Aku heran kepada orang yang percaya terhadap pastinya maut,
tetapi ia masih sombong dan membanggakan diri.
Aku heran terhadap orang yang mengetahui hari perhitungan,
tetapi ia masih sibuk menumpuk-numpuk harta.
Aku heran terhadap orang yang faham bahwa ia pasti masuk lubang kuburan
tapi ia masih sanggup tertawa terbahak-bahak.
Aku heran kepada orang yang yakin terhadap hari akhirat,
tetapi ia masih berpanjang-panjang dalam kesenangan dan lalai.
Aku heran kepada orang-orang yang mengerti bahwa dunia ini fana,
tapi ia masih terus saja menambatkan hati kepadanya.
Aku heran kepada orang yang pintar bicara,
tetapi bodoh di dalam menyelami pengertian.
Aku heran kepada orang yang hari-harinya habis untuk membicarakan aib orang lain, tetapi ia lupa melihat cacatnya sendiri.
Aku heran kepada orang yang sadar bahwa aku memperhatikan tingkah lakunya kapan dan dimanapun saja, tetapi tetap saja ia durhaka.
Aku heran kepada orang yang tahu bahwa ia akan mati sendirian dan masuk kuburan sendirian, tapi masih saja ia menggantungkan kebahagiaan kepada senda gurau dan main-main dengan banyak orang.
Quoted by Redaksi from :
Emha Ainun Nadjib: "Isyarat Zaman (1): Allah Merasa Heran", Kanjeng
Production dan Studio21.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar