Senin, 17 November 2008

Pasca G-20 Summit: Krisis Semakin Memburuk

Eurozone dengan beberapa negara di dalamnya seperti Belanda, Jerman dan Spanyol telah secara resmi masuk dalam situasi resesi, dimana kondisi resesi antara pertumbuhan stagnan (0%) seperti yang terjadi di Spanyol hingga penurunan kinerja ekonomi seperti yang dialami Jerman (-0,5%). Amerika Serikat lebih dulu dipastikan akan mengalami kondisi yang sama. Di Asia, Singapura menjadi negara yang cukup menonjol mengalami resesi. Dan yang terbaru adalah raksasa ekonomi Jepang secara resmi juga masuk dalam kelompok ekonomi resesi.

Berita paling akhir (17 November 2008) juga menyebutkan, Citigroup yang kini sebagai bank terbesar kedua di Amerika setelah Bank of America, mengumumkan akan memangkas staff-nya sebanyak 53.000 orang, industri otomotif Amerika sudah menjerit kesulitan likuiditas untuk produksi, situasi ini semakin menghantui angka pengangguran Amerika yang telah mencapai 7,7% saat ini (survey Fedres Bank of Philadelphia).

Kondisi ini menjadi fakta yang kontradiktif (jika tak mau dikatakan lucu), karena baru saja sehari pertemuan G-20 selesai dengan kesepakatan yang begitu ketat, ternyata banyak anggotanya "menjerit" setelah itu. Lihat saja kesepakatan yang disebut-sebut sebagai the bretton woods II, ternyata tidak meningkatkan kepercayaan diri pasar, bahkan membuat pasar dow jones kembali terjun 200-an basis poin.

Kita sekarang seperti sedang terjun bebas tanpa parasut, yang bisa kita lakukan cuma mengira-ngira seperti apa posisi jatuh yang paling "enak"; tengkurap, berdiri, duduk atau apa. Atau mungkin sedikit berdoa, kalau-kalau landasan mendarat kita terbuat dari matras yang paling empuk. tapi tetap saja pertanyaan kita saat terjun ini adalah, dimana dasar-nya dan kapan kita sampai di dasar?

Saya jadi ingat kalimat berbau syair-nya Emha Ainun Najib: kalo pohon sakit itu ada tiga kemungkinan penyikapannya; pertama, obati pohon itu jika masih memungkinkan untuk sembuh. Kedua, jika tidak bisa cabut saja pohon itu ganti dengan pohon baru, tapi mencabut pohon lama pasti menyakitkan. Ketiga, jika menyakitkan mencabut pohon, ya biarkan saja pohon itu mati dan membusuk, toh dari kebusukan pohon itu pasti akan ada organisme pohon baru yang tumbuh.

Nah, kita mau apakan krisis ekonomi ini, kita obati? Sudah beberapa bulan ini obatnya tidak membuat kondisi semakin baik; bailout, penjaminan, suku bunga sampai dengan komitmen, semuanya mentah! Bagaimana kalau kita cabut sistem yang ada, revolusi! Pasti banyak kapitalis yang pasang badan dan siap "perang". So, kita tunggu aja kebusukannya, kehancurannya, kemusnahannya...

Tidak ada komentar: