Mengapa ada possibility hubungan negative antara jumlah Office Channeling (OC) dan ROA bank syariah nasional saat ini?
1. Jika korelasi ROA dan OC negative, bermakna ROA semakin menurun seiring dengan penambahan OC. Artinya penambahan (growth) asset lebih tinggi dari penambahan return. Ini berindikasi bahwa OC tidak/relatif tidak mendorong meningkatan return tetapi penambahan asset. Hal ini dapat dimaklumi karena memang perbankan syariah secara umum masih dalam periode ekspansi dengan menggunakan OC. OC lebih bertujuan meningkatkan kapasitas bank syariah (jumlah likuiditas yang dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan) terutama melalui DPK.
2. Kesimpulan poin pertama didukung oleh realita bahwa OC pertama kali dibuka hanya melayani DPK (Maret 2006), baru sejak Mei 2007 dibuka pelayanan pembiayaan melalui OC. Sehingga OC tentu akan lebih memperlihatkan fungsinya meningkatkan asset (melalui DPK) dibandingkan mendongkrak return (melalui pembiayaan). Disamping itu, berdasarkan kesimpulan kajian Ibu kemungkinan yang terjadi di dilapangan secara umum adalah tingginya respon masyarakat terhadap pelayanan OC pada penggunaan jasa DPK daripada jasa pembiayaan
3. Menggunakan ROA sebagai parameter kesuksesan OC, karena dianggap ROA sebagai representasi tingkat keuntungan bank Syariah, rasanya kurang tepat. Sebab menurut saya pribadi ROA itu merepresentasikan banyak komponen didalamnya yang ditujukan untuk berbagai macam motif/strategi. Terlebih lagi karakteristik bank Syariah yang berbeda dengan bank konvensional yang memang telah lebih dulu mengenal parameter ROA. Lebih baik gunakan ROE (meski komposisi equity di bank Syariah relative kecil). atau mungkin memunculkan parameter baru, misalnya Return on Deposit (rasio tingkat return dengan DPK-nya) mengingat komponen utama/dominan bank Syariah untuk memperoleh return adalah DPK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar