Selasa, 16 Desember 2008

American Financial Crisis: Memalukan!

Kekacauan sistem keuangan amerika memperlihatkan borok-borok mereka yang memalukan satu demi satu. Ternyata semakin hari bukan perbaikan yang nampak tetapi fakta-fakta industri keuangan yang semakin mencerminkan betapa dalamnya krisis keuangan kali ini. Amerika betul-betul menjadi "reality show" yang episod demi episod ditunggu oleh siapa saja, oleh kawan dan lawan.

Setelah kehancuran industri keuangan di semua sektornya; mortgage, investment bank, insurance, trustfund, Amerika digoyang dengan badai di sektor riilnya berupa kehancuran tiga perusahaan outomotif terbesar disana yaitu General Motors, Cryshler dan Ford. Hantu berupa masalah pengangguran semakin meluas, bencana selanjutnya telah mengintip; macetnya kartu kredit secara masif!

Sementara itu, Federal Reserve (Fedres) mencoba menenangkan keadaan dengan memotong tingkat suku bunga (Fed Rate) yang cenderung menuju 0%. Tingkat suku bunga ini merupakan tingkat suku bunga terendah sepanjang sejarah Amerika. Kebijakan ini cukup jelas sasarannya, yaitu menggerakkan kembali perekonomian. Dengan tingkat bunga serendah itu, masyarakat dihimbau untuk kembali berkonsumsi (akibat kecenderungan money supply yang meningkat), melakukan injeksi dan dorongan pada permintaan agregat nasional agar penawaran agregat atau sektor produksi terangsang untuk kembali menjalankan roda industri.

Kebijakan ini hakikatnya persis sama dengan kebijakan yang dianjurkan oleh Lord John Maynard Keynes ketika Great Depression melanda Amerika 80 tahun yang lalu. Bedanya kali ini pemerintah tidak melakukan injeksi demand melalui pencetakan uang, mungkin karena Amerika saat ini masih merasa cukup menggunakan budget mereka yang tersisa. Itu mengapa Barack Obama sudah mewanti-wanti bahwa program pertama yang akan menjadi perhatian dia adalah projek-projek infrastruktur yang ditargetkan akan menyerap 2 juta angkatan kerja

Berhasilkah kebijakan ini? Belum pertanyaan itu terjawab, Amerika kembali dipermalukan dengan kasus kecurangan terbesar, yaitu pemalsuan laporan keuangan Perusahaan Sekuritas Madoff. Tidak tanggung-tanggung pemalsuan itu telah berlangsung selama satu dekade atau 10 tahun!!! Kemana aja regulatornya? Ngapain aja mereka? Pelajaran yang sangat mahal buat anda, buat kita yang sudah cinta buta dengan profesionalisme cowboy Amerika.

Kasus Madoff ini memiliki implikasi yang juga tidak tanggung-tanggung, lembaga-lembaga keuangan dunia, termasuk lembaga-lembaga sosial atau bahkan di dalamnya termasuk investor-investor dari orang-orang terkemuka dunia seperti selebriti Hollywood, harus menghadapi potensi rugi yang belum pernah mereka bayangkan.

prosesi permaluan Amerika, sepertinya menjadi sempurna pekan-pekan ini dengan dilemparnya Presiden Amerika dengan sepatu oleh Wartawan TV Al Baghdadi, bukan cuma satu tapi dua sepatu! Dan kejadian itu disaksikan jutaan orang di dunia, bahkan oleh beberapa stasiun TV konferensi pers (dimana kejadian itu terjadi) itu disiarkan secara langsung. Kini visual kejadiannya menjadi tontonan yang paling dicari di internet, stasiun TV di seluruh dunia hingga beberapa hari terus membahas dan mengulang-ulang berita itu. Yang lebih lucu lagi, warga Amerika sendiri ada yang berkomentar di website Aljazeera.net/english seperti ini: Americans wish we had the chance to do something similar to Bush... (mungkin dalam waktu yang tidak lama banyak orang di dunia yang akan mengejar untuk mendapatkan sepasang sepatu itu... nilai historis dan emosionalnya begitu tinggi).

Kepada siapa saja yang hatinya tengah berbunga, karena boleh jadi ditakdirkan oleh Tuhan untuk menjadi saksi atas kehancuran sebuah bangsa yang pernah begitu dikagumi dan dielu-elukan, mari cermati setiap detik kehancuran itu. Jangan sampai ada peristiwa yang terlewatkan untuk kita saksikan, karena disetiap kejadian itu ada pesan Tuhan yang begitu jelas Beliau sampaikan, kehancuran adalah akhir bagi sesiapa yang berbuat kezaliman.

Tidak ada komentar: