Apa yang ada di benak anda jika Allah SWT berikan kemuliaan dan kehormatan kepada anda, berupa informasi bahwa besok anda akan mendapatkan kekayaan melimpah yang mampu mengangkat derajat status ekonomi anda sama seperti konglomerat-konglomerat di tanah air? apa yang anda akan lakukan? pastinya akan otomatis pop-up berbagai rencana di benak anda, entah itu ingin keliling dunia, naik haji, ber-ZISWaf, buka perusahaan... apa lagi?
Tapi apakah rencana itu akan terejawantah begitu kekayaan ada di tangan? Atau malah membuat anda semakin kikir dari sebelumnya, karena anda mengalami shock yang membuat anda sangat paranoid kehilangan kekayaan itu secara mendadak, semendadak anda mendapatkannya. Well, kita tidak tahu, prilaku manusia sangat ditentukan oleh nilai-nilai yang telah membentuk dan memapankan karakteristik berikut emosinya.
Kekayaan boleh jadi membuat kita menjadi semakin gila atau malah membuat kita menangis. Semua tergantung kesadaran. Jika kita tidak sadar, kita akan larut asyik dengan arus kenikmatan dunia yang dibawa oleh harta itu, yang selama ini selalu menjadi angan-angan bawah sadar kita. Tetapi ketika kita sadar, boleh jadi kita menangis sejadi-jadinya, karena harta itu telah merenggut waktu-waktu berharga kita untuk selalu dekat dengan Tuhan.
Waktu zikir telah tergantikan dengan konsentrasi menghitung-hitung lembar uang atau audit setiap malam berapa penerimaan dan pengeluaran dari harta yang kita punya. Waktu tilawah telah berganti dengan waktu-waktu mengutak-utik mobil kesayangan. Atau sekedar istighfar telah hilang dari lisan kita, karena lidah kini sibuk dengan kunyahan-kunyahan kuliner yang selalu mengisi waktu demi waktu.
Duh saudaraku, kemuliaan dan kehormatan Tuhan itu ternyata tak seindah yang kita bayangkan.
Belum habis kunyahan dan kenikmatan tadi, kini khabar baru datang dari Tuhan, kalau besok anda ditakdirkan untuk meninggalkan dunia. Ya besok anda mati! Sudah siapkah atau anda masih bingung dengan takdir yang pertama?
wallahu a'lam
ali sakti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar