siapa aku
mau tahu berapa banyak kebaikanku?
ia laksana telaga yang merasa seperti samudra
mau tahu seperti apa keburukanku?
ia mengira seperti setetes embun padahal seluas alam semesta
bianglala di cakrawala hidupku, tapi tak kulihat warnanya
air telah melepaskan dahagaku, tapi tak kurasa segarnya
mau tahu siapa aku?
aku yang tahu syurga diujung jalan
tapi dengan sadar melangkah mundur ke neraka
13 Oktober 2007, 22:15 WITA, Balikpapan
siapa aku (2)
Ingin kubelah langit dengan kata-kata
kuaduk-aduk bintang dengan kalimat-kalimat sastra
Tidak ada yang kucari kecuali satu saja
Sekedar takdir masa depan yang tak kutahu apa
Aku ini pelamun bukan pujangga
Tapal batas pelamun sejauh batas yang pernah ada
Sementara batas pujangga sepanjang goresan pena pada kata
Sehingga pelamun bukanlah pujangga
Beda pelamun dan pujangga laksana imajinasi dan sastra
Tetapi dunia mereka sama, dunia para perenung dan penyendiri
Aku bukan pujangga karena aku tidak suka mempermainkan kata
Aku hanya pelamun yang mencari kata untuk diri dan sepi
14 Oktober 2007, 12:00 WITA, Balikpapan
siapa aku (3)
Hening di sana sepi di sini
Seluas-luas bumi ingin kucari
Karena dengan hening kunikmati dunia
Oleh sebab sepi kudapatkan bahagia
Aku tidak pernah bermimpi
Semua mimpiku sudah menjadi imajinasi
Aku pun tak memiliki cinta untuk dijadikan obsesi
Karena kutahu bersama takdir selalunya ia pergi
Yang kupahami aku hanya seorang pelamun pencari sepi
Yang selalu mencari inti dari semua peristiwa dan rasa
Senyap-senyap pula kutemukan siapa diriku ini
Manusia yang penuh dengan tipu daya dan dosa
Duhai Tuhan pemilik segala-gala
Inilah aku makhluk kreasi-Mu
Menyelam disamudra dunia mencari makna
Berdiri disini mencari hakikat cinta-Mu
14 Oktober 2007, 16:18 WITA, Balikpapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar