi mereka dalam scenario kebangkitan Islam sebentar lagi.
Kini lihat negeri-negeri Islam yang ditindas oleh raja-raja kecil. Mereka kini mulai membebaskan dari ketidakadilan, menyingkirkan pemimpin mereka yang kejam dan tidak bermoral. Tunisia, Aljazair, Mesir, Yordania, Yaman, Bahrain dan beberapa negeri lain yang sebentar lagi menyusul. Pembebasan negeri-negeri itu menjadi tanda yang sangat jelas. Kebangkitannya akan merubah arah, orientasi negeri yang menjadi jantung Islam. Perubahan ini akan merubah wajah timur tengah yang selama ini menjadi representasi Islam di dunia. Oleh karena itu, maka perubahan wajah timur tengah akan merubah persepsi terhadap Islam. Perubahan yang sangat mungkin saat ini adalah perubahan menuju meningginya kehormatan dan harga diri Islam. Karena tuntutan hak asasi bangsa arab memliki wajah lain yaitu tuntutan atas hak dan kehormatan Islam yang menjadi jiwa bangsa Arab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar