Rabu, 28 Januari 2009

DIALOG DENGAN SAMI ABU ZUHRI (JUBIR HAMAS)


Assalamu’alaikum...

Sekedar memberikan informasi terkini dari situasi Gaza terakhir, pada tanggal 24 Januari 2009 lalu kami diundang untuk menghadiri dialog dengan Juru Bicara Hamas, Sami Abu Zuhri di suatu rumah makan di daerah Kemang. Adapun informasi yang disampaikan dalam dialog itu diantaranya:



1. Gerakan Hamas awalnya bukanlah gerakan militer, tetapi lebih sebagai gerakan pelayanan sosial dibidang pendidikan, kesehatan, bantuan kemanusiaan dan lain-lain. Gerakan ini didirikan oleh Ahmad Yasin tahun 1987 di Gaza. Tidak heran basis Hamas memang mengakar di jalur Gaza dan dipercaya oleh masyarakat grass root.

2. Sayap militer Izzuddin al Qassam berdiri pada waktu belakangan dengan maksud menjaga kepentingan-kepentingan masyarakat dari kezaliman penjajah israel.

3. Yang terjadi di Gaza merupakan rangkaian konspirasi yang telah dimulai sekitar 2 tahun yang lalu, yang dikenal dengan konspirasi Dayton (seorang jendral US yang mengotaki konspirasi ini). Berdasarkan konspirasi ini dilakukan:

a. Perekrutan dan elatihan bagi pemuda-pemuda palestina. Pelatihan dilakukan di negara-negara di sekitar Timur Tengah.
b. Pemuda-pemuda tersebut kemudian diterjunkan di Gaza untuk menculik dan membunuh kader-kader muda dan pemimpin-pemimpin Hamas.
c. Melakukan kerusuhan-kerusuhan yang membuat rakyat benci pada Hamas yang telah memenangi Pemilu secara sah. Kerusuhan ini ternyata didukung oleh otoritas keamanan Gaza yang saat itu masih dipegang oleh Fatah

4. Kerusuhan itu memaksa Hamas mengambil alih otoritas Gaza lewat sayap militer Izzuddin al Qassam

5. Melihat konspirasi itu gagal, israel memulai blokade dan penutupan perlintasan keluar dan masuk Gaza, ini berlangsung selama 18 bulan. Namun ini gagal untuk merubah pandangan rakyat Gaza terhadap Hamas.

6. Tetapi Hamas tidak rela melihat penderitaan itu sehingga melunak pada Israel dengan menyetujui gencatan senjata selama 6 bulan dengan syarat israel membuka blokade dan perllintasan.

7. Ternyata selama gencatan senjata itu israel tetap melakukan blokade dan penutupan perlintasan bahkan pembunuhan rakyat Gaza masih dilakukan, puluhan yang tewas dalam kurun waktu 6 bulan gencatan senjata itu.

8. Maka Hamas melalui Izzudin al Qassam menilai israel tidak menaati gencatan senjata, dan sudah menjadi hak Palestina untuk melindungi rakyatnya dan mempertahankan harga dirinya, bahkan berhak untuk merebut kembali tanah Palestina. Peluncuran roket-roket Qassam merupakan representasi dari hak itu.

9. Terjadilah perang Al Furqan sejak tanggal 27 Desember 2008, dan itu perang pertama perlawanan Palestina dengan penjajah israel sejak israel menjajah tanah Palestina.

10. Setiap harinya israel menggunakan 60 pesawat F-16 yang sebenarnya didisain untuk pertempuran udara pesawat dengan pesawat, tetapi 3 pekan perang pesawat itu digunakan untuk membantai rakyat Gaza.

11. Roket Qassam sebenarnya dibuat tanpa ada ekspektasi menjangkau puluhan kilo, tetapi perang itu menjadi penjelasan bantuan Allah SWT yang meluaskan jangkauan roket Qassam hingga 50 kilometer memasuki wilayah israel.

12. Israel gagal total dari perang itu, hasil perang:
a. Lebih dari 80 tentara isrel terbunuh oleh izzuddin al qassam (belum termasuk faksi lain yang berhasil membunuh pasukan israel), dengan rincian 50 tentara terbunuh disaksikan langsung didepan mata pasukan izzudin al qassam (tidak termasuk pembunuhan oleh sniper dan perangkap bom).
b. 1300 rakyat Gaza (400 diantaranya anak-anak) yang syahid tergantikan oleh bayi yang lahir dalam tiga pekan itu yang mencapai 3150 bayi. Fenomena yang juga merupakan karomah Allah dimana banyak ibu-ibu Gaza memiliki banyak anak kembar. Dr. Sami Abu Zuhri sendiri memiliki anak pertama kembar 2 dan anak kedua kembar 3. Allahu Akbar!

13. Pembantaian Gaza membuat banyak negara kini berani berkata tidak pada US dan israel, dan mengubah wajah perimbangan kekuatan dunia

14. Pembantaian ini telah juga menyulut semangat persatuan ummat Islam diseluruh pelosok dunia, dari maroko hingga merauke.

Selanjutnya Dr. Sami Abu Zuhri berpesan:

1. Terus dukung kami dengan aksi, karena ia akan menjadi semangat dan tekanan kepada dunia internasional

2. Hamas didirikan oleh satu manusia lemah yang cacat buta dan lumpuh, tapi kini mampu mengguncang dunia dengan perjuangan dan ketabahan. Apalagi kita yang sehat sempurna ini.

3. Tidak ada anak-anak yatim di Gaza, karena kami Hamas akan menjaga calon-calon pemimpin masa depan Gaza. Anak-anak gaza tidak perlu diadopsi keluar Palestina, karena mereka akan kehilangan semangat perjuangannya.

4. Hamas baik-baik saja, pasukan kami yang gugur hanya 45 orang.

Senin, 26 Januari 2009

Assalamu'alaikum

Assalamu'alaikum wr.wb.

Buat temen-temen dan saudara, kami sampaikan bahwa untuk sementara saya tidak bisa dihubungi melalui handphone, karena kecelakaan teknis senin kemarin (26 Jan 2009). HP saya terkena air sewaktu ajak anak berenang. Demikian terima kasih.

wassalam
abi aqsa

Minggu, 18 Januari 2009

Mengalihkan Blog Ini

Kepada semua kawan, saudara atau siapapun yang mengunjungi blog ini, saya ingin menyampaikan rencana saya untuk mengalihkan blog ini ke alamat web lain. Atas pertimbangan pada rasa solidaritas terhadap saudara di Gaza dan penentangan pada arogansi dunia Barat serta eksplorasi potensi kemampuan masyarakat muslim dalam semua aspek kehidupan menuju kemandirian, maka email, milis dan blog yang saya punya dan ikuti akan saya pastikan seminimal mungkin tidak "berhubungan" dengan barat.

Sejauh ini saya sudah alihkan email saya di a_sakti@gawab.com dan menutup akun facebook. Semoga teman-teman yang menguasai bidang IT mampu menjawab kebutuhan ini, setidaknya memberikan info tentang website-website yang baik menjadi alternatif.

wassalam
ali sakti

Terima Kasih Gaza

23 hari kita dipertontonkan satu peristiwa yang fenomenal, peristiwa yang menantang eksistensi kemanusiaan, peritiwa perjuangan yang menyajikan bentuk puncak dari pengorbanan dan ketabahan. Gaza menjadi pusat perhatian dunia dalam 23 hari ini dan mungkin akan menjadi batu pijakan awal untuk perhatian-perhatian selanjutnya. Perjuangan sebentuk pengorbanan dan ketabahan disajikan secara massif oleh penduduk Gaza, untuk dijadikan pelajaran sekaligus cermin bagi seluruh ummat dunia.

Penghancuran dan pembantaian yahudi Israel terhadap Gaza ternyata memberikan hasil yang berharga bagi kita, Penyadaran! 23 hari penghancuran dan pembantaian adalah periode pembelajaran cepat bagi semua manusia memahami apa yang sebenarnya terjadi ditanah suci agama-agama samawi, baik secara politik, sejarah, ekonomi, budaya dan lain sebagainya. Pelajaran itu tidak hanya menyajikan data-data empiris tetapi juga hipotesa-hipotesa dari analisis-analisis. Sehingga kini pembelajaran itu berakhir pada penyadaran kita sebagai manusia Islam.

Kesadaran yang kini terangkat diantaranya; pertama, muslim kini menyadari bahwa persaudaraan Islam (ukhuwwah Islamiyah) menjadi sebuah kekuatan yang harus terus dibangkitkan. Mereka kini melihat saudara-saudaranya memiliki kesatuan hati, dari Maroko hingga Marauke, mereka meneriakkan seruan yang sama, lawan kezaliman! Kedua, pembantaian ini membuat kita sadar bahwa semakin jelas garis pemisah antara hak dan bathil, antara kebenaran dan kejahatan, bahkan pembantaian ini juga memisahkan antara mereka yang konsisten dalam perjuangan dengan mereka yang selalu meragu dalam melangkah. betul apa yang diserukan oleh Hamas ketika pembantaian ini bermula, bahwa ini adalah perang pembeda (al furqan). Anda ada dimana?

Ketika kesadaran kebersamaan dan reposisi muncul, maka kesadaran ketiga mengemuka, yaitu kesadaran untuk ikut berkontribusi dalam perjuangan Islam, meskipun bentuk awalnya adalah memberikan bantuan sebisa mungkin kepada saudara di Gaza, bantuan materi, doa, hingga penggalangan kampanye boikot terhadap Barat. Bahkan gerakan boikot membuat dunia Islam terangsang untuk membangun kemandirian, mencari sumber daya ekonomi alternative yang tidak menguntungkan Barat; makanan, jasa, barang manufaktur hingga perangkat software dan hardware teknologi informasi termasuk media internet.

Setelah ini kesadaran yang mulai terjadi adalah kesadaran pembenahan barisan, kesadaran bahwa pembangunan kemandirian Islam harus berujung pada pembangunan kekuatan. Kalimat-kalimat Islam harus menjadi kalimat yang didengar oleh mereka yang selama ini telah mempermainkan Islam, secara bangsa maupun ideoligi. Lihat saja apa yang terjadi dalam 1-2 hari setelah yahudi israel mengumumkan gencatan senjata, baru kemudian pemimpin-pemimpin Eropa menampakkan batang hidungnya, seolah-olah merekalah yang paling berjasa menstop pembantaian. Dan dengan “cantik” (baca licik) mengatakan bahwa Eropa akan melakukan apa saja untuk memperbaiki keadaan Gaza. Shame on you! Kemana saja mereka 23 hari lalu, kalau mereka punya kuasa, tentu tidak perlu upaya perbaikan Gaza tidak perlu dilakukan. Islam betul-betul mereka permainkan, sampai-sampai diantara ummat Islam banyak mereka yang bingung dan akhirnya berdiri dibelakang penjahat-penjahat itu, membantai saudaranya sendiri bukan dengan senjata, tetapi dengan lidahnya atau dengan diamnya.

Dan pada masa selanjutnya, kita akan lihat kesadaran untuk bergerak bersama diantara putra-putra Islam. Akan wujud kesadaran untuk melakukan langkah perjuangan secara bersama. Dan pada saat itulah nanti akan kita saksikan bentuk Islam yang sebenarnya, baik secara idiologi maupun secara bangsa.

Diatas kesadaran-kesadaran inilah, saya meyakini dimulainya peradaban baru bagi dunia, peradaban Islam. Perhatikan baik-baik waktu-waktu setelah ini, karena sedikit-demi sedikit sendi-sendi peradaban ini mulai bergerak untuk bangkit.

Tetapi ingat saudaraku, harga kesadaran dan pembuka pintu itu ternyata lebih 1300 nyawa putra-putra terbaik Gaza. Peradaban Islam mulai bergerak oleh pengorbanan dan ketabahanmu Gaza. Terima kasih.

Rabu, 07 Januari 2009

Masyarakat Ekonomi Syariah 2

Bapak – Ibu, dalam pemahaman saya ide mewujudkan komunitas ekonomi syariah pada dasarnya sebuah embrio untuk mewujudkan sebuah masyarakat madani dalam segmen spesifik, yaitu ekonomi. MES berpotensi besar membangun masyarakat itu, komunitas kita ini telah memiliki pengetahuan yang mumpuni dan terus dieksplorasi, memiliki cukup perangkat untuk secara bertahap mengaplikasikan prinsip-prinsip ekonomi syariah, dan yang terpenting kita insya Allah memiliki semangat dan komitmen yang lebih dari cukup untuk mencoba mewujudkan masyarakat yang berekonomi secara syariah.

Kita MES punya pakar-pakar pilihan yang mampu membimbing kita dalam amal-amal ekonomi. Kita punya praktisi-praktisi ekonomi yang memainkan peran melayani kebutuhan kita pada aktifitas ekonomi Islami. Kita punya anggota yang memiliki beragam latar belakang baik status ekonomi maupun pekerjaan, sangat memungkinkan MES menjadi komunitas percontohan dalam aplikasi ekonomi syariah dengan setiap aspek aplikasinya. Komunitas kita akan menjadi komunitas amal ekonomi. Semakin besar komunitas MES, maka akan semakin banyak masyarakat yang ikut mengaplikasikan ekonomi syariah. Dengan nature MES, yang bukan hanya ada di Jakarta tetapi juga di daerah-daerah, maka MES mampu membangun sentra-sentra komunitas yang mengaplikasikan ekonomi syariah di seluruh Indonesia.

Membangun komunitas ini tentu tidak melulu bicara tentang aplikasi-aplikasi ekonomi seperti aktifitas jual beli atau investasi. Tetapi memperkenalkan kepada masyarakat kesantunan-kesantunan prilaku ekonomi yang terinspirasi dari nilai-nilai akhlak Islam. Dengan akhlak Islam, komunitas akan lebih memiliki kepekaan terhadap kondisi ekonomi masyarakat (termasuk dalam lingkungan MES). Dengan akhlak Islami orang akan rela mengorbankan konsumsinya terhadap barang-barang sekunder demi membantu saudaranya yang membutuhkan. Interaksi ekonomi syariah menjadi lengkap, bukan hanya terfokus pada aktifitas komersil, tetapi juga pada interaksi atau pergaulan sosio-ekonomi. Dengan begitu nilai-nilai Islam; akidah, akhlak dan syariah, dapat secara menyeluruh kita wujudkan dalam wajah ekonomi.

Dengan terbangunnya komunitas ekonomi syariah, harapannya masalah-masalah kontraditif yang umum terjadi dalam pergaulan ekonomi tidak terjadi lagi. Kalau ingin sedikit detil dalam mengamati komunitas kita, terdapat banyak paradok dalam interaksi komunitas kita ini. Misalnya kondisi dimana adik-adik kita mahasiswa yang tergabung dalam FOSSEI harus mengalami “missing in action” dalam menyelesaikan studynya mendalami ekonomi (Islam) akibat ketidakmampuan membayar biaya kuliah, sementara pada ketika yang sama terdapat pula anggota MES yang membelanjakan uang yang jauh lebih besar untuk sekedar menjalani hobinya. Boleh jadi kondisi ini terjadi hanya karena ketidaksempurnaan informasi saja sehingga belum terbangun komunitas yang terbangun prinsip-prinsip dari ta’aruf, tafahum, ta’awun hingga takaful dalam ekonomi. Sekali lagi, kita MES, memiliki potensi besar untuk memberikan contoh seperti apa masyarakat (secara kolektif) menjalankan ekonomi syariah.

Terbangunnya komunitas yang mapan dalam informasi pasar, aktifitas ekonomi, dan lain sebagainya, boleh jadi akan membuat MES mampu memainkan peran dan berkontribusi dalam kondisi krisis saat ini, seperti mengeksplorasi kemampuan ekonomi diantara komunitas MES. Bahkan MES pun mampu memainkan perannya untuk berkontribusi dalam memboikot ekonomi produk-produk yang membantu pembantaian oleh Israel, dengan menyampaikan informasi produk apa saja yang harus diboikot dan produk (domestic) apa saja yang dapat dijadikan subtitusi.

Selasa, 06 Januari 2009

Logika Tolol dan Pandir


London - Infopalestina: “Kehendak Gerakan Hamas dan Perlawanan untuk membebaskan rakyat Palestina tidak akan hancur menghadapi kebiadaban Israel dan serangannya. Meskipun mereka memblokade kami di Gaza, yang menjadi penjara terbesar di dunia.” Demikian ditegaskan Kepala Biro Politik Hamas Khaled Misy’al kepada barat dalam wawancara dengan harian Inggris The Guardian, edisi Selasa (6/1). Dia juga menyatakan gerakannya siap untuk melakukan gencatan batu dengan Israel dengan persyaratan yang sama sebagaimana tuntutan sebelumnya. Namun setelah semua pasukan Israel mundur dari Jalur Gaza.

Kepada seluruh dunia, khususnya kepada Barat, Misy’al menjelaskan penderitaan yang dialami rakyat Palestina. Dia menegaskan “Sudah lebih 18 bulan terjadi blockade dart, laut dan udara terhadap satu setengah juta Palestina di dalam penjara terbesar di dunia. Tak seorangpun boleh keluarkan, bahkan pasien sekalipun.”

Setelah blockade ini, lanjutnya, “Terjadi serangan membabi-buta ke Gaza yang sudah menderita dari segala hal. Tanpa ampun, pesawat-pesawat tempur Israel membombardir segala sesuatu. Bangunan-bangunan pemerintah dihacurkan, masjid-masjid diluluh-lantakkan di atas para jama’ahnya, rumah sakit-rumah sakit dibombardir, sekolah-sekolah dan pasar-pasar diratakan di atas siswa dan orang-orang yang ada di dalamnya.”

Dia mengatakan, “Selama sepuluh hari agresi, sudha lebih dari 540 orang gugur dan sekitar 3000 orang terluka, sepertiganya adalah kaum wanita dan anak-anak. Ditambah lagi keluarga-keluarga yang seluruh anggotanya dilumatkan saat mereka sedang tidur.”
Gencatan Baru

Misy’al menegaskan bahwa gerakan Hamas bukanlah pihak yang bertanggung jawab atas berakhirnya gencatan senjata, di mana Hamas selalu komitmen selama 6 bulan masa gencatan. Meskipun Israel melanggarnya dengan serangan dari waktu ke waktu dan tetap gigih melanjutkan blockade yang mencekik Jalur Gaza sejak sekitar satu tengah tahun.

Misy’al menilai kebohongan klaim yang dilontarkan Israel bahwa roket-roket perlawanan yang ditembakkan ke pemukiman-pemukiman Israel adalah alasannya melancarkan agresi ke Gaza. “Tepi Barat sama sekali tidak menembakan satu roketpun selama gencatan. Meski demikian, Israel telah membunuh 50 orang hanya selama tahun 2008 kemarin. Belum lagi jumlah korban terluka yang terus bertambah. Israel juga memperluas koloni-koloni pemukiman Yahudi di Tepi Barat.”

Dia mengatakan, “Israel menikmati selama gencatan senjata. Sementara rakyat kami sama sekali tidak menikmati apa-apa selama gencatan.” Dan setelah gencatan berakhir, lanjut Misy’al, gerakan Hamas menyatakan kesiapannya melanjutkan gencatan baru yang menyeluruh. Mencakup pembebasan blockade dan pembukaan pelintasan-pelintasan Jalur Gaza khususnya Rafah. Namun ajakan kami itu tidak mendapatkan jawaban kecuali telinga-telinga yang tuli.”
Misy’al kembali menegaskan kesiapan gerakannya untuk melakukan gencata baru dengan syarat yang sama dengan sebelumnya. Bukan syarat-syarat yang didiktekan Israel. Dan ini tidak akan terjadi kecuali setelah semua pasukan Israel mundur dari Jalur Gaza.

Syarat-syarat yang dituntut Hamas untuk melaksanakan gencatan baru adalan pembebasan ribuan tahanan Palestina dari penjara Zionis Israel, penghentian permusuhan Israel yang berkelanjutan ke Jalur Gaza, pembebasan blockade, pembukaan pelintasan-pelintasan khususnya gerbang Rafah tanpa control Israel secara langsung maupun tidak langsung.
Misy’al mengatakan, “Sejatinya Israel menginginkan penghentian serangan dari satu pihak saja dan dia sendiri yang mengontrol rakyat Palestina. Sementara di sana tetap ada blockade, pelaparan, gempuran, pembunuhan, serangan dan perluasan pemukiman. Yang diinginkan Israel adalah agar korban menghentikan serangan.”

Kepala mereka yang menyerukan agar perlawanan menghentikan aksi-aksinya, Misy’al mengatakan, “Ini adalah logika tolol dan pandir. Mereka membebaskan agresor dan penjajah Israel yang bersenjata modern dan sangat mematikan dari tanggung jawab, sementara mereka mengecam korban, orang-orang yang dipenjara, yang mengalami serangan dan dirampas tanahnya.”

Misy’al mengaitkan antara awal tahun 2008 dan 2009. Bahwa di awal kedua tahun tersebut Israel melancarkan perang biadab terhadap orang-orang Palestina. Di tahun 2008, agresi Israel ke Jalur Gaza antara Januari dan Februari mengakibatkan lebih dari 140 warga Palestina di Jalur Gaza gugur. (seto)

Kesabaran dan Perjuangan

Ismail Haniyah pemimpin Hamas menyampaikan pesannya kepada semua manusia di dunia ini, bahwa apa yang terjadi di Gaza merupakan tontonan bagi mereka semua, tentang bentuk kesabaran dan kegigihan perjuangan penduduk Palestina. Mereka, para ibu, anak-anak, ulama dan seluruh penduduk Gaza tidak kemudian meratap-ratap meminta dunia untuk mengasihani mereka. Beberapa orang Ibu di jalan kota Gaza menunjukkan kehormatan dan harga dirinya, ketika mengatakan bahwa mereka sama sekali tidak takut dengan kondisi yang ada. Mereka 100% mendukung apa yang anak-anak muda mereka perjuangkan, membela tanah airnya.

Apa gunanya menahan-nahan suasana Gaza agar tidak ada pertempuran jika setiap harinya dalam waktu gencatan senjata, Yahudi laknat itu selalu mengambil nyawa putra-putra Palestina. Untuk apa melanjutkan gencatan senjata jika blokade perlahan-lahan membunuh mereka karena kelaparan, penyakit dan kerusuhan. Mereka tampil kedepan. Ibu-ibu Palestina dengan bangga mengatakan bahwa putra-putra mereka harus membebaskan tanah airnya. Tidak ada penyesalan, tidak ada pengingkaran, perjuangan harus dilakukan.

Pemimpin-pemimpin dunia Islam, kalian memalukan! Jika kalian pengecut, jangan kemudian halangi kami yang ingin bersatu dengan saudara kami disana. Husni Mubarak, kamu bertanggung jawab atas setiap tetes darah saudara Islammu di Gaza. Raja Abdullah, Jordanmu sepatutnya menjadi pintu gerbang gelombang bantuan baik tenaga maupun ekonomi. Presiden Asad, Siriamu seharusnya menjadi negara penyejuk dengan kekuatan militermu. Pemimpin negara Arab, bukankah pasukan militermu sewajarnya menjadi pasukan pertama yang memerangi Yahudi itu ketika kini saudara Gazamu telah syahid hampir 700 orang!?

Jika kalian tidak sanggup, seperti kata juru bicara Hamas Barhoum, maka diamlah! Saksikan saja perjuangan kami membela tanah air kami. Akhirat akan menjadi pengadilan yang paling tepat, mempertanggungjawabkan kelakuan kita saat ini.

Duhai Allah, kemenangan seperti apa yang Kau maksud bagi saudara kami disana, ketika saat inipun hampir-hampir kami semua yang menyaksikan dengan ketidakberdayaan merasa putus asa. Mendengar berita-berita penderitaan, melihat gambar-gambar kematian Gaza, betul-betul melantakkan semangat kami. Berikan kami harapan, semangat, jangan biarkan ketidaksabaran membuat kami berpaling dari-Mu. Sementara cobaan, ujian dan godaan dunia ditempat kami berdiri ini saja sudah begitu berat kami jalani.

Kebingungan atau Kebodohan

Lebih dari 40 penduduk Gaza yang mengungsi ke dua sekolah yang dikelola oleh United Nation (UN) menjadi korban penembakan tank-tank Israel. Brutal! Kesan pertama yang ada dibenak saya. Beberapa waktu lalu Yahudi ini meminta penduduk untuk meninggalkan rumah-rumahnya agar tidak terjebak dalam tembak menembak antara mereka dengan Hamas, namun mereka tembak tempat pengungsian, logika seperti apa lagi yang dibutuhkan, rasionalitas secanggih apa yang dapat membenarkan kebiadaban mereka ini.

Sementara pemimpin-pemimpin dunia seperti lumpuh akal sehatnya menyaksikan kebiadaban ini. Dan seperti biasa Amerika Serikat bersama sahabatnya yang setia Inggris sudah sejak dulu mendadak idiot jika sudah bicara tentang kelakuan anak asuh mereka,Israel. Saat ini betul-betul dunia kehilangan fokusnya dalam interaksi kemanusiaan. Yang saya lihat dengan jelas adalah detachment antara kebenaran dan kejahatan semakin mengkristal. Tuhan sedang memposisikan semuanya, untuk suatu waktu dimana pertarungan final antara kebenaran dan kejahatan itu akan terjadi.

Lihat kebingungan-kebingungan dunia jika tidak ingin dikatakan kebodohan, kerja-kerja sosial manusia yang lebih lantang suaranya membela kelangsungan hidup binatang dan benda-benda purba daripada krisis-krisis kemanusiaan. Lihat bagaimana pengeluaran yang melangit manusia pada hobi-hobi mereka dibandingkan bantuan-bantuan sosial kepada manusia lain.

Mungkin ini juga terjadi pada kita yang katanya dekat dengan Tuhan. Coba ingat-ingat kembali, lebih banyak mana topik-topik doa kita kepada Tuhan, topik tentang diri kita atau tentang orang lain. Boleh jadi yang rutin menjadi doa kita adalah permohonan lebih banyak rizki, mencapai karir yang mapan, mendapatkan gadis yang kita idamkan, perniagaan yang sukses, atau mendapatkan anak-anak yang cantik.

Tanpa mengurangi concern terhadap pentingnya konten-konten doa itu, namun perlu juga diperhatikan bagaimana perhatian manusia terhadap manusia lain dilihat dari doa mereka. Apalagi jika ternyata secara fisik seseorang sulit untuk dinilai care dengan manusia lain. Maknanya rasa individualistic ternyata wujud dalam aktifitas yang katanya shaleh.

Senin, 05 Januari 2009

mari lakukan apa yang kita mampu

Membaca dan menyaksikan kekejaman sekaligus kebodohan bangsa yahudi hari demi hari, pantaslah nasibnya telah digariskan jauh sebelum takdir itu akan terjadi. Tidak tanggung-tanggung disebutkan bahwa ternyata yang emosional bukan hanya manusia tetapi semua benda/makhluk alam. Nabi kita pernah berujar; tidak akan datang kiamat sebelum kalian kaum muslimin memerangi yahudi sampai-sampai batu akan memberitahukan persembunyian mereka, keuali pohon gorkod, karena pohon itu pohon yahudi.

Pembantaian demi pembantaian oleh yahudi, akan sampai pada puncaknya yaitu pemusnahan mereka (yahudi) sebagai bangsa. Oleh sebab itu, dibalik kesedihan dan ketidakberdayaan saya melihat pemandangan ini, ada harapan perang ini berlanjut pada perwujudan takdir akhir zaman itu, takdir pemusnahan mereka. Geram sudah sampai di ubun-ubun, tak ada yang mampu membuat saya bergairah dalam melakukan apapun kecuali khabar-khabar kemenangan saudaraku pejuang-pejuang Palestina.

Teringat dengan jawabanku sendiri tentang semangat melakukan sesuatu ini:

akhi, banyak yang bisa dilakukan. jangan nilai "berkontribusi" dari kehadiran kita disana. kalau tidak bisa menyumbang banyak dana, kan bisa melakukan ajakan-ajakan kepada sebanyak mungkin orang untuk menyumbang, jika terkumpul banyak dana bukankah itu dinilai hasil kontribusi kita.

jika kita bisa berdoa, ajak sebanyak mungkin orang berdoa, maka akan lebih banyak lagi energi doa yang membuat langit bergetar dan memberikan takdir-takdir baiknya.

jika kita sudah peduli, ajak sebanyak mungkin orang untuk peduli, dari banyak orang yang peduli mungkin akan banyak lagi ide-ide lain seperti apa bentuk berkontribusi selain dana dan doa.

Mari saudaraku lakukan apa yang kita mampu...

wallahu a'lam

Masyarakat Ekonomi Syariah

Teringat saya dengan komentar seorang kawan yang melihat pengurus MES begitu banyak. Apa tidak membuat organisasi sulit untuk efisien? Atau organisasi hanya sekedar mengakomodasi sebanyak mungkin kepentingan termasuk tokoh-tokohnya? Kalau begitu bagaimana organisasi ini mampu mencapai tujuan dan menjalankan fungsinya, kalau untuk koordinasi saja sulitnya mempertemukan mereka semua?

Akhir-akhir ini saya pun banyak merenung tentang hal ini. Saya mengenal organisasi ini awal tahun 2000 lalu melalui milis. Karena memang milislah yang menjadi jantung sekaligus nafas organisasi ini. Banyak sudah yang didapatkan oleh anggotanya, terutama forum-forum diskusi virtual yang melibatkan banyak anggota. Saya sendiri tidak tahu persis berapa anggota MES, angkanya kalau tidak salah telah mencapai ratusan.

Terus mencermati dan juga bersemangat memberikan kontribusi, saya berfikir, mungkin ada perspektif lain dalam memandang MES ini. Saya kini lebih tertarik melihat MES bukan sebagai organisasi konvensional (lazimnya lembaga nirlaba), tetapi sebagai komunitas tertentu yang bertujuan mengaplikasikan prinsip-prinsip ekonomi syariah dalam aktifitas sehari-hari. Melihat MES sebagai sebuah komunitas tentu berbeda dengan menyikapi MES sebagai organisasi.

Berlandaskan perspektif ini (MES sebagai Komunitas), maka sudah selayaknya anggota MES semakin banyak dan membesar. Tetapi membesar untuk apa? Pertanyaan ini sangat krusial jawabannya karena ia akan membedakan proses interaksi dan aktifitasnya dengan perspektif sebelumnya (MES sebagai organisasi). Secara sederhana komunitas ekonomi syariah membesar maka sepatutnya aplikasi ekonomi syariah semakin memasyarakat.

Artinya aplikasi ekonomi syariah bukan hanya untuk disosialisasikan pada masyarakat diluar MES tetapi sepatutnya dipastikan terlebih dahulu secara detil aplikasi ekonomi syariah diaplikasikan secara konsisten oleh anggota komunitas MES. Dengan begitu, MES pertama kali harus menjadi wadah eksperimen atau pilot project dari aplikasi-aplikasi ekonomi syariah.

Misalnya. di dalam komunitas MES sebaiknya secara mapan mekanisme zakat telah teraplikasikan, jejaring aplikasi sosial, ta'awun hingga takaful (bukan bermakna asuransi) antara anggota telah terwujud. MES jangan terkesan hanya kumpulan anggota yang relatif tergolong muzakki tapi tidak jelas apakah mereka menunaikan kewajiban membayar zakatnya. MES sepatutnya komunitas lengkap dimana mekanisme tolong menolong (ta'awun) dan saling menanggung (takaful) terwujud. Maknanya komunitas MES tidak eksklusif berisi para eksekutif muda dan akademisi tetapi juga masyarakat marginal yang juga semangat beraktifitas sesuai dengan syariah.

Pada aspek konsumsi, komunitas ini mampu menjaga prilaku konsumsinya pada barang-barang yang halal, sehingga informasi barang dan jasa yang halal haruslah terus ter-update dalam komunitas ini. Bahkan dalam kondisi krisis seperti sekarang ini komunitas MES mampu menggerakkan kampanye penggunaan barang lokal/domestik dengan nilai tambah berupa pertimbangan kehalalan.

Aspek konsumsi bahkan dapat dilengkapi dengan interaksi syariah di sisi produksi, dimana anggota komunitas bisa saling tukar menukar informasi tentang usaha, kerjasama investasi dan lain sebagainya. Bukankah aktifitas utama ekonomi syariah yang berbasis bagi hasil membutuhkan pre-requisite utama seperti understanding business & partners? dan bukankah komunitas MES sepatutnya mampu menjadi komunitas yang menjalankan itu, mencontohkan dan menularkan pengalaman ini.

Dengan begitu komunitas MES betul-betul menjadi komunitas panutan dalam berinteraksi ekonomi. Menggunakan perspektif dan pendekatan komunitas ini, tentu aktifitas MES sepatutnya konsentrasi pada pemberdayaan anggotanya yang memang telah ratusan ini. Di milis lebih banyak anggota yang silent daripada yang aktif berdiskusi, padahal menggunakan pendekatan komunitas ini semua anggota akan terberdayakan dan diharapkan perannya dalam mem-pilot projeck-kan ekonomi syariah dalam MES.

Dengan demikian, MES tidak terkesan hanya menjadi wadah para akademisi dan praktisi yang komunitasnya hidup hanya oleh diskusi dan diskusi. MES harus juga berubah tidak hanya sekedar forum diskusi (majelis ilmu) tetapi menjadi forum (komunitas) amal. MES harus mampu menunjukkan seperti apa masyarakat yang mengaplikasikan nilai-nilai ekonomi syariah itu sebenarnya, yaitu masyarakat yang berekonomi secara syariah. Sehingga pada gilirannya sosialisasi akan mudah dilakukan (it goes without saying).

Dibutuhkan komitmen menjalankan ini, dibutuhkan rasa saling percaya dan itu tentu harus dimulai dengan ta'aruf (berkenalan), sampai sekarang pun saya masih belum kenal siapa saja anggota MES atau bahkan pengurus MES. Tetapi bukan tidak mungkin suatu saat masyarakat itu bisa terwujud. Masyarakat yang aktif secara ekonomi, muzakki yang selalu membantu mustahiknya, masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral islam dalam prilaku ekonominya, mengaplikasikan secara konsisten ketentuan-ketentuan syariah dalam aktifitas ekonomi (produksi, konsumsi dan distribusi). Mari kita wujudkan di komunitas kita ini dulu, di MES.

Wallahu a'lam bishawab

ali sakti
anggota Departemen Kajian dan
Pemikiran Ekonomi Islam
Masyarakat Ekonomi Syariah

Minggu, 04 Januari 2009

Ingin Pahala Jihad?

Hadits hari ini :

“Barangsiapa memberi perlengkapan bagi seorang yang berjihad di jalan Allah maka dia terhitung ikut berjihad di jalan Allah dan barangsiapa ikut memenuhi kebutuhan keluarga (menyantuni) orang yang berjihad maka dia terhitung ikut berjihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari)

Salurkan donasi anda utk solidaritas Palestina melalui rekening :
KISPA (KOMITE INDONESIA UNTUK SOLIDARITAS PALESTINA)
http://www.kispa. org/
Bank Muammalat Indonesia (BMI)
no rek 311.01856.22 an Nurdin QQ KISPA

KNRP ( KOMITE NASIONAL UNTUK RAKYAT PALESTINA )
http://www.knrp. or.id/
BCA cab jatinegara barat
No. Rek 7600325099
a.n. Komnas Untuk Rakyat Palestina

2 Serdadu Zionis Ditawan Mujahid Al-Qossam di Hari Pertama Perang Darat


Gaza-Infopalestina : Brigade Izzuddin Al-Qossam, sayap militer gerakan Hamas berhasil menangkap dua serdadu Zionis yang belum diketahui pangkatnya, pada hari pertama serangan darat Israel Sabtu (3/1).

Sumber informasi yang melansir berita dari Hamas menyebutkan, para muajhid Al-Qossam berhasil menangkap dua serdadu Zionis di wilayah Jabal Rais, sebelah Timur kotaGaza. Keduanya kini ditahan di tempat yang aman jauh dari pertempuran.

Sejumlah media menyebutkan, pasukan Israel menyatakan kehilangan lebih dari satu serdadunya di wilayah Rais. Sumber Zionis mengakui pihaknya kehilangan tentaranya saat ia berbicara dengan salah satu anggotanya di Jabal Rais.

Di sebutkan, brigade Izuddin Al-Qossam mengintai pasukan khusus Zionis di sebelah timur Gaza dan berhasil meledakan beberapa konvoi pasukan Zionis. Akibatnya sejumlah mereka terbunuh dan lainya luka-luka.

Pemimpin Al-Qossam mengatakan, “tunggulah kejuatan besar lagi”. Namun juru bicara Al-Qossam, Abu Ubaidah menegaskan tidak akan memberikan informasi gratis tentang serdadu yang tertangkap tersebut. Ia mengatakan, rakyat Palestina akan mendengar kejutan terbaru di masa-masa yang akan datang. Jumlah yang terbunuh di kalangan tentara Israel lebih banyak dari jumlah para syuhada di kalangan mujahid al-Qossam.

Dalam pernyataan khususnya, Abu Ubaidah mengatakan, banyak sekali serdadu Israel yang bodoh, memasuki Gaza dengan teknik seperti ini. Sementara kami sudah terbiasa dengan teknik seperti itu. Zionis Israel telah terjebak, memasuki wilayah yang kosong, mereka meroketi rumah-rumah yang telah ditinggalkan pemiliknya, sementara mereka berupaya menjauh dari serangan mujahidin.

“Baru setengah jam kami memasuki perang darat, kami telah berhasil meledakan sejumlah pasukan Israel. Kami mendengarkan lewat pesawat radio mereka, bahwa pasukan Israel telah kehilangan 5 serdadunya dan 20 lainya luka-luka. Jika mereka terus melanjutkan operasinya, maka akan semakin banyak teman bagi Shalit yang telah ditawan sebelumnya oleh mujahid Al-Qossam. Dan jika mereka menghentikan operasinya saat ini, maka ditangan perlawanan sudah ada tiga tentara zionis yang tertawan. Padahal satu saja tawanan di tangan perlawanan, tidak bisa dibebaskan oleh Israel, walau sudah banyak upaya mereka untuk membebaskanya. Mereka pun tidak dapat mengetahui keberadaanya.

Sementara itu, Ketua Biro Politik Hamas, Kholid Misy’al telah mengingatkan serdadu Israel sebelum mereka masuk Gaza. Jika Israel tetap melakukan tindakan bodohnya, maka mereka akan terbunuh, terluka atau tertawan. Maka akan semakin banyak “Shalit”-Shalit lainya.
Terkait dengan ini, sejumlah faski perlawanan terutama Al-Qossam, telah melatih anggotanya beberapa bulan yang lalu, tentang bagaimana menculik serdadu Israel dalam pertempuran mereka. (asy)

Kepada Diriku, Anda dan Kita Semua

Langit malam ini terasa lain, tak ada awan sedikitpun. Bintang dan bulan jelas dengan cahaya dan posisinya di sana. Saya sedikit tergelitik untuk bertanya "ada apa ini?" Teringat terus saya dengan kondisi saudaraku di Gaza, semoga ini pertanda penghuni langit betul-betul akan turun memenuhi Gaza, memenuhi belahan bumi, dimana putra-putra Islam tengah sibuk berpeluh dengan kerja-kerja Jihad dan Dakwah.

Semoga ini menjadi pertanda bahwa penghuni langit tengah menyambut zaman kemenangan Islam kembali. Seruan yang keras dan jelas bagi siapa saja. Ini penegasan bagi mereka yang telah ada di barisan terdepan perjuangan Islam dalam semua bentuknya. Inipun merupakan peringatan bagi mereka yang masih sibuk dengan kemegahan dan kehinaan dunia, tetaplah anda di sana atau bergabung dengan barisan kebenaran.

Duhai diri, lihatlah di sana, di balik ledakan gumpalan api dan asap bekas mesiu, telah terbang ruh-ruh manusia mulia menuju Tuhannya, bertemu dengan manusia shaleh terdahulu dan mendapat jamuan istimewa dari para penghuni langit yang memang telah lama menunggu. Tak ingin kah kamu seperti mereka? Kamu pikir mereka yang jasadnya berhamburan akibat bom itu terhina? padahal mereka mendapat jemputan istimewa dari Tuhannya, mereka yang tengah sujud langsung berjumpa dengan Tuhan yang dia sembah, mereka yang puasa disediakan jamuan buka di sisi-Nya, mereka yang tengah lelap tertidur harus bangkit dari tidurnya dengan malaikat-malaikat suci disisi mereka.

Duhai diri, masihkah kamu merasa beruntung di dunia ini? masihkah kamu pantas mengucap syukur karena kamu ada di tanah yang aman dan tentram? Duhai diri, bukan matamu yang harus dibuka, tapi hatimu, lihat dengan hati, lihat dengan kacamata cinta dan kerinduan pada syurga, maka engkau akan lihat apa yang sedang terjadi di sana. Kalau sudah begitu, kamu pasti akan bersedia mengorbankan apapun untuk menuju kesana, atau setidaknya iri dengan apa yang didapatkan orang-orang Gaza.

Kepada anda dimana saja anda berada, dimanakah hatimu? sedang apa kamu? Di Gaza tengah dibuka pintu syurga di sana, sementara kita berlari menjauh darinya bahkan dengan senyuman canda tawa.

Perlawanan Pukul Balik, 5 Israel Tewas dan 29 Luka-luka



Gaza – Infopalestina: Gerakan Hamas menyampaikan kabar kepada bangsa Arab dan Islam tentang tewas dan lukanya puluhan serdadu Israel yang berusaha merangsek ke Jalur Gaza melalui darat Sabtu malam (3/1) setelah delapan hari menyerang Jalur Gaza bertubi-tubi melalui udara.

Muhamma Nazzal, anggota biro politik Hamas menegaskan dalam pernyataan di TV bahwa informasi yang diterima Hamas bahwa adalah sejumlah besar pasukan Israel tewas dan luka-luka ketika pertamai melakukan serangan darat ke Jalur Gaza. Pimpinan Hamas ini menegaskan bahwa perang di tiga titik darat perbatasan Gaza oleh Israel menghadapi perlawanan sengit dari perlawanan Palestina. Faksi-faksi perlawanan Palestina sudah siap menghadapi serbuan darat Israel ke Jalur Gaza.

Sejumlah media Israel menyebutkan bahwa lima serdadu Israel tewas dan lebih dari 29 dari mereka luka-luka dalam sebuah peristiwa ledakan besar di perkampungan Zaitun utara Jalur Gaza. Perlawanan Palestina menyebutkan bahwa ledakan itu dari sebuah bom milik mereka seberat 50 kg.

Mengawali serangan darat Israel, Batalion Izzudin Al-Qassam menyerukan kepada pejuang Palestina untuk memberbanyak doa dalam menghadapi serangan Israel. Mereka mengancam Israel akan memberikan nasib sulit. Al-Qassam menegaskan bahwa Israel mulai mendekat perangkat darat yang dipasang oleh perlawanan Palestina.

Al-Qassam juga menegaskan bahwa mereka membutuhkan doa dari warga Palestina untuk perlawan agar mampu memukul mundur pasukan Israel dair Jalur Gaza. Warga Jalur Gaza di kampung Zaitun menegaskan bahwa perang antara perlawanan Palestina dan Israel berlangsung sangat sengit. Meski pasukan Israel dilengkapi dengan senjata lengkap dan dikawal oleh pesawat udara dan bom cahaya namun pasukan darat Israel tidak bisa maju karena perlawanan pejuang Palestina yang begitu sengit. (bn-bsyr)

Sabtu, 03 Januari 2009

Serangan Darat Israel Mulai! Anda ada Dimana?

Allahummansur Mujahidina fi Gaza
Allahummansur Mujahidina fi Gaza
Allahummansur Mujahidina fi Gaza

Jam 2 pagi tadi saya terbangun di depat TV yang sengaja saya tidak matikan pada tayangan Aljazeera. Begitu sadar, saya tahu kondisi saudaraku di Gaza telah meningkat lebih jauh, Israel melakukan serangan daratnya. Disebutkan mereka telah memobilisasi 10 ribu tentaranya untuk menyerang Gaza. Sejauh ini tak ada yang bisa aku lakukan kecuali terus menyisihkan dana dan mengajak sebanyak mungkin orang lain untuk menggalang dana. Sementara di sela-selanya, doa di atas itu yang berulang kali keluar dari lisanku.

18 bulan Gaza di blokade, diembargo listrik, bantuan medis, jalur transportasi, dan lain-lain. Ketika rasa kemarahan mereka meledak dengan melontarkan roket, tidak ada ampun Yahudi membalas dengan hujan Bom dan serangan darat yang mematikan dan melukai lebih dari 3000 orang. Inikah yang mereka katakan tindakan difensif, tindakan membela diri.

Saya coba kumpulkan kesadaran bahwa ini juga skenario Allah SWT, ini bukan tanpa hikmah. Saya mulai berkira-kira, mungkin ini waktunya, waktu untuk menuntaskan semua, waktu untuk memulai apa yang sudah menjadi amanah kita putra-putra Islam akhir Zaman. Allah SWT memberikan pesan jelas untuk semakin mendefinisikan dan mengarahkan tujuan perjuangan Islam yang selama ini sudah kita lakukan. PALESTINA HARUS MERDEKA!!!

Kemerdekaan mereka adalah pintu kemenangan Islam disudut dunia yang lain. Oleh sebab itu mungkin sudah waktunya kita lebih perjelas posisi kita. Kesombongan peradaban Kuffar yang dipimpin Amerika dengan pelaksana setianya sang jagal Israel, sudah ada di puncaknya.

Mari saudaraku, bangkit, bangkit buang semua kerja sia-sia, urusan-urusan yang tidak penting, konsentrasi mengusung Islam. Karena boleh jadi inilah jalan satu-satunya agar Allah SWT menyelamatkan dan mengampuni kita dari kemaksiatan yang telah sehari-hari kita lakukan. Jangan takut dengan kekuatan mereka, karena yakinlah dibelakang kita ada Dzat yang sangat berkuasa, yaitu Allah yang Maha Besar dab Perkasa. Dia janjikan "10 kita yang beriman dan sabar mampu mengalahkan 100 mereka yang kuffar". 1000 kita yang beriman dan sabar tentu akan mengalahkan mampu mengalahkan 10.000 mereka yang kuffar bukan?

Siapkan semuanya saudaraku, berkumpullah selalu dengan orang-orang yang shaleh atau setidaknya berkeinginan untuk menjadi shaleh. Temukan-majelis-majelisnya, majelis ilmu dan ukhuwwah. Majelis yang akan menguatkan hati dan langkah.

Jumat, 02 Januari 2009

Ekonomi Gaza

Pada tulisan ini saya bukan ingin memberikan informasi tentang kondisi terkini perekonomian Gaza tetapi lebih ingin menganalisis seperti apa perekonomian berjalan dalam situasi Gaza beberapa waktu belakangan ini. Gaza daerah yang luasnya lebih kecil dari Jakarta Selatan, lebar 400 meter dan panjang 10 km dengan populasi 1,5 juta, cukup mengejutkan mampu menjalankan ekonomi dalam kondisi embargo panjang Israel.

Kondisi seperti itu membuat Gaza menjadi fenomena menarik untuk diamati menggunakan kaca mata ekonomi. Beberapa kali di visualkan oleh beberapa TV internasional, ternyata infus ekonomi yang menjaga nafas ekonomi Gaza setidaknya ada dua faktor, pertama faktor aktifitas penyeludupan barang-barang kebutuhan melalui terowongan-terowongan di wilayah Rafah, perbatasan antara Gaza dan Mesir. Jumlah terowongan itu konon mencapai ratusan. Jikapun berhasil diketahui oleh Israel dan dihancurkan menggunakan bom, dalam 20 hari para pedagang mampu memperbaiki dan menjalankan aktifitas rutinnya kembali.

Kedua, faktor bantuan dana-dana sosial dari berbagai lembaga dan baik LSM maupun pemerintah negara lain, yang terus menjaga agar purchasing power tetap ada dimiliki penduduk Gaza. Penyediaan dana ini bermakna memelihara salah satu mesin dari dua mesin ekonomi, yaitu kekuatan demand. Dalam teori ekonomi Islam kita tahu, ketika sektor publik (government sector) gagal mengatasi ketidakmampuan pasar (private sector), maka sektor sosial akan memainkan perannya dalam menjaga ketersedian barang dan jasa (production possibility frontier) dalam melayani kebutuhan masyarakat.

Mekanisme self healing ini berlangsung dengan lebih baik dalam ekonomi Islam untuk memastikan ekonomi masih memiliki nafas melayani masyarakat. Menjaga agar kebutuhan mereka tertunaikan sehingga dengan leluasa mereka tetap mampu menyisihkan waktu regulernya beribadah kepada Allah SWT. wallahu a'lam.

Kepada Kalian yang Bisu dan Tak Mampu

Geram rasanya melihat mereka orang-orang Islam yang sedikitpun tidak memiliki kegelisahan, ketidakpedulian atau bahkan menikam dari belakang terhadap upaya membantu dan membebaskan Paletina. Bukan lisan yang menyemangati perjuangan, tetapi malah memadamkan semangat dan mencari dalih bahwa kenikmatan dunia ini lebih bantas menyibukkan diri dia dan kita.

Kalimat Fauzi Barhum juru bicara Hamas dibawah ini, mungkin sangat mewakili rasa geram yang semakin menekan dada.

“Kami katakan kepada siapa saja yang tidak menghendaki pembebasan Gaza atau pihak-pihak yang tidak menginginkan Hamas menang, jika kalian tidak bisa berbuat sesuatu untuk rakyat Palestina, maka diamlah !!. karena kami mampu melindungi rakyat kami dan membela tanah air kami !!