Setiap Sabtu pagi-sore atau Ahad pagi-sore saya lihat dijalanan beragam komunitas yang menunjukkan kebanggaan hobby mereka. Ada komunitas sepeda ontel, komunitas sepeda “bike to work”, komunitas sepeda motor berdasarkan merek atau lokasi pergaulan, begitu juga komunitas mobil tertentu, komunitas jantung sehat atau komunitas memancing. Di dunia maya juga “bergentayangan” komunitas penulis, komunitas blogers, komunitas penggiat ilmu dan lain sebagainya.
Sepulang saya dari pengajarkan pelatihan Ahad lalu, saya kembali merenungkan sesuatu, “lantas setelah ini apa yang harus aku lakukan?” Antusiasme masyarakat terhadap berbagai kebaikan begitu tingginya, kenapa Islam ini belum memberikan keteduhan dan kenyamanan bagi kehidupan. Hhmmm... mungkin sebuah komunitas kebaikan dari sebuah pembinaan dakwah Islam belum terbentuk dia masih berproses. Tarbiyah Islamiyah dalam pembentukan komunitas Islam masih ada pada tahapan sosialisasi (kembali). Sosialisasi tentang apa itu Islam. Ya harus diakui. Dakwah sedang menyadarkan pemiliknya, yaitu ummat Islam itu sendiri.
Tetapi kalau dipikir-pikir, diskusi keislaman pada semua aspek kehidupan telah sangat lama dilakukan, apa tidak sebaiknya tahapan dakwah kini dinaikkan derajatnya menjadi bukan lagi tahapan sosialisasi tetapi tahapan amal. Berbuat! Semua nilai, norma, teori dan pengetahuan tentang kebaikan pada semua aspek Islam harus ditransformasi menjadi amal. Semua manusia harus melihat ketauladanan Islam. Sehingga keteduhan dan ketentraman Islam akan dirasakan oleh kehidupan.
Mari hidupkan komunitas-komunitas amal shaleh! Komunitas amal ekonomi Islam, komunitas amal pecinta infak dan sedekah, komunitas amal pecinta hidup sederhana, komunitas amal pembebas riba dan judi, komunitas amal amar ma’ruf nahi munkar, komunitas amal pecinta shalat jamaah, komunitas amal pecinta bank syariah, komunitas amal pejuang budaya bersih, komunitas amal anti korupsi, komunitas amal pecinta anak yatim, komunitas amal pecinta masjid, komunitas amal pecinta sedekah pagi, komunitas amal...
Ya mari hidupkan komunitas Islam yang akan menjadi anugrah bagi seluruh alam semesta.
Sepulang saya dari pengajarkan pelatihan Ahad lalu, saya kembali merenungkan sesuatu, “lantas setelah ini apa yang harus aku lakukan?” Antusiasme masyarakat terhadap berbagai kebaikan begitu tingginya, kenapa Islam ini belum memberikan keteduhan dan kenyamanan bagi kehidupan. Hhmmm... mungkin sebuah komunitas kebaikan dari sebuah pembinaan dakwah Islam belum terbentuk dia masih berproses. Tarbiyah Islamiyah dalam pembentukan komunitas Islam masih ada pada tahapan sosialisasi (kembali). Sosialisasi tentang apa itu Islam. Ya harus diakui. Dakwah sedang menyadarkan pemiliknya, yaitu ummat Islam itu sendiri.
Tetapi kalau dipikir-pikir, diskusi keislaman pada semua aspek kehidupan telah sangat lama dilakukan, apa tidak sebaiknya tahapan dakwah kini dinaikkan derajatnya menjadi bukan lagi tahapan sosialisasi tetapi tahapan amal. Berbuat! Semua nilai, norma, teori dan pengetahuan tentang kebaikan pada semua aspek Islam harus ditransformasi menjadi amal. Semua manusia harus melihat ketauladanan Islam. Sehingga keteduhan dan ketentraman Islam akan dirasakan oleh kehidupan.
Mari hidupkan komunitas-komunitas amal shaleh! Komunitas amal ekonomi Islam, komunitas amal pecinta infak dan sedekah, komunitas amal pecinta hidup sederhana, komunitas amal pembebas riba dan judi, komunitas amal amar ma’ruf nahi munkar, komunitas amal pecinta shalat jamaah, komunitas amal pecinta bank syariah, komunitas amal pejuang budaya bersih, komunitas amal anti korupsi, komunitas amal pecinta anak yatim, komunitas amal pecinta masjid, komunitas amal pecinta sedekah pagi, komunitas amal...
Ya mari hidupkan komunitas Islam yang akan menjadi anugrah bagi seluruh alam semesta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar