Selasa, 08 Desember 2009

Gaya Hidup


Subuh tadi selepas shalat, terlintas dalam fikiran saya tentang kelaziman prilaku kebanyakan orang khususnya para profesional muda. Budaya akrab dengan handphone telah menjadi rutinitas mereka baik saat sibuk maupun ketika mereka sendirian. Lihat saja dipinggir-pinggir jalan, di dalam bus, di meja kantornya, di belakang stir mobilnya, di halte bis, di mana-mana, semua asyik utak-utik handphone mereka. Budaya modern ini 10 – 15 tahun yang lalu tidak pernah ada. Mengapa ini pantas untuk dibahas?

Kepedulian saya adalah budaya semisal itu yang menghinggapi profesional muda dikhawatirkan mengikis waktu-waktu kesadaran kita untuk fokus pada kebaikan. Gaya hidup lepas kantor, berpakaian, pergaulan, menyantap makanan dan lain sebagainya disekitar kita, menyadarkan semua bahwa gaya materialisme semakin kental saja.

Gaya perlente, intelek, tidak kampungan, modern, cenderung membuat orang mengkhianati keadaan atau kondisi dirinya. Demi menampilkan gaya hidup modern seperti itu, akhirnya orang menampilkan dirinya secara artificial, penampilan yang mereka paksakan mengikuti tuntutan budaya. Bukan penampilan jujur tentang dan bagaimana dirinya.

Pada satu sisi gaya hidup ini membuat orang tidak peduli dengan sesama. Orang-orang semakin asyik dengan diri dan dunianya sendiri. Fasilitas-fasilitas hidup modern bukan menjadi alat bantu untuk semakin fokus dengan kebaikan, tetapi semakin melalaikan mereka dari kewajibannya bukan hanya kewajiban sebagai hamba Tuhan tetapi juga kewajibannya sebagai khalifah alam semesta.

Gaya dan fasilitas hidup bahkan mengalihkan mereka dari kemuliaan dan kehormatan yang Tuhan ingin sematkan di dada-dada mereka. Ironisnya, merekalah yang secara sengaja “menolak” kemuliaan dan kehormatan itu demi memilih gaya hidup modern yang mengangkat status sosial mereka di mata manusia yang lain.

Pada sisi yang lain, gaya ini mengaburkan gaya dan budaya hidup Islam yang sepatutnya dihidupkan. Nah. Inilah inti yang ingin saya sampaikan pada tulisan ini. Saya ingin mengajak saudara-saudaraku para profesional muda muslim yang lain untuk mengenali gaya-gaya hidup Islam dan kemudian menjadikannya budaya modern. Mari kita berikan pengenalan dan ketauladanan gaya hidup yang sebenarnya.

Islam memberikan tuntunan bagaimana makan, belanja, memperlakukan harta, berpakaian, bergaul, dan semua sisi hidup dan kehidupan. Contoh-contoh dari para Sahabat Nabi dan orang-orang shelh terdahulu menjadi referensi yang pertama dan utama bagi kita dalam menghidupkan budaya-budaya hidup Islam. Sebuah keistimewaan bagi kita, ketika semua orang sedang mabuk dengan dunia, kita maju untuk tampil berbeda. Kita tampil dengan Islam dan budayanya. Perjuangan ini tentu sangat berat, selain berat oleh tantangan luar, kita juga pasti menghadapi tantangan dari nafsu dan keinginan-keinginan pribadi. Tapi percayalah, disitulah letak keistimewaan perjuangan ini. Keistimewaannya ada pada perjuangan dan pengorbanan. Bismillah.

Tidak ada komentar: