Egypt will never be the same. Ini kalimat yang keluar dari presiden amerika Obama, mengomentari mundurnya Hosni Mubarak. Tentu saja, dengan banyaknya korban yang berjatuhan, kerugian material yang sangat mahal dan yang terpenting adalah ketertindasan yang telah berlangsung lama, tentu membuat rakyat Mesir ingin dan akan memastikan bahwa nasib mereka akan berubah, secara politik, hokum dan ekonomi.
Semua mata kini tertuju pada Mesir. Perubahan yang terjadi di Mesir memiliki makna yang lebih strategis dibandingkan apa yang telah terjadi di Tunisia. Posisi Mesir secara politik, geografis, demografi dan ekonomi memberikan implikasi atau bahkan konsekwensi pada berbagai dimensi, bukan hanya bagi rakyat Mesir tetapi juga penduduk dunia. Itu mengapa, negara-negara yang berkepentingan pada peran Mesir di dunia buru-buru mengambil posisi agar perubahan yang tak mungkin tertahan lagi itu tidak merugikan mereka, terutama negara barat yang tidak ingin hegemoni mereka terganggu di kawasan timur tengah.
Simbol politik hegemoni itu adalah eksistensi israel. Pemegang wewenang eropa bahkan tak mampu menyembunyikan kekhawatirannya atas apa yang berlaku di Mesir, dengan mengeluarkan himbauan bahwa perubahan di Mesir bersama dengan pemerintahnya yang baru harus mengakui eksistensi israel. Menarik untuk terus dicermati apa yang akan menjadi sejarah Mesir dalam beberapa waktu kedepan. Perubahan sudah tidak mungkin lagi dibendung mungkin bukan hanya Mesir tetapi seluruh kawasan timur tengah. Tetapi yang lebih menarik adalah mencermati seperti apa dinamika yang akan terjadi menuju perubahan itu.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama, saya kira kita akan beruntung karena akan menjadi saksi dari perubahan yang cukup dramatis dari sejarah dunia. Karena revolusi Mesir bukan hanya bermakna bagi rakyat Mesir tetapi juga bagi seluruh bangsa arab di kawasan timur tengah. Dan jika ini menular pada seluruh kawasan timur tengah, maka perubahan juga akan terjadi pada sejarah dan wajah dunia Islam. Jika perubahan itu sampai di tingkat itu, tentu kita akan menyaksikan wajah dunia yang berbeda. Wajah yang mungkin selama ini sudah kita tunggu-tunggu.
Dengan dasar pandangan tadi, saya memperkirakan Mesir akan menjadi panggung rekayasa dari seluruh kekuatan politik dunia, pada semua aspek dan jenis kepentingan. Presiden Iran Ahmadinejad bahkan sudah mendahului memanaskan panggung itu dengan pesan bahwa wajah timur tengah akan berbeda setelah revolusi di Mesir. Wajah timur tengah yang baru adalah timur tengah yang bebas dari amerika dan israel. Dinamika dunia yang begitu tinggi sebagai reaksi terhadap perubahan Mesir menjadi refleksi yang sangat jelas betapa perubahan itu menjadi concern banyak pihak. Belum sampai 24 jam perubahan Mesir telah menularkan inspirasi dan memanaskan rakyat Aljazair dan Yaman untuk mendapatkan takdir yang sama seperti yang telah diraih oleh rakyat Mesir.
Sementara itu, Ikhwanul Muslimin di Yordania mengeluarkan pernyataan bahwa apa yang terjadi pada Mubarak (termasuk juga Bin Ali di Tunisia) menjadi pelajaran penting bagi seluruh penguasa tiran di kawasan timur tengah. Karena memang perubahan betul-betul tidak akan terhentikan. Perubahan sudah menjadi takdir bagi timur tengah, mengingat status quo yang sudah begitu lama, menjenuhkan karena telah membuat budaya ketidakadilan pada semua aspek kehidupan, memuakkan karena kini generasi yang hadir telah lebih terdidik, lebih berani dan lebih bersih.
Dari sudut pandang Islam, apa yang terjadi di Mesir bukan hanya kemenangan bangsa Mesir tetapi ia menjadi mile stone yang teramat penting bagi dunia Islam. 18 hari perjuangan dan 200-300 korban tewas dalam rangka menumbangkan dictator Mubarak tidak akan sia-sia, karena boleh jadi itu semua adalah pengorbanan pembuka dari bebasnya dunia Islam yang dimulai dengan pembebasan timur tengah dari tiran-tiran musuh Islam. Karena memang scenario yang logis untuk mengangkat harga diri dan kehormatan Islam di dunia internasional bukanlah langsung berhadapan dengan musuh-musuh Islam, tetapi harus didahului oleh pembebasan negeri-negeri Islam dari tiran-tiran yang menjadi boneka musuh Islam.
Berbondong-bondongnya negara barat menawarkan diri untuk membantu masa transisi Mesir sepatutnya membuat mereka berkaca, jika mereka berada di front terdepan dari perjuangan demokrasi di dunia, mengapa baru manawarkan diri saat ini. Kemana saja selama ini? Anda Negara-negara barat terlambat 30 tahun!!! Jadi sebaiknya tidak perlu sibuk, duduk saja tenang-tenang, nikmati saja apa yang akan dilakukan oleh generasi baru dari negeri-negeri arab dalam menentukan nasibnya. Anda Negara barat sebaiknya konsentrasi saja pada perbaikan ekonomi anda yang sudah diambang kehancuran. Kini waktunya bagi bangsa arab untuk membangun dengan segenap potensi yang sudah lama terabaikan.
Oleh karena semua ini, maka saya menyeru pada diri saya pribadi dan untuk semua pemuda Islam dimana saja anda berada; waktunya telah tiba! Waktu untuk Islam telah tiba. Kebangkitan Mesir menjadi tanda yang jelas, bahwa kebangkitan Islam itu bukan sekedar obsesi kosong atau utopia. Kesadaran kita pada Islam dan kerja-kerjanya mewujudkan kejayaan Islam sangat beralasan. Tuhan akhirnya memberikan jalan. Kesabaran yang telah sekian lama dengan pengorbanan berbagai bentuknya telah sampai pada tujuannya, yaitu kasih sayang Allah dengan ridhanya memperkenankan perjuangan dan doa kita sampai pada harapan yang dinanti-nanti.
Pembebasan Mesir menjadi tanda dibebaskannya negeri-negeri muslim yang lain. Bayangkan (sekali lagi saya mengingatkan imajinasi ini), jika semua negeri muslim disekitar tiga tanah suci kembali kepangkuan generasi Islam yang bersih memperjuangkan kehormatan dan harga dirinya, Al Quds di Palestina, dan Makkah serta Madinah di Arab Saudi, maka kesuciannya akan kembali memancarkan cahaya kemuliaan bagi semua ummat Islam di pelosok bumi.
Gema seruan revolusi Tunisia dan Mesir pada hakikatnya adalah dimulainya gema revolusi Islam di setiap jengkal tanah Islam. Dari Maroko hingga Marauke, gema Islam ini akan semakin lantang terdengar, karena generasi Islam baru sedang diambang kelahirannya. Generasi yang memiliki makna baru tentang hidup, tentang tujuannya, tentang kebersamaan dan persaudaraan. Generasi yang akan menyejukkan semua generasi sebelumnya, tetapi mereka juga yang akan menggantikan ketidakberdayaan pendahulunya.
Kini pertanyaannya adalah siapakah generasi itu? Dan kita generasi muda Islam ini ada dimana? Dibarisan itukah? Atau kita juga masuk generasi tua yang harus “dipensiunkan dini” akibat ketidakmampuan kita mengimbangi derap maju genarasi baru itu? Boleh jadi kita sudah tidak berguna karena kehidupan salah dan buruk yang sudah menyelimuti kita. Oleh karena itu, sebelum semuanya terlambat, sebelum kesempatan itu hilang, mari bergabung dengan barisan kebaikan yang saat ini sudah terdengar gema derap langkahnya. Perbaiki diri! Insyaf dengan keinsyafan yang sangat! Taubat dengan ketaubatan yang nasuha!
Umat ini sudah habis energinya untuk melayani keinginan syetan. Oleh sebab itu, ia memerlukan pemandu yang menyelamatkan mereka. Dan penyelamat itu adalah generasi baru Islam yang bersih, yang muak dengan realita yang jauh berseberangan dengan nilai-nilai kemuliaan yang diajarkan kepada mereka. Dan kini waktunya telah tiba untuk tampilnya generasi itu. Inilah saatnya generasi itu tidak lagi sporadic melakukan kerja-kerja mulianya, ini saatnya mereka tampil di gang-gang perkotaan, dijalan setapak pedesaan, di jalan-jalan arteri pusat kota, di gedung-gedung pemerintahan untuk memandu ummat yang kehilangan arah dan semangat. Sungguh saya ingin tegaskan, generasi itu adalah kita!!! Dan pastikan gelar generasi terbaik akhir zaman itu tidak lepas dari genggaman kita!!!
Mari usung panji Islam dengan kerja-kerja perjuangan yang kita mampu! Dengan semua potensi yang kita punya! Dengan senyum, dengan kesantunan prilaku, kesahajaan sifat dan sikap, kejujuran lisan dan tindakan, bantu semua yang perlu bantuan, makmurkan infak dan sedekah dimana saja dan berapapun yang kita bisa, bersihkan dan pastikan nafkah bukan lagi dari sumber-sumber yang salah, didik anak dan keluarga dengan tuntunan serta arah yang benar, masuklah dalam majelis-majelis pengokohan dan peningkatan iman, berkumpullah dengan mereka yang bertekad kuat menjadi orang shaleh dan mulia. Karena sesungguhnya jika kita tidak sibuk dengan perjuangan kebaikan maka kita akan sibuk dengan riuh-rendah keburukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar