Kembali ke barisan! Judul yang sebelumnya saya ingin cantumkan pada tulisan sebelum ini. tetapi kemudian saya koreksi, karena terbetik dalam hati, ingin bicara khusus tentang masalah yang satu ini. karenanya pula, tulisan kali ini saya khususkan teruntuk saudaraku para punggawa risalah yang berada di luar barisan dakwah dengan berbagai macam alasan. Mungkin karena tengah melepas lelah yang entah sampai kapan, atau tengah dirundung rasa bosan yang sudah kronis tak berujung, atau lelah dengan segala kerja-kerja dakwah dan pengorbanannya, atau terlampau asyik dengan kenikmatan lain di dunia lain, atau ruang hatinya telah penuh dengan kecewa akibat prasangka-prasangka yang tak kunjung mendapat tabayun, atau hanya sekedar salah mengartikan sayang Kekasihnya, Allah SWT, ia kira ia mendapat hukuman padahal sebuah ujian kemuliaan.
Kepada mereka semua saya serukan dengan sepenuh hati dan dengan segala kerendahan hati, kembali ke barisan!!! Jalan kemuliaan sudah merindukan tetes keringatmu untuk menyejukkannya, angkasa medan perjuangan mendambakan pekikan-pekikan takbirmu yang lantang.
Dan yang pasti, kami merindukan kalian semua. Kami ingin berjuang bersama antum kembali, seperti ketika kita sama-sama mebalik-balikkan lembar-lembar rosmul bayan sebagai pembelajaran akidah dan akhlak di lingkar-lingkar majelis ilmu dan ukhuwah. Tidakkah kau rindu masa-masa itu? Aroma dakwah dalam pertemuan pekanan yang menyuguhkan berbagai macam hidangan kehangatan. Masihkah kau ingat betapa enggannya langkah kita menuju kesana, tetapi sekali kita ada di dalamnya ada rasa syukur yang membuat kita tidak ingin menukar majelis itu dengan apa saja.
Tidakkah kau tahu, Allah pun merindukanmu. Lihatlah Allah masih menunggumu di medan yang telah lama kau tinggalkan. Jika Allah murka mungkin sudah lama Dia benamkan kita dalam kemurkaan-Nya, sudah lama Dia jajakan aib-aib kita semua, tetapi lihat... rahmat-Nya masih meliputimu, kasih-sayangnya menghampirimu pagi hingga petang, petang hingga pagi kembali. Tataplah betul-betul, “tangannya” masih terbuka menunggu pelukan hangatmu... menunggumu kembali...
coba bayangkan betapa bahagianya Allah jika kau kembali. Bahagia Allah menyambut hamba yang baru mengenal-Nya saja begitu sangat, apalagi menyambut hambanya yang dulu pernah dekat dengan-Nya, pernah berjuang atas nama-Nya, berjuang menegakkan panji-panji-Nya, berkorban apapun yang dia punya untuk itu semua.
Duhai ikhwah, jangan biarkan kami berdiri sendirian di tengah-tengah padang... kembali!! Meskipun kami sendiri tak mampu menjamin diri kami untuk selalu ada di dalam barisan ini. tetapi setidaknya jika kalian ada di barisan ini, dan jika kami yang nanti tersesat, maka kami berharap kalianlah yang menyeru kami, mengingatkan kami, menyelamatkan kami.
Atas nama kecintaan itu semua duhai ikhwah, abaikan lelahmu, lupakan kebosananmu, tinggalkan semua prasangka, bergeraklah ketempat yang lebih tinggi agar kau dapat lihat hakikat-hakikat kemuliaan dan kasih sayang-Nya. Setelah itu, bersihkan diri dengan air-air wudhu yang sejuk, kemudian tersungkurlah dalam dua rakaat keinsyafan di serambi-serambi suci-Nya, ambil kembali mushaf-mushaf yang telah lama kau tidak nikmati maknanya, lantunkan bait-bait langit sebagai tanda engkau kembali berazam untuk menjadi penghuni langit. Tak perlu malu untuk teteskan air mata kerinduan yang telah lama kau bendung di kedua kelopak mata dan hatimu.
Ayyuhal Ikhwah!! Selanjutnya adalah masa untuk kembali ada di barisan perjuangan, kalian tahu posisi antum sebaiknya ada dimanadalam perjuangan ini. hampiri majelis-majelis ilmu dan ukhuwahmu, tunaikan amanah-amanah dakwah yang telah dianugerahkan padamu, hunus kembali semua senjata dakwah yang kau punya. Kini kau memiliki bekal yang lebih banyak, kesiapan pengorbanan yang juga tak kalah banyaknya, maka majulah... engkau telah kembali!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar