Minggu, 23 Agustus 2009

Ramadhan: Kemerdekaan Jiwa dan Kemerdekaan Bangsa





Pelaksanaan ibadah puasa ramadhan tahun ini bertepatan pada bulan perayaan kemerdekaan tanah air tercinta. Dua momen yang sebenarnya memeiliki satu pesan positif, yaitu pembebasan. Pembebasan pada momen kemerdekaan intinya adalah pembebasan bangsa dari penjajahan secara fisik. Sedangkan pada momen Ramadhan hakikatnya adalah pembebasan jiwa dari penjajahan kurungan budaya/rutinitas dosa.

Seorang pejuang kemerdekaan pernah dengan semangat melantangkan pekikan “merdeka atau mati”. Sebuah pekikan yang sangat jelas menunjukkan sebuah semangat perjuangan dan kesediaan berkorban. Pejuang itu seakan ingin menyampaikan pesan bahwa kebebasan bangsa tidak berasal dari pemberian sukarela. Pembebasan bangsa harus diperjuangkan dengan kesungguhan, harus diupayakan dengan segenap tenaga. Meskipun begitu disela-sela perjuangan, pejuang dituntut untuk siap sedia berkorban apa saja dan berapapun harganya. Tetapi mungkin semua perjuangan dan pengorbanan menjadi sangat layak karena imbalannya adalah sebuah bangsa yang merdeka.

Sama halnya dengan pembebasan bangsa, Ramadhan juga menjadi momen yang tepat untuk memulai upaya pembebasan jiwa. Jiwa yang bebas dari budaya dosa. Sehingga diakhir Ramadhan manusia akan kemudian menjadi manusia berjiwa bersih. Namun selayaknya perjuangan kemerdekaan pejuang tadi, upaya pembebasan jiwa juga membutuhkan perjuangan dan kesungguhan serta pengorbanan yang tak terkira.

Perjuangan dan kesungguhan membebaskan jiwa dari kemaksiatan dilakukan dengan mengucilkan diri dari pusat-pusat dosa, memenjara hawa nafsu dan keinginan yang kotor lagi busuk. Di samping itu, pembebasan jiwa juga harus ditempuh melalui pembersihan dosa dengan prosesi-prosesi ibadah dan doa-doa mengharap ampunan. Itu mengapa Ramadhan menjadi bulan spesial bagi setiap pribadi untuk “bercengkrama”, berakrab-akrab dengan Tuhan, agar kasih sayang-Nya tercurah bagi pembersihan dosa dari jiwa mereka.

Pejuang Ramadhan akan dengan efisien memanfaatkan detik demi detik waktu yang dimiliki oleh Ramadhan. Dengan semua fasilitas yang dimiliki Ramadhan, seperti pelipatan ganda amal shaleh, doa yang mudah didengar dan dikabulkan, penghapusan dosa, kasih sayang Tuhan yang deras tercurah, pejuang Ramadhan memiliki peluang yang besar untuk membebsakan jiwanya dari belenggu dan kotornya dosa. Baginya Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk melakukan “penyerangan” untuk membebaskan dirinya, menebus diringa dengan serangan mematikan ke jantung belenggu dosa.

Kepada semua pejuang Ramadhan yang telah menunggu sepanjang tahun, inilah waktumu! Waktu menebus dirimu! Waktu membebaskan jiwamu! Waktu yang tepat untuk bersatu baris dengan mereka yang telah bershaf rapi, bergerak menuju gerbang cahaya yang terang benderang, yang didalamnya ada keteduhan dahsyat yang tiada tara. Barisan manusia bercahaya karena Ramadhan-Ramadhan mereka, barisan yang bersiap menjadi penghuni Syurga! Ya kita menuju syurga, Majuuuu!

Tidak ada komentar: