Ulasan berikut ini singkatnya untuk menjawab pertanyaan pada judul diatas; Mengapa Krisis Keuangan Amerika Berbahaya? Mengapa? Sampai-sampai Bush sendiri mengingatkan para anggota Kongres bahwa jika bailout program tidak disetujui, maka perekonomian Amerika diambang kehancuran. Bukankah krisis itu sepatutnya terisolasi di lingkungan keuangan? Mengapa harus mengancam seluruh system perekonomian?
Runtuhnya system keuangan betul akan menghancurkan perekonomian raksasa Amerika, tak peduli seberapa besar perekonomian itu. Kata kuncinya ada pada gurita credit system di perekonomian Amerika (ingat kasus awal krisis ini, sub-prime mortgage). Aplikasi keuangan; perbankan, mortgage, asuransi, reksadana, pasar modal, pasar komoditi, pasar derivative, berikut dengan baragam variatifnya produk masing-masing aplikasi telah menghubungkaitkan semua unit usaha di Amerika. Hubungan itu bukan lagi hubungan transaksi dan relasi bisnis tetapi sudah menjelma menjadi hubungan saling bergantung. Sentiment negative pada satu aplikasi keuangan tentu akan memberikan pengaruh pada semua aplikasi.
Prinsip bahwa sejumlah uang pasti akan memberikan keuntungan telah menghantarkan setiap unit bisnis Amerika pada manajemen likuiditas yang membuat mereka memandang industri keuangan sebagai alat; how makemoney more money. Dengan demikian atas alasan pengelolaan likuiditas, pengelolaan risiko dan tentu saja alas an orientasi profit, hampir semua unit bisnis melakukan “penempatan” di sector keuangan. Bisa dibayangkan berapa jumlah uang beredar yang akhirnya terkonsentrasi dalam sector keuangan. Ketimpangan sector riil dan keuangan menjadi konsekwensi logis.
Sejatinya return yang dijanjikan dalam sector keuangan berhulu pada aktifitas produktif sector riil, seperti misalnya return bagi bank berasal dari margin bunga dan pendapatan jasa yang berasal dari sector riil. Namun apa yang terjadi jika uang beredar yang semakin terkonsentrasi (money whirlpool) dijanjikan bunga sementara sector riilnya semakin kerdil akibat uang beredar yang menetes ke sector ini semakin menyusut. Rasio volume transaksi keuangan dan riil jika semakin besar, maka akan tiba pada tingkat tertentu yang mengakibatkan ekonomi guncang. Guncang yang pada dasarnya karena margin bunga dan pendapatan jasa (sector riil) semakin dilampaui oleh kewajibannya di sector keuangan.
Ketika krisis tersebut belangsung kuat dan lama, tentu saja akan mempengaruhi kemampuan produksi unit bisnis yang meletakkan likuiditasnya di lembaga-lembaga keuangan. Ketika lembaga keuangan banyak yang failure, maka nasabah mereka dari kalangan unit bisnis akan terkendala operasionalnya, karena lembaga keuangan tidak mampu melayani kewajibannya menyediakan likuiditas yang cukup, sesuai dengan kesepakatan.Dan program bailout, hakikatnya menambal ketidakmampuan lembaga keuangan.
Banyak ekonom Amerika sendiri menyangsikan apakan program bailout ini mampu mengembalikan performa ekonomi Amerika seperti sedia kala atau bahkan menghentikan laju krisis menuju resesi ekonomi. Meskipun mayoritas ekonom tersebut menyetujui bahwa pemerintah memang tidak memiliki pilihan apapun kecuali menghadang krisis ini dengan bailout. Keyakinan pada satu system yang memang harus dibayar mahal…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar