bagaimana dengan ekonomi islam pak ali? apakah akan tetap menjadi penonton diluar arena pertandingan??
harapannya madzhab baru yang muncul dan mulai dilirik konsepsinya adalah Ekonomi Islam, walaupun tak penting namanya untuk saat ini. dalam jangka pendek diharapkan ekonom barat terinspirasi oleh mekanisme ekonomi yang digerakkan oleh produktifitas real dengan prilaku ekonomi yang lebih bermoral. arah itu sudah terlihat kok, didahului oleh artikel Rational Fool-nya Amartya Sen tahun 70-an. dan kini ada angin segar yang diusung oleh Joseph E Stiglitz (bahkan sudah ada yang menisbahkan madzhab tersendiri bagi pemikiran beliau, Stiglitzian!!). silakan baca buku beliau "towards a new paradigm of monetary system", "Roaring Nineties" atau yang paling fenomenon "Globalization and its discontents".
Rational Fool menawarkan paradigma baru prilaku ekonomi yang mengedepankan Simpati dan Empati, meskipun pemikiran Sen ini "mandeg" karena tak ada tools yang practicable yang tersedia di ranah kapitalisme ingat memang Moral sudah ditendang jauh-jauh hari sebelum bangunan ekonomi kapitalisme sudah se-complicated seperti sekarang ini - lihat Principles of Economics-nya Marshall atau Ulasan Herbert Spencer terhadap tulisannya Adam Smith di Thoery of Moral Sentiment.
sementara itu Stiglitzian mengusung isu kerancuan peradigma keseimbangan umum ekonomi, bubble economics, greedy behavior dan inkonsistensi dalam penerapan teori-teori ekonomi. (meskipun ini (isu stiglitz) menjadi sangat usang kalo kita lihat tulisan-tulisan yang sudah dikeluarkan oleh begawan kita Umer Chapra).
akan muncul mekanisme-mekanisme ekonomi (dan memang harus kita upayakan untuk muncul) yang inspirasinya dari Islam. akan muncul mekanisme keuangan/perbankan yang mengedepankan risk sharing instead of risk transfer (interest rate concept), akan muncul pajak yang berkarakteristik zakat yang definitif penggunannya untuk apa (meskipun namanya tetap pajak). akan muncul teori-teori filantropis yang mengedepankan isu ramah lingkungan dan sosial dengan nilai-nilai ukhuwah dan tausiyah (meskipun menggunakan nama CSR dan Humanity). ini jangka pendek Pak.
dalam jangka panjang, harapannya Islam akan tegak dengan wajah aslinya dengan semua bentuk dan dimensi baik di ekonomi, politik, hukum, budaya, dan lain-lain. tapi semua tergantung kesiapan jumlah manusia2 beriman (berilmu) dan sabar bukan?! seperti janji Allah di Al Baqarah: 10/20/100 kamu yang beriman dan sabar akan mengalahkan 100/200/1000 mereka yang Kafir.
jadi mari kita wujudkan manusia2 itu dulu Pak Jaka, di kelas-kelas yang kita pegang, ditaklim-taklim yang kita ada didalamnya, di keluarga-keluarga yang memang menjadi amanah kita. kita wujudkan manusia yang cerdas secara akal, ruhiyah dan fisknya... meskipun boleh jadi kita bukanlah termasuk pasukan yang akan merasakan kemenangan nanti....
finally, saya yakin Pak Jaka, disamping semua motor dakwah dalam gerbong ekonomi ini sedang berjalan membesarkan dirinya, diluar sana Allah sedang skenariokan pembersihan jalan bagi gerbong dakwah. tapi pembersihan tersebut pun sejatinya karena memang sistem raksasa didepan kita ini memang rapuh dan sudah sampai usianya.
bismillah Pak
1 komentar:
Nice post pak. Semoga negara barat dan zionis melek, bahwa sistem ekonomi Islam much..much better then capitalism :D
Posting Komentar